Umat Islam dan NKRI: HIMA PERSIS Ajak Mahasiswa Meneladani Jihad Para Tokoh Bangsa

0
23
HIMA Persis Banten.

Serang,fesbukbantennews.com (13/11/2025) — Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, PK HIMA PERSIS UIN SMH Banten bekerja sama dengan PD HIMA PERSIS Serang Raya menggelar Diskusi Publik Refleksi Hari Pahlawan bertema “Teladan Umat Islam dalam Menjaga NKRI”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pusgiwa UIN SMH Banten, dihadiri oleh berbagai pimpinan organisasi mahasiswa eksternal di lingkungan kampus.HIMA Persis Banten.

Acara menghadirkan tiga narasumber, Lulu Jamaludin, Pimpinan Redaksi Fesbuk Banten News, Asep Najmutsakib, S.Pd., Ketua PC ISNU Kota Serang, Farhan Rosyada, S.Pd., Ketua IKA HIMA PERSIS Banten.

Dalam sambutannya, Amat Ferdiansyah selaku Ketua Pelaksana sekaligus Ketua PK HIMA PERSIS UIN SMH Banten menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan dorongan bagi seluruh kader untuk terus mengingat dan meneladani perjuangan umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak lepas dari peran besar umat Islam — baik melalui tokoh, organisasi, maupun nilai-nilai keislaman seperti keikhlasan, semangat jihad, dan persaudaraan. Kami berharap kegiatan ini membawa keberkahan, manfaat, dan inspirasi bagi seluruh peserta,” ungkap Amat Ferdiansyah.

Sementara itu, Wildan Izzatulhaq, Ketua PD HIMA PERSIS Serang Raya, yang juga bertindak sebagai moderator, menyampaikan pentingnya mahasiswa untuk meneladani nilai-nilai perjuangan para tokoh terdahulu, seperti M. Natsir, dalam menjaga keutuhan NKRI.

“Mahasiswa sebagai kader ulul albab harus mampu meresapi nilai perjuangan para tokoh Islam terdahulu — berpikir kritis, berakhlak, dan berkontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.

Diskusi publik dimulai dengan penuh semangat dan khidmat. Narasumber pertama, Lulu Jamaludin, menyampaikan materi bertajuk “Refleksi Hari Pahlawan: Jihad Sosial”. Ia menyoroti konsep jihad sosial menurut Fazlur Rahman, yang menekankan bahwa jihad adalah usaha total untuk menegakkan nilai moral dan keadilan sosial, serta menjadi sarana membentuk tatanan kehidupan yang beradab.

Lulu juga mencontohkan sosok Rahmah El Yunusiyah, pahlawan wanita pendiri Diniyyah Putri Padang Panjang, sebagai manifestasi ibadah sosial dalam konteks pendidikan dan pemberdayaan perempuan.

“Ibadah tidak hanya vertikal kepada Allah (hablun minallah), tetapi juga horizontal kepada sesama manusia (hablun minannas). Mahasiswa perlu menghidupkan jihad sosial melalui aksi nyata di masyarakat,” tegas Lulu Jamaludin, sekaligus memantik peserta dengan pertanyaan reflektif, “Sudah sejauh mana kita berjihad sosial?”

Selanjutnya, Asep Najmutsakib memaparkan materi “Makna Hari Pahlawan dalam Konteks Keislaman dan Kebangsaan”. Ia menegaskan bahwa fatwa jihad dan resolusi jihad para ulama menjadi bukti nyata bahwa umat Islam memiliki peran besar dalam mempertahankan tanah air.

“Kemandirian, keikhlasan, dan kejujuran adalah nilai perjuangan yang harus diwarisi oleh generasi muda Islam, termasuk mahasiswa. Nilai-nilai itu perlu direvitalisasi melalui pendidikan dan pengabdian masyarakat,” tutur Asep.

Kemudian, Farhan Rosyada sebagai narasumber terakhir menekankan pentingnya menghidupkan nilai-nilai kader ulul albab dalam diri mahasiswa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here