Miris, Lihat Kondisi Rumah Kakak TKW Kabupaten Serang Yang Meninggal di Suriah

0
220

Serang,fesbukbantennews.com (4/8/2017) – Rumah milik kakak kandung Timong Binti Abdul Gani, TKW meninggal di Suriah kondisinya sangat memprihatinkan. Rumah Tak Layak Huni (RTLH) itu bersebelahan dengan rumah almarhumah Timong di Kampung Peyeuh Koneng, Desa Kencana Harapan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang.

Kondisi rumah kakak kandung Timong.(anton)

Rumah berupa gubuk berukuran 6×4 meter itu terancam roboh sewaktu-waktu, mengingat kondisi rumah sudah miring yang ditopang dengan bambu agar tetap berdiri. Atapnya sudah bolong. Ruangan gubuk itu hanya ada 2 yaitu kamar dan ruang tamu diisi amben sebagai tempat duduk bercampur dapur. Seluruh bangunan rumah reot itu terbuat dari bambu, dengan tembok bilik.

Marwati (30), pemilik rumah reot mengaku sudah tinggal sejak lima tahun lalu sekitar 2012 bersama Mahuri (35),suami dan kedua orang anaknya, Eni Yulita (12) dan Diana Wati (12 bulan).

Sebelum tinggal di Rumah Tak Layak Huni (RTLH) itu, Marwati tinggal di rumah sebelah dekat kandang bebek. Kondisi rumahnya yang dulu pun tak jauh berbeda dengan rumahnya sekarang.

“Sejak 1998 tinggal di rumah lama, tapi sudah roboh. Makannya bangun rumah lagi waktu itu dapat pinjam dari bank 2 juta cuma kebeli bilik,” terangnya, Jumat(4/8/2017).

Namun, kata dia, selain pinjam dari bank, gubuk yang sudah mengalami kerusakan sejak 2015 lalu itu dapat sumbangan dari masyarakat yang gotong-royong membangun rumahnya.

Ia pun ingin sekali bisa memiliki rumah layak, tetapi untuk sehari-hari saja, dia kewalahan karena harus nembagi dengan kebutuhan makan sehari-hari, memberi jajan anaknya yang sedang sekolah di MI Ashabul Maimanah. Karena, suaminya, Mahuri bekerja serabutan sebagai buruh tani.

“Pokonya suami saya kerja apa aja yang ada, penghasilan juga kadang dapat, kadang kalau ngga ada kerjaan, ngga dapat penghasilan,” ujarnya.

Ia mengaku sempat mengajukan bantuan semacam bedah rumah ke pihak desa setempat, namun tidak direspon sehingga rumahnya tidak bisa direnovasi lantaran tidak ada biaya untuk membangun rumahnya itu.(LLJ)

 

Kiriman dulur FBn : Anton Sutompul