Gelaran Kompetisi Permainan Tradisional Ketapel di Kota Tangerang

0
909

Tangerang, fesbukbantennews.com (20/06/2020) – Kekhawatiran akan ketergantungan penggunaan gadget di kalangan generasi muda menginisiasi para pegiat permainan tradisional Ketapel (bandring/bandil/slepetan) yang bernaung di bawah komunitas Jahrey Slingshot dan Banten Bandil Club (BBC) menyelenggarakan kompetisi terbuka Ketapel di Umakite Cafe Tangerang, Jl. Prabu Siliwangi no.21 Jatiuwung, Kota Tangerang Banten.

Indra Firmansyah, dari Jahrey Slingshot saat ditemui FBn di lokasi lomba mengatakan “Kompetisi ini diikuti oleh total 95 peserta terdiri dari kelas Semipro 57 peserta dan kelas Pro diikuti 38 peserta, uniknya dalam kompetisi ini tercatat peserta termuda berusia 9 tahun. Antusiasme peserta sungguh diluar dugaan kami bahkan selain peserta dari Banten juga hadir Jawa Barat dan DKI Jakarta”. Indra berharap kegiatan permainan ketapel ini mendapat dukungan dari semua pihak, serta kompetisi ini bisa diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia sehingga melalui kompetisi-kompetisi seperti ini bisa meningkatkan antusiasme dan animo masyarakat lebih luas lagi.

Sementara itu Andrie Andrea Ari dari Banten Bandil Club berharap dari kegiatan permainan tradisional seperti ini dapat menjalin silaturahmi lebih luas lagi, sehingga pemain bisa saling mengenal lebih dekat lagi dengan pemain dari daerah lain atau dari klub yang berbeda. Selain itu gairah perekonomian pengrajin Ketapel di seluruh daerah dapat lebih menggeliat lagi.

Senada dengan Andrie, Hilman Sony Permana dari BBC mengutarakan hal sama, bahwa persatuan dan silaturahmi jauh lebih penting dari sekedar permainan itu sendiri, “dengan ketapel kita bisa lebih banyak saudara dan mitra” tutup Hilman.

Menurut catatan sejarah, zaman dahulu Ketapel digunakan sebagai alat untuk berperang. Salah satu kisah yang mengingatkan pada ketapel adalah kisah Nabi Daud melawan Goliath. Bahkan ahli sejarah pernah menemukan bola-bola batu sebesar kurang lebih bola tenis dalam jumlah banyak yang ditemukan dalam sebuah situs, bola batu ini dipercaya sebagai peluru ketapel pada masa Yunani dan Romawi.

Di Indonesia ketapel dikenal sebagai permainan tradisional yang melegenda. Di beberapa daerah dikenal dengan nama Bandring, Bandil, Slepetan atau Tepel, biasanya dibuat dari dahan pohon bercabang berbentuk huruf Y. Kemudian pelontarnya dibuat dari karet ban bekas dengan peluru batu atau tanah liat yang dibentuk bulat. (Ast/Rwb)