Hina dan Ancam Habib Rizieq Melalui Medsos, Rumah Warga Cilegon Dikepung

0
335

Cilegon,fesbukbantennews.com. (24/11/2016) – Komentar kasar dalam sebuah postingan facebook Media NKRI datang dari pemilik akun bernama Rudi Ferdiyansah asal Kota Cilegon. Komentar Rudi lantas membuat para netizen tersinggung dan marah, bahkan tak terima lantaran isi komentarnya dianggap menghina dan meresahkan karena dalam komentarnya bernada ancaman terhadap Ketua FPI Habib Rizieq Syihab.

Rusli (memakai peci) orang tua pemilik akun facebook Rudi Ferdiyansah, bersama warga dan polisi di depan rumahnya, Rabu (24/11/2016) malam.(sae)
Rusli (memakai peci) orang tua pemilik akun facebook Rudi Ferdiyansah, bersama warga dan polisi di depan rumahnya, Rabu (24/11/2016) malam.(sae)

Setelah komentarnya viral di media sosial, dan bahkan dilaporkan ke pihak kepolisian, Rudi langsung meminta permohonan maafnya melalui akun Facebook miliknya. Bagi ormas FPI komentar tersebut merupakan tamparan karena telah menghina Ketua dari Ormas FPI sendiri, yakni Habib Rizieq.

Santernya isu desakan umat muslim Indonesia terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membuat pria kelahiran Cilegon ini tak dapat membendung amarah, dan meluapkan kekesalannya melalui komentar di akun Facebook Media NKRI.

Mendapat laporan dari masyarakat, sejumlah personel kepolisian dari Polsek dan Polres Cilegon langsung mendatangi rumah Rudi di Link Tegal Wangi Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol Kota Cilegon untuk mengantisipasi terjadinya tindakan yang tak diinginkan.

Di kediaman orangtua pria yang berumur 24 tahun tersebut tampak sejumlah kepolisian berjaga dan mengamankan. Namun sejak Rabu petang, Rudi belum pulang ke rumahnya. Hal ini diungkapkan H. Ruslan, orangtua Rudi saat ditemui di rumahnya Rabu malam.

Mendengar putranya menjadi buah bibir yang mengarah kepada ancaman, Ruslan mengaku sangat keget dan terkejut. Ia mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari pemuda dan polisi melalui sambungan telepon.

“Saya sangat kaget dengar kejadian ini. Saya tahu juga ada telepon dari pemuda-pemuda dan polisi, kalau anak saya ramai dibicarakan. Saya juga baru pulang kerja, tadi jam 5 sudah ramai di rumah,” kata Ruslan, orangtua Rudi, Rabu malam di rumahnya.

Saat ditanya aktivitas Rudi sehari-hari, Rusli menuturkan bahwa anaknya tidak punya lingkungan politik, atau terlibat mendukung terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Menurutnya, putra pertamanya itu tidak mengikuti Ormas, atau kelompok lain yang membuatnya memposting komentar pedas di Facebook. Bahkan Ruslan menyebutkan bahwa Rudi dikenal tidak terlalu memahami soal keagamaan. Karenanya Ruslan mengaku terkejut setelah membaca komentar Rudi di Facebook yang meminta Kapolri menembaki Habib Rizieq di tengah santernya isu demonstrasi yang dilakukan ribuan umat muslim di Indonesia, termasuk Ketua FPI Habib Rizieq.

“Anak saya sekolah di pelayaran, kerjanya muter-muter di Sulawesi, Surabaya. Sekarang juga pulang disini bilangnya lagi ngapdate sertifikat di Jakarta, jadi sering bolak-balik Jakarta. Jadi saya aneh, siapa yang pengaruhi dia bisa begitu,” ungkapnya.

Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada anaknya, ia berharap kepada pihak kepolisian untuk mengamankan Rudi. Karena menurutnya jika berkeliaran bisa terjadi teror, atau tindakan main hakim sendiri dari pihak yang merasa terainggung oleh komentarnya di Facebook.

“Ibunya denger kabar ini kaget, stres. Mending anak saya ditangkap polisi, bisa aman, daripada begini saya was-was takut terjadi hal-hal bahaya. Saya sangat menyesal. Kalau ada yang tersinggung saya sangat mohon minta maaf,” tandasnya.(saep/LLJ).