Rapat Evaluasi Realisasi APBD Pandeglang Ditongkrongi Dimyati, Wartawan Pun Diusir

0
229

Pandeglang,fesbukbantennews.com (201/12/2017) – Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di Kabupaten Pandeglang dikumpulkan di ruangan offroom Sekretariat Daerah (Sekda) pada Rabu, 20 Desember 2017. Hadir Sekretaris Daerah (Setda), Ferry Hasanuddin, termasuk anggota DPR RI Ahmad Dimyati Natakusimah (Suami Bupati Pandeglang ,red) . Dimyati dijadikan pemateri bela negara diacara tersebut.

Rapat Evaluasi Realisasi ABPD Pandeglang.

Ada kejanggalan dalam kegiatan yang terkesan tertutup itu, dimana para awak media hendak mendokumentasikan kegiatan itu tidak dibolehkan. Sebelum kehadiran Dimyati salah satu wartawan sudah berada diruangan itu diusir keluar ruangan, begitu pula usai mantan Bupati Pandeglang dua periode itu hadir diruangan, pewarta tetap dilarang berada didalam ruangan usai mendokumentasikan kegiatan tersebut.

Ditengah acara, baru Bupati Pandeglang Irna Narulita tiba di ruangan yang berada di lantai dua itu, yang baru saja menghadiri Rapat Pimpinan Tentang Evaluasi Kinerja Pembangunan di Provinsi Banten tahun 2017 dan Penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2018, di Aula Pendopo Gubernur Banten.

Belakangan diketahui, acara tersebut selain Kegiatan bela negara, ternyata ada juga kegiatan evaluasi realisasi APBD di OPD diakhir tahun 2017. Pihak Pendopo membantah kegiatan tersebut tertutup.

“Tidak ada yang ditutup-tutupi. Biar satu sama lainnya jangan salah pengertian, kita rapat evaluasi akhir tahun,”kilah Sekda Ferry Hasanudin kepada wartawan.

Meski membantah jika rapat itu tidak tertutup, tetapi dalam rapat evaluasi yang ditongkrongi Suami Bupati Irna, kata Sekda ada hal-hal yang tidak boleh diketahui publik termasuk awak media.

“Ya mungkin ada hal hal lain yang sifatnya streching. Tapi kan kurang bagus mendahului seseorang terdengar oleh bapak ibu semua,”ungkapnya.

Ferry membenarkan jika realisasi APBD harus diketahui oleh masyarakat, namun evaluasi yang dilaksanakan itu, Ferry bilang, berkaitan dengan teknis. Makanya tidak etis jika evaluasi itu digelar terbuka.

“Tapi ini kan masalah teknis, masalah teknis evaluasi satuan kerja. Makanya saya sampaikan waktu itu silahkan terbuka, (tapi) kalau ada orang (pejabat red) disidang (dibuka) gak Bagus lah,” ungkapnya.

Saat ditanya wartawan alasan tertutup rapat evaluasi karena ditongkrongi Dimyati, Sekda membantah keras. Menurutmya kehadiran Dimyati berkaitan dengan kegiatan bela negara, sebab anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III itu ikut merumuskan dan mengetahui konsep program bela negara untuk disampaikan kepada pejabat. “Oh tidak,”kilah Ferry lagi dengan nada tinggi.

Hal sama juga diutarakan, Bupati Irna jika kehadiran suaminya itu berkaitan dengan kegiatan bela negara. Irna mengatakan, sebelum menyampaikan materi kepada anak buahnya, diisi terlebih dulu dengan materi bela negara disampaikan suaminya.

“Sebelum ibu memberikan materi diisi dulu oleh Pak Dimyati,”kata Irna usai rapat evaluasi.

Anggota DPR RI, Dimyati Natakusumah beralasan, kehadirannya di tengah pejabat Pandeglang hanya untuk memotivasi semangat ASN supaya bekerja kreatif dan inovatif. Apalagi ia beranggapan rekam jejaknya sebagai Bupati Pandeglang, lebih berpengalaman dan mengetahui karakter pejabat Pandeglang.

“Saya ini kan pengalaman memimpin Pandeglang, apalagi mereka ada yang masih terbilang anak saya juga. Jadi saya tahu karakter mereka, sehingga bapak (Dimyati menyebut dirinya, red) merasa perlu terus mendorong mereka agar lebih inovatif,” kata legislator Dapil DKI Jakarta III itu.

“Dulu anggaran sedikit, bisa membebaskan Raskin, kesehatan, pembangunan merata, orang meninggal disantuni. Tetapi sekarang anggaran triliunan, kemana arah kebijakannya?,” tambahnya heran.

Ia menerangkan bahwa kehadirannya dalam rapat tersebut lebih difokuskan untuk memberi materi tentang Bela Negara. Karena kesadaran ASN dalam menjalankan semangat Bela Negara masih rendah. Hal itu terlihat dari pembangunan yang belum berjalan baik, sehingga Pandeglang masih dikategorikan daerah tertinggal.

“Zaman reformasi sekarang, Bela Negara dengan menjadi birokrasi yang profesional, semangat, kreatif, dan betul-betul bermanfaat untuk orang banyak. Maka saya berupaya memberi pelatihan agar mendorong mereka lebih semangat dalam bekerja,” tandasnya.(ib/abahmudhof/LLJ)