Tingkat Kecelakaan Pantai di Banten Tinggi, Alat Keselamatan Sangat Minim

0
227

Serang,fesbukbantennews.com (11/7/2016) – Potensi wisata di Banten sangat tinggi. Terutama wisata pantai yang terbentang dari Anyer hingga Sawarna, Lebak Banten. Bahkan jutaan wisatawan domestik dan mancanegara tiap tahunnya selalu mengunjungi pantai di Banten.

Relawan Balawista Banten di Carita Pandeglang siap siaga.(LLJ)
Relawan Balawista Banten di Carita Pandeglang siap siaga.(LLJ)

Sayang, hal tersebut tidak dibarengi dengan kesiapan pemerintah Kabupaten dan Provinsi memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pengunjung pantai di Banten.

Terhitung dari Januari hingga Juli 2016, sudah 27 wisatawan yang tewas tenggelam di Pantai Sawarna Bayah, Lebak, Banten.
“Itu baru di pantai Sawarna, belum di Cinangka Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, “kata Humas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten Lulu Jamaludin, Senin (11/7/2016).
Dia mengungkapkan, relawan Balawista Banten yang berjumlah 150 orang dan tersebar di seluruh pantai di Banten selalu siap siaga mengamankan pantai di Banten dari kecelakaan. “Terutama hari libur seperti tahun baru dan libur lebaran,” katanya.

Namun, ungkap dia, sangatt disayangkan, alat keselamatan yang dimiliki Balawista sangat minim. Meskipun tingakt kecelakaan sangat tinggi.

“Di Sawarna, yang tingkat kecelakaannya tinggi, Balawista hanya memiliki tiga papan seluncur. Padahal pada hari kedua lebaran idul fitri saja pengunjungnya mencapai 8000,” tegasnya.

Seharusnya, sambung dia, satu posko pengamanan pantai minimal memiliki Jetski,ruberboat, rescue board, rescue tube, long board, spinal board, surfboard, fin mask, scuba dive, motor patroli, tandu, medical dan ambulance.

“Di pantai Sawarna hanya mempunyai tiga papan seluncur, rubberboat sudah laama rusak. Di pantai Carita tandu saja tidak ada. Apalagi memberikan kesejahteraan kepada relawan Balawista, alat keselamatan untuk masyarakatpun tidak ada bantuan dari Pemprov Banten,” tegasnya.

Untuk di Sawarna, terang dia, baru dapat bantuan dari Pemerintah Desa. Di Cinangka, bantuan dari sebuah perusahaan di Kalimantan. Di Carita Balawista mendapat bantuan dari Australia. “Entah pemprov Banten, kapan mau ngasih bantuan. Padahal sudah lama kita mengajukan, “terangnya.

Lulu berharap, pemerintah mau terbuka hatinya, bisa memberikan bantuan kepada para relawan Balawista. “Karena selama ini, di pantai Carita jika ada korban kecelakaan laut, kita nyetop angkot atau losbakk untuk angkut korban ke puuskesmas,” tukasnya.(LLJ)