Korbankan Jiwa, Rini Karlina Sosok Pengawal 897 Kasus TBC Dibalik Keberhasilan Banten Tekan TBC

0
21
Rini Karlina.

Serang,fesbukbantennews.com (11/11/2025) – Duka mendalam menyelimuti dunia kesehatan Banten. Seorang tenaga kesehatan muda bernama Rini Karlina (32 tahun), yang selama ini dikenal sebagai pahlawan penanggulangan Tuberkulosis (TBC), berpulang pada Senin malam (10/11/2025) di ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.Rini Karlina.

Rini meninggal dunia dengan diagnosis akhir drug-induced hepatitis akibat efek samping pengobatan TBC yang dijalaninya. Ia dikenal sebagai salah satu tenaga kesehatan paling berdedikasi dalam program eliminasi TBC di Provinsi Banten.

Rini bertugas sebagai pemegang program TBC di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangerang dan berhasil mengawal penemuan 897 kasus TBC di tempat kerjanya. Bagi rekan sejawat, namanya menjadi simbol semangat, pengorbanan, dan ketulusan dalam perjuangan menekan angka TBC di daerah.

Jenazah Rini telah dimakamkan di kampung halamannya, Cilacap, Jawa Tengah.

Kisah pengabdian Rini mencuat dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Benyamin Paulus Octavianus, ke Kota Tangerang, Selasa (11/11/2025). Kunjungan itu merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan untuk mempelajari strategi Provinsi Banten yang berhasil mencapai capaian penanggulangan TBC tertinggi di Indonesia dengan tingkat deteksi lebih dari 93 persen dari estimasi 50.298 kasus, melampaui target nasional 90 persen.

Dalam dialog bersama kader dan penyuluh program TBC, salah satu perwakilan tenaga kesehatan menyampaikan kisah haru perjuangan Rini Karlina. Ia menceritakan bagaimana Rini tetap aktif menjalankan tugas meski tengah menjalani pengobatan TBC.

“Rini bukan hanya menjalankan program, tapi mengelaborasikan antara program dan klinisi, mengedukasi pasien, pemerintah, hingga melakukan kunjungan rumah dan pelacakan pasien sampai sembuh,” ujar salah satu rekannya dengan suara bergetar.

Rini dikenal bukan hanya sebagai petugas program TBC di rumah sakit, tetapi juga coach PB (Penanggulangan Bakteriologis) Kota Tangerang, yang aktif mendampingi puskesmas, klinik, dan rumah sakit lain dalam penanganan TBC. Tahun 2023 lalu, Rini turut membawa RS Sari Asih Cipondoh menjadi rumah sakit terbaik dalam penanggulangan TBC nasional dan menerima penghargaan di Bandung.

Menanggapi kisah tersebut, Wamenkes Benyamin Paulus Octavianus menyampaikan rasa hormat dan belasungkawa yang mendalam. Ia menilai pengorbanan Rini Karlina dan kader TBC lainnya mencerminkan semangat sejati tenaga kesehatan Indonesia.

“Apa yang disampaikan kader tadi benar adanya. Saya pun seorang dokter paru, dan saya tahu betul betapa berat perjuangan mereka. Kader-kader seperti Rini ini luar biasa mereka tidak bekerja demi imbalan, tapi karena panggilan hati,” ujar Wamenkes dengan nada haru.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan Banten dalam eliminasi TBC tidak hanya soal angka, tetapi juga hasil dari dedikasi, kerja keras, dan pengorbanan nyata para tenaga kesehatan di lapangan.

“Di balik capaian tinggi Banten, ada dedikasi, ada pengorbanan, bahkan ada jiwa yang gugur dalam perjuangan. Rini Karlina adalah salah satunya, dan beliau pantas disebut pahlawan,” tambahnya.

Kini, kisah Rini Karlina menjadi simbol semangat bagi seluruh pejuang TBC di Indonesia. Ia meninggalkan warisan keteladanan tentang arti pengabdian tanpa batas.

Banten memang telah mencatat prestasi membanggakan dalam penanggulangan TBC, namun kisah Rini mengingatkan bahwa di balik setiap angka keberhasilan, ada manusia yang berjuang, berkorban, dan kadang harus pergi lebih cepat dari waktunya.

Sebagaimana disampaikan salah satu rekannya di penghujung pertemuan,
“Kami kehilangan sosok yang tidak hanya bekerja dengan tangan, tapi juga dengan hati. Semoga perjuangan Rini menjadi amal jariyah dan menguatkan semangat kami untuk terus melawan TBC.” (fun/LLJ).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here