Bunuh Istri Demi Kekasih, Warga Puri Angrek Kota Serang Dituntut 16 Tahun Penjara

0
33
Ilustrasi.(istimewa).

Serang,fesbukbantennews.com (22/10/2025) – Terdakwa kasus pembunuhan istri di Perumahan Puri Anggrek, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Wadison Pasaribu (32), dituntut 16 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Serang di Pengadilan Negeri (PN) Serang. Selasa (21/10/2025).Ilustrasi.(istimewa).

Sekedar informasi, kasus ini sempat viral di media sosial lantaran pelaku merekayasa peristiwa itu menjadi perkara perampokan.

“Betul sudah dibacakan kemarin (21/10/2025), terdakwa dinilai melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” kata Kasi Pidum Kejari Serang Purqon Rohiyat saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).

Purqon menjabarkan pertimbangan jaksa keadaan yang memberatkan dan meringankan terhadap terdakwa. Yang memberatkan, perbuatan terdakwa dilakukan terhadap istrinya yang seharusnya dilindungi dan akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan luka yang mendalam bagi keluarga korban.

“Yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya, terdakwa belum pernah dihukum dan terdakwa memiliki dua orang anak yang masih kecil-kecil,” katanya.

Pekan depan, tegas jaksa Slamet, persidangan akan dilanjutkan dengan agenda pledoi dari terdakwa.

Sebelumnya dalam dakwaan, JPU Slamet mengatakan, sehari sebelum peristiwa, Wadison bertemu kekasihnya, Rani Herlina, di Lebak. Rani mendesaknya untuk segera dinikahi. Dari situ, Wadison mulai berniat menyingkirkan istri sahnya. Ia bahkan merancang skenario seolah-olah rumahnya mengalami perampokan.

Pada 31 Mei 2025 malam, setelah anak-anak mereka tidur, Wadison menjerat leher Petri dengan tali tis yang sudah disiapkan. Petri sempat melawan dan berteriak, namun mulutnya dibekap hingga akhirnya tewas.

“Wadison mengambil kain kelambu di tempat tidur dan melilitkannya ke wajah serta mulut istrinya. Sekitar sepuluh menit kemudian, Petri tewas akibat jeratan tersebut,” katanya.

Untuk menghilangkan jejak, Wadison mengikat tubuh istrinya, mengacak-acak rumah, merusak ponsel, hingga membuang perhiasan korban. Ia bahkan melukai dirinya sendiri dengan ulekan dan tang agar tampak menjadi korban.

Pagi harinya, Wadison berpura-pura terikat di dalam karung. Anak-anaknya menemukan lalu meminta bantuan tetangga.

“Namun hasil autopsi RS Bhayangkara menyatakan Petri meninggal akibat mati lemas karena jeratan di leher,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here