Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim: Tamparan Guru Masih Wajar Jika dalam Kerangka Edukasi

0
32
Wahidin Halim.

Serang,fesbukbantennews.com (15/10/2025) – Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim angkat bicara terkait kasus dugaan kekerasan yang melibatkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak. Melalui unggahan video di akun media sosial pribadinya, Wahidin menyatakan bahwa tindakan menampar siswa masih dapat dianggap wajar apabila dilakukan dalam konteks mendidik dan menegakkan disiplin.Wahidin Halim.

“Tamparan itu kalau masih dalam kerangka edukasi, saya kira wajar-wajar saja. Kalau perempuan juga menamparkan, enggak keras,” ujar Wahidin dalam video tersebut, rabu (15/10/2025)

Ia menilai, banyak siswa yang tanpa sadar melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan yang berlaku di sekolah. Salah satunya, menurut Wahidin, adalah kebiasaan merokok di lingkungan sekolah yang harus ditindak tegas.

“Apalagi merokok, ya setuju. Peringat, diringat keras. Karena itu pintu masuk untuk narkoba, pintu masuk untuk memperbaiki perlakuan,” katanya.

Wahidin juga menyerukan agar kasus yang menimpa Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga tidak diselesaikan secara hukum pidana, melainkan melalui musyawarah. Ia berpendapat bahwa guru tidak seharusnya dikriminalisasi karena menjalankan tugas mendidik.

“Jadi orang-orang itu, ya dukung itu, guru itu. Tapi jangan dikriminalkan, dimusawarakan. Saya juga kan punya sekolah, gak gampang itu mengajari, mendidik anak-anak,” ungkapnya.

Dalam pandangan Wahidin, langkah pemecatan terhadap guru atau kepala sekolah justru bisa menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan. Ia mencontohkan pengalaman masa lalunya yang menunjukkan bahwa ketegasan guru tidak selalu berujung negatif.

“Ketika saya sekolah, saya dipukul sama penggaris, ditimpuk sama penghapus dari kayu. Tapi bapak saya malah mendukung guru. Ibu saya mendukung guru,” ujarnya.

Wahidin menegaskan, pernyataannya bukan untuk membenarkan kekerasan di sekolah, melainkan sebagai bentuk dukungan moral kepada guru yang menegakkan disiplin terhadap siswa.

“Jadi betul itu kepala sekolah. Bukan berarti saya mendukung kriminalisasi, bukan mendukung kekerasan oleh guru terhadap anak-anak. Itu untuk anak yang melakukan perbuatan itu, peringati dengan keras. Yuk, kita dukung gurunya. Saya akan melakukan advokasi pembelaan,” tegasnya.(fun/LLJ).

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here