Lecehkan Kisah Ibu Hamil Ditandu Sarung, Dinkes dan Humas Pandeglang Didemo

0
541

Pandeglang,fesbukbantennews.com (6/5/2021) – Seratusan massa dari Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC -IMM) Pandeglang dan Jaringan Rakyat Sindangresmi (Jarami) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang, Kamis (6/5/2021).Aksi tersebut buntut dari pernyataan Dinkes dan Humas Pemkab Pandeglang yang melecehkan kisah ibu hamil yang ditandu menggunakan sarung dan bambu.

Aksi IMM Pandeglang dan Jarami.

Dalam aksinya massa menyebut bahwa siaran pers yang disampaikan Bagian Humas dan Protokoler Setda Pandeglang terkait setatus jalan setapak yang disebut milik PT. Perkebunan Nusantara itu tidak benar atau keliru. Selain itu, massa juaga menuntut agar Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang meminta maaf kepada masyarakat Sindangresmi atas opini pribadi yang diposting di akun Instagram @dinkes_pandeglang.

“Jalan setapak sepanjang 4 Km yang dilalui ibu Hamil dengan menggunakan tandu ini merupakan jalan perkebunan milik warga bukan milik PT. Perkebunan Nusantara, Pemkab telah keliru. Kami juga meminta kepada Dinkes untuk turun menemui kami dan meminta maaf secara langsung kepada warga Sindangresmi atas opini pribadi disosial media yang telah melukai hati warga,”kata Ketua PC IMM Pandeglang, Elien Robiqi.

Dia mengatakan bahwa pihaknya telah membawa bukti fisik berupa Surat Keterangan Kepemilikan tanah yang ditandatangani oleh para pemilik tanah yang diklaim milik PT. Perkebunan Nusantara,”Kami bawa surat yang ditandatangani langsung oleh pemilik lahan dan telah diketahui oleh Pemerintahan Desa dan Kecamatan setempat,”ungkapnya.

Dirinya berharap Pemkab dan Dinkes ada itikad baik untuk menemui massa aksi dan menyampaikan klarifikasi Dan permohonan maaf atas sejumlah persoalan yang ada,”kami harap Dinkes, Bagian Humas dan Protokol bisa menemui kami serta menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada warga Sindangresmi yang hatinya telah dilukai,”harapnya.

Pantauan di lokasi aksi, sempat terjadi adu mulut antara pengunjukrasa dan aparat keamanan.Lantaran aparat keamanan yang mengeluarkan kata -kata kasar kepada massa aksi. Beruntung kondisi tersebut berhasil ditenangkan.(LLJ).