Media Harus Libatkan Publik dalam Partisipasi Pilgub Banten 2017

0
314

Serang,fesbukbantennews.com (18/3/2016) – Media massa diminta aktif menyebarluaskan pemberitaan perihal Pilgub Banten 2017, utamanya tentang pendidikan politik bagi masyarakat. Media seharusnya memberikan ruang kepada publik untuk berpartisipasi dalam dinamika pilgub. Beberapa bulan terakhir, pemberitaan di media banyak didominasi oleh utak atik kandidat dan parpol yang sifatnya elitis.

Ilustrasi.(net)
Ilustrasi.(net)

Demikian hasil kajian Persatuan Wartawan Kota Serang (PWKS) ketika berdiskusi dengan Anggota KPU Kota Serang Fierly MM, Jumat, 18 Maret 2015.

“Terlebih proses penjaringan kandidat oleh parpol tidak terkategori tahapan pilkada. Sehingga tidak bisa diawasi oleh penyelenggara pilkada. Hal lain, media sepertinya lebih gemar memberitakan soal intrik dan polarisasi kandidat, ketimbang memberikan ruang bagi publik untuk terlibat dalam proses pilkada,” kata Fierly.

Ia mencontohkan, ada baiknya pers mulai memberikan ruang pendapat kepada ulama, mahasiswa, penggiat demokrasi, aktivis lingkungan, menyikapi perhelatan pilkada.

“Misalnya apa suara ulama terkait politik uang, apa pendapat aktivis lingkungan harapannya kepada gubernur terpilih, bagaimana pendapat penggiat demokrasi soal netralitas PNS, apa evaluasi Pilkada 2015 di Banten, bagaimana kesiapan penyelenggara, dan sebagainya. Sehingga pembaca tidak melulu disuguhi pemberitaan yang elitis,” kata Fierly.

KPU berharap, menjelang tahapan pilgub Mei mendatang, pers di Banten makin aktif memberikan ruang kepada publik agar mengawasi jalannya setiap tahapan pilkada. Utamanya pada tahapan pendaftaran pemilih, pemungutan suara, dan rekapitulasi hasil.

Fauzan Dardiri, aktivis PWKS, menyatakan, idealnya memang pers bersikap independen dan mengusung misi pendidikan politik dalam momen pilkada. “Jangan justru pilkada jadi ajang menyalurkan kepentingan subyektif wartawan atau sarana bisnis media,” kata Fauzan. (gies/LLJ)