Gubernur Banten : Progres Pembangunan 90 Persen, Jembatan Surian Cegog Segera Tersambung Kembali

0
28
Pembangunan jembatan cegog Ranca Pinang.

Pandeglang,fesbukbantennews.com (24/10/2025) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus mempercepat pembangunan Jembatan Surian Cegog di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan bahwa progres pembangunan jembatan tersebut saat ini telah mencapai sekitar 90 persen.Pembangunan jembatan cegog Ranca Pinang.

Jembatan yang menjadi akses vital bagi aktivitas masyarakat tersebut sebelumnya ambruk pada Oktober 2024. Untuk mengembalikan fungsi konektivitas warga, Pemprov Banten mengambil alih pembangunan pada Juni 2025 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Banten.

“Sejak bulan Juni 2025 kita melakukan pembangunan untuk jembatan tersebut, saat ini sudah sekitar 90 persen progresnya tinggal 10 persen lagi. Mohon doa dan dukungannya, karena dengan cuaca seperti ini mudah-mudahan tidak terhambat,” ungkap Andra Soni kepada wartawan pada Jumat (24/10/2025).

Gubernur Andra Soni menjelaskan bahwa pembangunan jembatan tersebut memanfaatkan anggaran hasil efisiensi belanja Tahun Anggaran 2025 sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025.

“Dari anggaran efesiensi itu kami relokasi ke pembangunan jembatan tersebut yang dalam waktu tidak lama lagi akan selesai,” katanya.

Selain itu, Gubernur turut berkoordinasi dengan Bupati Pandeglang untuk penanganan kondisi sementara, mengingat jembatan darurat berbahan kayu sebelumnya hanyut diterjang banjir.

“Saya telah menyampaikan kepada Bupati untuk segera menangani kondisi saat ini, artinya kondisi hujan dan debit air tinggi mungkin diperlukan jembatan sementara atau apa yang penting warga bisa menyebrang dengan aman,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Dewi Setiani menginformasikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan dan penanganan terhadap jembatan darurat yang hanyut tersebut.

“Hari ini kami telah menurunkan tim dari Bina Marga PU Pandeglang, insyaallah kedepan kami akan berupaya bagaimana agar anak-anak sekolah bisa menyebrang dengan aman,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan menyebut bahwa pembangunan telah memasuki tahapan akhir.

“Pengecoran terakhir itu di akhir bulan Oktober, mudah-mudahan pada November sudah bisa di lewati masyarakat,” katanya.

Arlan menerangkan, jembatan darurat yang sering digunakan masyarakat hanyut akibat curah hujan yang tinggi sehingga debit air meningkat drastis.

Pembangunan jembatan tersebut memiliki spesifikasi panjang 24 meter, total lebar 4 meter dan lebar badan jalan 3 meter.

“Pengecoran jembatan ini di akhir bukan oktober, nanti setelah 7 hari itu bisa dilewati oleh masyarakat untuk pejalan kaki. Namun belum bisa dilalui oleh kendaraan,” katanya menegaskan.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri menyeberangi sungai apabila kondisi air sedang tinggi.

“Kepada masyarakat agar untuk tidak memaksakan dan menunggu jembatan baru selesai atau bisa mengambil jalur alternatif lain. Jangan memaksakan jalan ketika debit air tinggi,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan perjuangan siswa sekolah, tenaga pendidik, dan warga menyeberangi sungai di lokasi tersebut viral di masyarakat dan media sosial. Lokasi pengambilan video diketahui berada tidak jauh dari jembatan yang tengah dibangun oleh Pemprov Banten.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here