Tingkatkan Kualitas, MUI Lebak Latih Khotib dan Imam Mesjid

0
155

Lebak,fesbukbantennews.com (25/10/2016) – Kontribusi masjid dalam pembentukan peradabanislam tak terbantahkan, bahkan dalam sejarah islam masjid merupakan pusat peradaban. Hal itu disampaikan Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya ketika membukan acara Pelatihan Khotib dan Imam yang digelar MUI Lebak, di Aula Bangkit Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (25/10/2016).

Bupati Lebak Iti Jayabaya, berbincang dengan ketua MUI Lebak, usai membuka acara Pelatihan Khotib dan Imam yang digelar MUI Lebak, di Aula Bangkit Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (25/10/2016).
Bupati Lebak Iti Jayabaya, berbincang dengan ketua MUI Lebak, usai membuka acara Pelatihan Khotib dan Imam yang digelar MUI Lebak, di Aula Bangkit Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (25/10/2016).

“Ketika Rasulullah Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah, pertama kali yang dilakukan adalah membangun masjid, mesjis menjadi pilar utama peradaban islam bahkan dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah tidak terlepas dari peranan masjid”. Ujar Bupati.

Menurut Bupati, sejalan perkembangan jaman, masjid menjadi pusat kesejahteraan masyarakat baik dari sisi pendidikan, ekonomi maupun dari sisi sosial kemasyarakatan, untuk itulah perlu ditingkatkan pengetahuan dan kemampuan para khotib dan imam masjid.

“Kegiatan ini sangat bagus, salah satunya untuk mengantisipasi dan menyelamatkan umat dari ajaran sesat” Ungkapnya.

Sementara itu ketua MUI Lebak, KH. Syatibi Hambali, mengatakan bahwa kegiatan ini di ikuti oleh 50 orang peserta yang merupakan para kyai muda dari seluruh utusan MUI kecamatan se-Kabupaten Lebak dan utusan ormas islam yang ada Lebak, yang akan dilaksanakan tanggal 26-25 Oktober 2016.

Menurutnya kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan tersampaikannya metode dakwah Rasulullah SAW kepada kaum muslimi, terutama dalam hal pemahaman strategi dan metodologi dakwah serta mengajak umat silam untuk kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafush-shalih.

“Kutbah merupakan gabungan antara ilmu, seni dan sastra. Hal ini menggambarkan bahwa khatib dalam berkhutbah harus berdasar tiga pilar khutbah tersebut, agar khutbah yang disampaikannya dapat mempengaruhi jamaah dalam upaya meningkatkan kualitas diri di sisi Allah SWT” ujarnya.

Walaupun demikian, Kata Ketua MUI, khutbah jumat berbeda dengan ceramah lepas, khutbah jumat harus singkat dan padat, jangan sampai khatib berlebihan yang dapat mengganggu kesahihan khutbah jumat, karena menurutnya tidakn sahnya khutbah jumat berakibat pada tidak sahnya shalat jumat, karena khutbah jumat termasuk syarat sah shalat jumat.

“Oleh karena itu, hatib harus bener-benar mengetahui aturan khutbah yang telah dirumuskan oleh para ulama” Ungkapnya. (hmslebak/bknADV/LLJ).