Walikota dan Abuya Muhtadi Resmikan Kapal Bosok Kota Serang

0
199

Serang,fesbukbantennews.com, (22/7/2017) – Walikota Serang Tb. Hairul Jaman , tokoh Ulama Banten Abuya Muhtadi dan pengelola Kawasan Kapal Bosok meresmikan monumen Kapal Bosok di Kampung Derangong, Kelurahan Curug Manis, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, Sabtu (22/7/2017.

Suasana peresmian Monumen Kapal Bosok Kota Serang, Sabtu (22/7/2017).(foto:Imam munandar)

Peresmian disertai Khaul Akbar Syekh Abdullah Angga Derepa ini sekaligus mengungkapkan rasa syukur atas terselesainya pembangunan monumen Kapal Bosok yang secara swadaya masyarakat sekitar dalam hal ini santri-santri pesantren kobong di sekitar kampung Derangong. Selain monumen dikomplek kapal bosok ada makam syekh Abdullah Angga Derepa yakni seseorang yang membawa sejarah dikampung Derangong.
Peresmian ditandai dengan memotong pita oleh Walikota Serang Hairul Jaman dan Abuya Muhtadi, kemudian diserahkan ke pengelola kawasan kapal bosok.
Pada kesempatan itu, Walikota Serang menyampaikan selamat dan memberi apresiasi pembangunan monumen yang diharapkan tidak hanya menjadi tempat ziarah, namun menjadi wisata religi juga untuk berbagai kegiatan umat.
“Saya sendiri cukup kagum dengan pembangunan kapal bosok ini, tidak sertai sketsa dan arsitek bisa terbangun semegah ini, ini salah satu destinasi wisata religi baru di Kota Serang” ungkapnya dalam sambutan.
Walikota Tb. Hairul Jaman juga menyambut baik kegiatan peresmian sekaligus khaul yang dihadiri ribuan warga.
“masyarakat Curug khusus masyarakat Kota Serang umumnya sangat antusias menyambut kehadiran monumen kapal bosok dan sekaligus berziarah di makam syekh Abdullah Angga Derepa, terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang” tegasnya.
Sementara di kesempatan lain, Ustadz Mad Nur selaku Pengelola Kawasan Kapal Bosok mengaku dari awal pembangunan monumen ini tidak sedikit hambatan yang dihadapinya dan bekerja keras dengan swadaya santrinya.
“banyak hambatan termasuk respon dari masyarakat sekitar terkait pembangunan monumen,”katanya.
Bahkan, lanjut M Nur, kerja keras para pekerja yang semuanya adalah santri ini terkadang makan ala kadarnya saat mengerjakan pembangunan. “tak terkecuali para pekerja yakni dari santri-santri ini makan babacakan tidak jarang berpuasa dan dikerjakan siang malam” tegasnya dalam sambutan.
Sementara dalam momentum khaul juga diisi dengan tausiah agama yang disampaikan ulama setempat yang membahas makna perjuangan sebagaimana Syekh Abdullah Angga Derepa menarik kapal dari Karangantu hingga sampai ke Curug. Acara ini juga dihadiri oleh Asda I mewakili Gubernur Banten yang berhalangan hadir, juga ada dari Koramil Curug, Polsek Curug, Satpol PP Kota Serang dan para Ulama Banten.(LLJ).
Penulis: Imam Munandar.