Gubernur Andra Soni Serahkan Santunan BPJS kepada Keluarga Pelajar yang Meninggal di Asrama PPLP

0
17
Kantor Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten.

Serang,fesbukbantennews.com (22/10/2025) – Gubernur Banten Andra Soni menyerahkan santunan jaminan kematian sebesar Rp 42 juta dari BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarga mendiang Alexandria Warman, atlet tinju Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Banten yang meninggal dunia di asrama. Santunan tersebut diterima langsung oleh Jely Warman, ayah dari mendiang dalam kegiatan Banten Investment Forum 2025 di Nusantara Hall, ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (21/10/2025).Kantor Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten.

Penyerahan santunan ini menjadi bentuk perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terhadap keluarga atlet yang berpulang saat masih dalam masa pembinaan. Pemerintah juga menegaskan komitmen untuk terus memperhatikan kesejahteraan atlet serta memperkuat aspek pembinaan dan perlindungan selama mengikuti program latihan di PPLP.

Selain memberikan santunan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten juga menggelar konferensi pers di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. Konferensi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dispora Banten Ahmad Syaukani, didampingi ayah almarhumah, pelatih, jajaran pengurus PPLP, serta dokter PPLP.

Ahmad Syaukani menjelaskan, pada Jumat (17/10/2025) malam, Alexandria yang biasa disapa Alexa masih sempat berlatih ringan bersama asisten pelatih. Sekitar pukul 20.30 WIB, almarhumah masih berkomunikasi dengan orang tuanya melalui panggilan video. Tak lama kemudian, rekan asrama melaporkan bahwa Alexa tidak sadarkan diri. Pertolongan pertama dilakukan dengan CPR dan korban segera dibawa ke Rumah Sakit Fatimah oleh pihak keamanan PPLP.

“Saya mendapatkan laporan dan langsung memerintahkan Kasi Pembinaan, Pak Uke, untuk menyusul ke rumah sakit. Setelah dilakukan penanganan medis, dokter RS menyatakan almarhumah meninggal dunia pada pukul 00.49 WIB,” ujar Syaukani.

Usai kejadian, pihak PPLP berkoordinasi dengan keluarga dan menyelesaikan administrasi pemulangan jenazah ke rumah duka di Serpong, Tangerang Selatan. Dispora memastikan seluruh proses dilakukan dengan seizin keluarga dan didampingi pelatih.

Ahmad Syaukani menegaskan, Alexa merupakan atlet aktif PPLP. Namun memang tidak tercatat sebagai peserta kontingen POPNAS 2025.

“Sesuai rekomendasi pelatih tanggal 9 Oktober, almarhumah tidak masuk dalam daftar kontingen POPNAS dan sudah digantikan oleh atlet lain, Kamelia. Jadi tidak benar ada tekanan agar yang bersangkutan mengikuti POPNAS,” jelasnya.

Dispora juga meluruskan isu mengenai fasilitas kesehatan di asrama. Syaukani menjelaskan, asrama dan kantor UPT PPLP berada di lokasi terpisah, sehingga alat pertolongan pertama disimpan di kantor.

“Kalau atlet sedang di kamar, memang butuh waktu untuk mengambil alat dari kantor. Karena situasi malam hari dan kondisi darurat, pertolongan dilakukan dengan CPR sebelum dibawa cepat ke rumah sakit yang letaknya di seberang PPLP,” katanya.

Ia juga membantah isu penggunaan obat-obatan tanpa pengawasan tenaga medis. Jika ada atlet yang mengkonsumsi obat, itu pasti melalui rekomendasi dari dokter.

“Saya tidak pernah menerima laporan bahwa almarhumah mengonsumsi obat tanpa rekomendasi dokter. Jika ada obat, pasti melalui dokter, karena PPLP memiliki dokter yang siap secara on-call,” tegasnya.

Syaukani menambahkan, seluruh atlet PPLP mendapat layanan kesehatan secara rutin, meliputi pemeriksaan dokter, fisioterapis, ahli gizi, dan psikolog. Pemeriksaan dilakukan setiap bulan untuk memastikan kondisi fisik dan mental para atlet tetap prima.

Ia menegaskan, kejadian meninggalnya Alexa tidak terjadi saat yang bersangkutan mengikuti latihan resmi maupun pertandingan.

“Kami tidak dapat menyampaikan penyebab medis karena itu ranah rumah sakit. Namun kami pastikan bahwa pada saat kejadian, almarhumah tidak sedang menjalani latihan intensif ataupun bertanding,” katanya.

Pascakejadian, Dispora Banten sudah menugaskan dokter dan psikolog untuk melakukan pendampingan kepada seluruh atlet agar kondisi psikologis mereka tetap terjaga.

“Kami ingin suasana asrama kembali normal, nyaman, dan menyenangkan bagi para atlet,” ujarnya.

Melalui konferensi pers ini, Pemprob Banten menegaskan komitmen untuk menjaga keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan seluruh atlet di lingkungan PPLP.

“Pertemuan ini kami lakukan agar tidak ada lagi simpang siur. Semua sudah dijelaskan dengan terang agar masyarakat mendapat informasi yang benar,” pungkas Syaukani.

Sementara itu, dokter PPLP Diden El Albar menyampaikan, hasil pemeriksaan terakhir pada Minggu (12/10/ 2025) menunjukkan kondisi Alexa dalam keadaan sehat dan bugar. Hanya memang sempat mengalami cedera ringan yang telah pulih.

“Saya juga bertemu kembali pada 14 Oktober saat on-call, dan kondisi Alexa saat itu baik. Tidak ada keluhan apa pun,” ujar Diden.(bukanADV).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here