Seren Taun Cisungsang 2025, Momentum Syukur dan Kebersamaan Masyarakat Adat

0
99
Seren Taun Ciusungsang 2025. (Bagja).

Lebak,fesbukbantennews.com (29/9/2025) – Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2025 berlangsung khidmat dan meriah di Imah Gede Cisungsang, Minggu (28/9). Tradisi adat yang telah diwariskan turun-temurun selama lebih dari enam abad ini menjadi wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil bumi, sekaligus peneguh identitas budaya di tengah arus modernisasi.Seren Taun Ciusungsang 2025. (Bagja).

Puncak acara dimulai dengan kirab budaya dari pertigaan Cikarang–Cisungsang menuju Imah Gede. Ribuan peserta menampilkan kekayaan tradisi, seperti Lengser, Gotongan Pare, Baris Kolot, Parupuyan Bokor, Payung Sesepuh, Dayang-dayang, Rengkong, Angklung, hingga atraksi Debus. Barisan kirab juga diikuti siswa-siswi sekolah, masyarakat adat dari 10 desa, kelompok Gondang, hingga komunitas motor Brotherhood 1%MC lewat program Brotherhood For Culture.

Prosesi sakral Ngadieukeun Pare di Leuit menjadi inti ritual. Padi hasil panen disimpan ke dalam leuit (lumbung padi) sebagai simbol syukur kepada Dewi Sri. Ritual dipimpin para sesepuh adat, diiringi rajah dan tembang tradisional, disaksikan masyarakat adat serta para tamu undangan.

Ketua Adat Guru Cucuk Kasepuhan Cisungsang, Abah Usep Suyatma SR, menegaskan bahwa Seren Taun adalah inti kehidupan masyarakat adat. “Tradisi ini bukan hanya seremoni, tapi jalan menjaga bumi, menjaga kehidupan, dan menjaga warisan leluhur,” ungkapnya. Abah Usep menambahkan, Kasepuhan Cisungsang kini berusia 671 tahun dengan wilayah adat 6.177 hektar, terdiri dari 1.599 hektar hutan adat dan 4.933 hektar sawah. Saat ini terdapat 9.097 penggarap aktif, 150 petani milenial, serta penanaman 4.500 pohon sebagai komitmen menjaga lingkungan.

Dalam sambutannya, Gubernur Banten Andra Soni menyebut Seren Taun sebagai warisan budaya yang harus dirawat bersama. “Tradisi ini merefleksikan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan sekaligus menjaga harmoni manusia, alam, dan Sang Pencipta. Seren Taun kini masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, bukti bahwa ini bukan hanya milik masyarakat Cisungsang, tetapi kebanggaan bangsa Indonesia,” katanya.

Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya menambahkan harapan agar Seren Taun bisa masuk Top 10 KEN 2025. “Kalau infrastruktur jalan terus kita perbaiki, orang pasti mau datang. Mimpi kita Seren Taun jadi salah satu event budaya terbaik Indonesia,” ucapnya.

Dari unsur kepolisian, Wakabareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Syaifuddin menekankan pentingnya pengelolaan potensi ekonomi selatan Banten. “Tingkat ekonomi masyarakat masih rendah, padahal potensi besar. Yang penting jangan ada penambangan pakai merkuri karena bisa merusak lingkungan,” tegasnya.

Sementara Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Andrian Susanto mengaku terkesan dengan suasana Seren Taun. “Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita tidak bisa berjalan sendiri, harus saling berkolaborasi. Kami selalu siap membantu, termasuk di bidang pertanian,” ujarnya.

Acara juga diisi sarasehan budaya yang menghadirkan tokoh adat, pemerintah, akademisi, hingga komunitas. Turut hadir perwakilan Kementerian Pariwisata, Kementerian Kebudayaan, BRIN, Balai Pelestarian Kebudayaan, dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten. Sarasehan ini menjadi ruang penting berdialog, merefleksikan nilai budaya, sekaligus merumuskan langkah pelestarian adat, lingkungan, serta pengembangan pariwisata dan pendidikan berbasis kearifan lokal.

Dengan seluruh rangkaian prosesi dan partisipasi berbagai pihak, Seren Taun Kasepuhan Cisungsang 2025 menegaskan dirinya bukan sekadar pesta budaya, melainkan momentum kebersamaan, syukur, dan komitmen membangun masa depan yang tetap berakar pada kearifan lokal.(fun/LLJ).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here