Aksi Bersih Pantai Sangiang, Untuk Audit Sampah Plastik Pulau Sangiang (oleh:Cholis*)

0
231

Serang,fesbukbantennews com (6/6/2022) – Sampah plastik menjadi salah satu masalah yang cukup besar dan menjadi salah satu ancaman bagi lingkungan hidup terutama pada kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Aksi bersih pantai Sangiang .

Pulau Sangiang dipilih menjadi titik audit sampah plastik di Banten bukan hanya karena perampasan ruang hidup masyarakat. Akan tetapi, pulau sangiang juga diklaim oleh masyarakat nelayan sebagai titik pertemuan 4 arus gelombang air laut di selat sunda. Dengan demikian, kekayaan biota laut di pulau Sangiang sangat beragam dan juga menjadi pendaratan sampah plastik yang datang dari berbagai arah.

Dari fakta tersebut sangat berkaitan erat antara keanekaragaman hayati dan juga plastik yang merusak habitat mereka. Bagi manusia, selain polusi air dan lingkungan, mikro plastik yang merupakan bagian dari plastik dan bentuknya yang tak nampak secara kasat mata menjadi ancaman cukup serius untuk kesehatan manusia, baik itu secara langsung ataupun melalui hewan yang tercemar ruang hidupnya.

Menanggapi hal tersebut, aksi kegiatan bersih pantai di pulau Sangiang,Minggu ,5 Juni 2022 bukanlah aksi bersih biasa. Lebih dari itu, sampah yang terkumpul didata berdasarkan jenisnya untuk mengklasifikasi dan mengetahui produsen sampah plastik ini. Dalam kegiatan ini, metode 3 transek yang digunakan oleh BRIN dan DCA (Diver Clean Action). Dari kegiatan ini, kesimpulan sementara berdasarkan jumlah, sedotan plastik menjadi sampah plastik terbanyak, yang kemudian disusul oleh gelas plastik dari seluruh produsen minuman dalam kemasan. Dan kami juga sudah mendapati sample brand atau produsen penghasil sampah terbanyak yang mengotori laut dan pulau Sangiang.

Terlepas dari masalah sampah di darat ditiap TPA kabupaten/kota di Banten, sampah plastik yang berlabuh di Pulau Sangiang pun tak kalah menarik. Hal ini dikarekan sampah itu terus berdatangan tiap waktu yang mengakibatkan penumpukan disepanjang pesisir pulau Sangiang.

Kegiatan ini pula, bukan hanya ceremonial peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, tetapi menjadi rangkaian sebagai bentuk edukasi terhadap masyarakat luas dan sebagai bukti data lapangan untuk mendorong kebijakan penggunaan sampah plastik sekali pakai mulai dari hulu, yaitu produsen penghasil kemasan plastik pakai.

Untuk itu, sebagai bentuk edukasi terhadap seluruh kalangan masyarakat Banten, dikemudian hari agenda ini dilanjutkan dengan pawai bebas plastik sebagai upaya dorongan kepada pemerintah agar mengeluarkan kebijakan terkait sampah plastik sekali pakai ini dan juga produsen penghasil sampah plastik dapat bertanggung jawab dalam masalah ini.

*Cholis – Kabid Advokasi & Jaringan (PENA Masyarakat)