Tak Pakai APBD, Juara Ketiga Kejuaraan Surfing Carita Pandeglang Dapat Rp1 Juta

0
1228

Pandeglang,fesbukbantennews com (19/12/2021) – Dalam kejuaraan surfing / selancar ombak di Carita Surf Festival 2021 di Pantai Pandan Carita,Pandeglang,19 Desember 2021, juara pertama mendapatkan hadiah uang sebesar Rp2 juta, juara kedua Rp1,5 juta dan juara ketiga Rp1 juta. Sementara juara keempat mendapatkan uang tunai Rp750 ribu.

Ketua umum PSOI Banten Donny Agusty (Tenga ,depan) usai menyerahkan hadiah kepada juara Pertama CSF 2021.

Namun jika digabungkan dengan hadiah bukan uang tunai , juara pertama mendapatkan total Rp 7 juta.

“Juara pertama selain uang tunai, juga mendapatkan papan selancar senilai empat juta rupiah dan juga hadiah barang lainnya senilai satu juta rupiah, ” kata ketua Panitia Carita Surf Festival 2021 Rimba Mahardika,usai pembagian hadiah.

Rimba juga menjelaskan, bahwa dalam event tahunan ini, Carita Surf Festival 2021 tak menggunakan APBD Pandeglang . Namun digelar secara mandiri.

Dalam kejuaraan selancar tersebut,jelas dia, panitia melombakan dua kelas. Kelas Under-16 (Dibawah usia 16 tahun ) dan kelas Open.

Untuk kelas U-16, juara pertama direbut peselancar Gilang Edwar dari Pesisiir Barat Surfing Club’ (PBSC) Lampung, juara kedua Alif Okta (tukik/serang), juara ketiga Haikal agustian (Cimaja/sukabuki) dan juara keempat Agung ( Carita/Pandeglang ).

” Sementara , untuk kelas Open,juara pertama Aldi kamaludin (Cimaja/sukabumi), Juara kedua Tito Wardana (Pangandaran),juara ketiga :Muhammad Noval (Pangandaran ) dan juara keempat Gilang (kab Serang ), ” kata Rimba.

Kompetisi di tengah isu tsunami ternyata tak menyurutkan peselancar dari berbagai daerah di Indonesia . Seperti Lampung, Lombak, Bali, NTT,bahkan Jawa Barat.

Dibuktikan sebanyak 53 peselancar dari dalam dan luar provinsi Banten bahkan dari Negeri Jepang adu keahlian berburu ombak di Carita Surf Festival 2021 di Pantai Pandan Carita,Pandeglang,19 Desember 2021.

Dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan (Prokes) di tengah pandemi Covid-19, para pemburu ombak dari Banten, Sukabumi, Pangandaran, Lampung, Bali ,bahkan Jepang bersaing mengejar ombak untuk menjadi juara satu.

“Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, kompetisi ini masih ramai diminati. Itu dibuktikan kejuaraan ini diikuti peserta dari enam provinsi ,” kata Rimba.

Rimba juga menjelaskan, kegiatan tahunan kali kedelapan ini pihaknya menerapkan prokes Covid-19. Setiap pengunjung yang masuk wajib dicek suhu tubuhnya, cuci tangan dan wajib memakai masker.

“Jika yang tidak mengikuti aturan prokes maka terpaksa kami keluarkan dari arena ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonsia (PSOI) Banten, Donny Agusty mengungkapkan dengan adanya lomba tersebut diharapakan dapat mengasah kemampuan para peselancar di Banten, terutama peselancar muda dan pemula.

“Event ini juga diharapkan meningkatkan potensi wisata di Banten dan membuat masyarakat semakin tertarik dengan olahraga selancar, sehingga semakin banyak masyarakat yang mau menjadi peselancar,” imbuhnya.

Sementara , sudah jadi tradisi bagi panitia satu hari sebelum kejuaraan selancar dimulai, melakukan baksos dengan berbagai macam kegiatan .

“Ada bersih-bersih pantai , santunan ke anak yatim dhuafa dan bagi-bagi sembako ke warga tak mampu di sekitar pantai pandan Carita, ” tukasnya .(LLJ).