Oknum Polisi Aniaya Wartawan, Polres Serang Kota Minta Maaf

0
190

Serang,fesbukbantennews.com (20/10/2017) – Terkait pemukulan terhadap wartawan di Banten Panji Bahari Romadhon oleh oknum anggota Polres Serang Kota pada saat aksi mahasiswa di depan Kampus UIN Banten, Ciceri,kota Serang,Jumat (20/10/2017) sore, Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin menyatakan minta maaf dan siap bertangggungjawab atas insiden tersebut.

Panji (tengah) wartawan Banten Pos yang jadi korban pemukulan Oknum polisi.(haz)

“Ada yang kita amankan pada saat aksi Kebetulan salahsatunya dari rekan media dan ada insiden sedikit. Atas kejadian salah dalam mengamankan orang. Saya selaku pimpinan meminta maaf atas peristiwa pemukulan. Kami bertanggungjawab. Dan menunggu konfirmasi dari korban” kata Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin saat ditemui di kantornya, Jumat malam, (20/10/2017).

Kapolres juga mengatakan, ketidaknyamanan, pada saat kejadian pemukulam oleh anggotanya bermula dari aksi saling dorong.Apalagi aksi mahasiswa tersebut tidak ada Surat izin.

“kedepan kita bisa lebih professional dan lebih teliti. Dan semua pihak mematuhi aturan,” kata dia.

Kapolres juga mengaku siap bertanggungjawab atas insiden tersebut jika ada korban. Dan menunggu konfirmasi dari teman media (yang jadi korban pemukulan).

Sebelumnya diberitakan, aksi pembubaran paksa demonstrasi mahasiswa salah sasaran. Seorang wartawan yang tengah melakukan peliputan malah diciduk oleh anggota kepolisian dari Sat Sabhara Polresta Serang Kota.

Insiden itu terjadi saat mahasiswa melakukan aksi di Jalan Jenderal Soedirman, Ciceri, Kota Serang, Jumat (20/10/2017), tepat di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten dalam rangka mengkritisi kepemimpinan tiga tahun Jokowi-JK.

Bentrok mahasiswa dan aparat terjadi ketika mahasiswa berupaya menutup jalan pada pukul 17.45 WIB. Saat itu aparat membubarkan paksa. Di saat kisruh itu, Panji Romadon, salah satu wartawan Banten Pos diciduk anggota kepolisian.

“Lagi mau ngambil foto, digebuk di belakang. Pas nengok langsung diteriakin provokator. Terus diinjak-injak dan dicekek. Trus dibawa ke mobil yang di DPMSTP Kota Serang,” kata Panji.

Saat itu, Panji mengaku telah memperlihatkan kartu pers kepada anggota kepolisian yang menciduknya dari kerumunan massa. “Di mobil udah saya kasih lihat kartu pers saya. Habis itu tetap dipukul, saksinya ada,” kata Panji.

Tidak hanya itu, bahkan oknum aparat mengucapkan ancaman terhadap dirinya. “Setelah itu diancam akan diculik dan dibunuh. Kalau yang narik sekitar tiga orang. Yang mukul pas kasih kartu pers itu satu orang. Yang Ancem satu orang,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut,wartawan yang jadi korban pemukulan melakukan visum dan melaporkan ke Propam Polda Banten.(LLJ)