Pandeglang,fesbukbantennews.com (22/1/2024) – Puluhan tukang ojek gunung di kawasan Taman Hutan Raya Carita melakukan deklarasi dukungan terhadap pemenangan Pasangan Prabowo Gibran di Kampung Susukan Desa Sukarame Kecamatan Carita, pada Jumat (19/1).
Bentuk dukungan terhadap Prabowo – Gibran dilakukan masyarakat yang tergabung dalam gerakan ojek DURIAN (Pedukung Prabowo Gibran) di Desa Sukarame. Menurut salah seorang tukang ojek yang juga koordinator gerakan Agus Samsidi, gerakan ini dilakukan untuk membantu kampanye pasangan Prabowo Gibran di masyarakat kampung yang saat ini banyak beraktivitas di dalam hutan.
“Memang kami tidak bisa kalau berkampanye langsung di kampung, karena sekarang masyarakat banyak di gunung nunggu duren jatuh,” tutur Agus Samidi yang akrab disapa Mang Sam, Jumat (19/1).
Gerakan Ojek DURIAN ini merupakan inisiatif masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam upaya pemenangan Prabowo Gibran di Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.
“Walaupun kami bukan timses betulan, kami ingin juga Prabowo menang, karena bagi kami program dari pak Jokowi sangat kami rasakan, dan kayanya pak Prabowo bisa melanjutkan dari program -programnya pak Jokowi,” lanjutnya.
Saat ini di beberapa lokasi di Kecamatan Carita terutama di kawasan sekitar gunung aseupan dan Taman Hutan Raya Carita aktivitas masyarakat terutama kaum pria banyak beraktivitas di atas gunung dan kebun durian yang cukup jauh dari masyarakat.
Diketahui musim durian tahun ini cukup melimpah bahkan terjadi 3 periode dalam kurun waktu 2023 ke Januari 2024.
Menurut Mang Sam, Kehadiran ojek durian sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam melakukan pengangkutan durian dari dalam hutan menuju kampung. Selain durian hasil bumi lain seperti cengkeh ataupun pisang dan melinjo diangkut dengan cara yang sama.
“Di gunung petani juga membicarakan soal pilpres, jadi sebagai pendukung Pak Prabowo kami juga melakukan kampanye dan sosialisasi di atas gunung yang tidak terjangkau oleh tim pemenangan,” sambung Sam.
Saat ini kelompok ojek ini dilakukan pendampingan oleh Gerakan Banten Nyata (GBN). Kelompok ini dibina secara ekonomi dengan pemberian bantuan keranjang dan kantong karung untuk membantu pengangkutan hasil panen durian dari atas gunung.
Menurut masyarakat program dari tim Prabowo Gibran sangat menyentuh kebutuhan masyarakat terutama bagi para tukang ojek ini. Pemberian bantuan keranjang sangat dibutuhkan oleh masyarakat mengingat pengangkutan dari dalam hutan dan kebun hanya bisa dilakukan dengan menggunakan sepeda motor khusus yang sudah dimodifikasi ala trail.
“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan bantuan dan dukungan dari GBN, kami diberikan bantuan keranjang dan karung, kalau gak pakai keranjang ini kami sangat kesulitan ngangkut hasil durian di gunung,” ungkap Masdira.
Ke depan Gerakan Ojek DURIAN ini Ingin mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah dengan bantuan perlindungan asuransi atau jaminan kesehatan. Menurut Syarif masyarakat yang lain menjalani profesi ojek gunung sangat beresiko terjadi kecelakaan baik ringan maupun fatal.
“Kalau kami inginnya ada jaminan keselamatan gitu, soalnya di gunung itu kalau salah-salah kita gampang celaka, apalagi sekarang musim penghujan, jalan lincin dan pohon tumbang,” ujar Syarif.
Kehadiran ojek ini sangat penting, hal tersebut menjadikan salah satu latar belakang GBN melakukan pendampingan dan pemberian bantuan kepada para tukang ojek ini.
“Kami sangat mengapresiasi tugas berat yang dilakukan oleh para tukang ojek ini, mereka ujung tombak distribusi hasil bumi di wilayah sekitar gunung, bagi kami (GBN-red) jika tidak ada mereka distribusi hasil bumi di sini tidak akan secepat ini,” ungkap Faisal Dudayef Koordinator Gerakan Banten Nyata (GBN), Minggu (21/1).
GBN juga mendukung Gerakan Ojek DURIAN dalam upaya pemenangan Prabowo Gibran di wilayah Kecamatan Carita, menurutnya di musim durian seperti sekarang ini banyak masyarakat yang bermalam dan tinggal di dalam hutan.
“Meraka yang di dalam hutan juga perlu mendapatkan sosialisasi, makanya kehadiran para tukang ojek ini penting untuk membantu kampanye kepada masyarakat yang tinggal di dalam hutan,” pungkasnya.
