Korban Tewas Akibat Longsor di Lebak Jadi 11 Orang

0
165

Lebak,fesbukbantennews.com (7/12/2016) – Korban meninggal bencana tanah longsor yang terjadi di bantaran sungai blok Cikopo, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), tepatnya di Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak bertambah jadi 11 meninggal dunia.

Salah satu korban longsor dievakuasi dengan alat seadanya.(foto:Jaro Erwin)
Salah satu korban longsor dievakuasi dengan alat seadanya.(foto:Jaro Erwin)

Sebelumnya diberitakan, empat korban dinyatakan tewas tiga lainnya mengalami luka-luka, akibat tanah longsor menghantam saung tempat beristirahat para penambang.

Kepala BPBD Lebak, Kaprawi menyampaikan berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Bencana di Kecamatan Cibeber sebanyak 11 penambang emas tewas, sementara korban luka-luka 4 orang.

“Sekarang tim gabungan dari TNI, Polri, Unsur desa, masyarakat menuju lokasi yang berada di tengah hutan. Diduga masih ada korban yang tertimbun,” ujar Kaprawi saat dikonfirmasi, Rabu (7/12/2016).

Ia menjelaskan, kendala petugas dilapangan yakni jarak menuju lokasi dari pemukiman harus memakan waktu hingga 10 jam dengan berjalan kaki. Sebab, lokasi penambangan emas ilegal atau gurandil berada ditengah TNGHS.

“Disitu memang penambangan ilegal, pemerintah dan pengelola hutan lindung juga sudah melarang, namun masyarakat masih tergiur dengan hasilnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Cibeber AKP Hero mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan evakuasi dan mencari korban yang diduga masih tertimbun tanah longsor.

“Ada delapan korban yang teridentifikasi, tiga belum teridentifikasi. Sampai saat masih proses pencarian, karna diduga kuat masih ada korban,” ujarnya.(dhow/LLJ)