Ini Lima Fakta Menarik Pilkada Serentak 2018 di Banten (oleh : Djideoel)

0
182

Serang, fesbukbantennews.com (16/1/2018) – Pilkada serentak akan berlangsung pada 27 Juni 2018 mendatang. Seperti dikutip dari kumparan.com (21/03/17), Pilkada tahun 2018 ini akan digelar serentak di 171 daerah di Indonesia. Pilkada serentak gelombang tiga (gelombang pertama tahun 2015, gelombang dua 2017) ini diikuti 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota.

Pilkada Serentak .(google)

Di Provinsi Banten terdapat empat daerah yang akan melaksanakan kontestasi politik lima tahunan tersebut, yaitu Kota Tengerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, dan Kabupaten Lebak. Nah, di balik itu semua terdapat setidaknya 5 fakta menarik terkait pilkada serentak di empat darah di Banten tersebut yang tentu saja perlu Anda ketahui..

1. Calon tunggal dan Aksi borong partai. Dari empat daerah di Banten yang ikut pilkada serentak, pilkada di tiga daerah ternyata hanya diikuti oleh pasangan calon tunggal. Bukan karena kekurangan calon pemimpin atau sepi peminat, tetapi disebabkan oleh aksi borong partai yang dilakukan oleh ketiga pasangan calon tunggal tersebut. Seperti diberitakan detik. com (10/01/18), ketiga pasangan calon tunggal itu adalah pasangan Arief Wismansyah-Sachrudin di Kota Tangerang, pasangan Ahmad Zaki Iskandar-Mad Romli di Kabupaten Tangerang, dan pasangan Iti Oktavia Jaya Baya- Ade Sumardi di kabupaten Lebak.

2. Pilkada dikuasai petahana. Pilkada serentak di empat daerah di Banten lebih bersifat formalistik karena selain tiga diantaranya hanya memunculkan pasangan calon tunggal, mereka merupakan para petahana sehingga boleh dipastikan akan kembali memimpin daerahnya masing-masing untuk periode tiga tahun mendatang. Pasangan Arief-Sachrudin adalah walikota dan wakil walikota Tangerang saat ini. Demikian pula Iti-Ade, adalah Bupati dan Wakil Bupati Lebak saat ini. Adapun Zaki adalah Bupati Tangerang saat ini tetapi calon wakilnya bukan petahana.

3. Klan dan kekuatan dinasti makin berurat berakar. Kekuatan politik dinasti hingga pilkada 2018 ini masih belum bergeser dari klan dinasti. Kecuali di Kota Tangerang, tiga daerah lainnya dikuasi oleh dinasti politik yang hingga kini semakin kuat melanggengkan kekuasaannya. Di Kabupaten Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar, selain petahana, ia merupakan anak dari Ismet Iskandar, Bupati Tangerang terdahulu. Di Lebak juga demikian. Iti Oktavia adalah petahana dan ia merupakan generasi kedua klan Jayabaya. Ia merupakan putri dari Mulyadi Jayabaya, mantan bupati sebelum Iti. Sedikit berbeda adalah Vera Nurelal Jaman. Bukan petahana, memang, tetapi suaminya adalah Walikota Serang saat ini. Artinya, kekuasaan suami dimungkinkan bergeser kepada sang istri, jika terpilih tentunya.

4. Partai tanpa ideologi. Ideologi partai sepertinya sudah mati. Ideologi lebih seperti pepesan kosong. Partai politik, baik berhaluan agama maupun nasionalis begitu mencair dan sama sekali tidak terlihat saling membangun kekuatan. Yang terjadi, mereka bersatu padu berkoalisi mendukung hanya satu pasangan calon di tiga daerah. Di Kota Serang, PDIP yang kala itu berseberangan dengan Golkar dalam dukungan calon gubernur, untuk Pilkada Kota Serang justru berkoalisi dengan mendukung pasangan Vera-Nurhasan.

5. Calon Independen. Meski dikuasi oleh petahana dan terjadi aksi borong partai, pilkada serentak di Banten juga memunculkan dua calon independen. Keduanya adalah pasangan Samsul Hidayat dan Rohman, serta pasangan Agus Irawan dan Samsul. Keduanya akan berkontestasi di Pilkada Kota Serang bersama dua pasangan lainnya.(LLJ)
Sumber rujukan:

Kumparan.com. Daftar 171 Daerah yang Ikut Pilkada Serentak.

Detiknews.com. Ada 3 Calon Tunggal di Pilkada Banten.