Jarak Pandang Nahkoda di Penyeberangan Merak-Bakauheni Mulai Terganggu Kabut Asap

0
469

Cilegon,fesbukbantennews.com (27/10/2015) – Kabut asap yang mulai menyelimuti perairan Selat Sunda, dirasakan mengganggu pelayaran para nahkoda di penyeberangan Merak-Bakauheni. Bahkan, mereka pun khawatir terjadi nya tabrakan kapal jika tak sangat berhati-hati.

Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.(dok Fbn)
Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.(dok Fbn)

“jarak pandang itu cuma dua mil. Kalau dalam kondisi normal, pelabuhan Bakauheni pun dari Merak bisa terlihat jelas dengan teropong,” kata Nakoda KMP Jatra III, Kapten Nanang Aris Wibowo, Selasa (27/10/2015).

Bahkan, jarak pandang sendiri pernah kurang dari dua mil. Sehingga sangat mengganggu proses pelayaran ditengah Selat Sunda.

“Yang paling parah itu dua hari yang lalu. Saat ini (asap) masih ada,” tegasnya.

Kekhawatiran akan ada nya bencana kabut asap tak hanya dikhawatirkan oleh para nahkoda. Namun, para warga di Kabupaten Pandeglang, Banten, pun merasakan kekhawatiran jika kabut asap terus berlanjut, maka bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

“Kami khawatir asap sampai daratan. Sekarang baru keliatan samar-samar di laut,” kata Suhaemi, warga Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (27/10/2015).

Warga pun berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bertindak cepat menangani ancaman asap yang sudah mulai merambah ke Kabupaten Pandeglang.

Para warga tidak ingin Provinsi Banten seperti Jakarta yang sudah dimasuki asap kiriman dari Kalimantan dan Sumatera. Bahkan, pulai Bali pun kini telah mendapat kiriman asap dari dua pulau terbesar di Indonesia tersebut.

“Kami khawatir sama penyakit. Pemerintah (Banten) harus cepet ngurusin asap, asap jangan sampai masuk ke Banten,” kata Dian Sucitra, warga Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (27/11/2015).(dhyie/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here