Hendak Liburan, 3 Pelajar Bogor Luka Dibacok Puluhan Remaja di Stasiun Serang

0
3698

Serang,fesbukbantennews.com (21/12/2020) – Sebanyak 33 anak sekolah yang berasal dari sejumlah sekolah di Bogor mengalami penyerangan oleh sekelompok remaja di Stasiun Kereta Api Serang, Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang pada Senin (21/12/2020) siang. Akibatnya 3 orang mengalami luka bacok di bagian punggung. ke 33 anak sekolah tersebut berniat mengisi waktu liburan ke Lampung pasca ujian akhir sekolah (UAS).

Pelajar yang diamankan di Mapolres Serang Kota.(wel).

Salah seorang pelajar salah satu sekolah di Bogor, Ridwan mengaku, jika hal itu bermula saat dirinya bersama rombongan berangkat dari Bogor dengan menggunakan sebuah truk pada Minggu (20/12/2020) malam. Bahkan harus tidur di dalam truk sepanjang perjalanan lantaran tiba di Palima, Kota Serang pada Senin (21/12/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

Karena merasa khawatir bentrok dengan anak sekolah lain, disampaikan Ridwan, jika dirinya bersama rombongan memutuskan untuk menaiki Kereta Api terlebih dahulu untuk menuju Stasiun Merak sebelum nyebrang ke Pulau Sumatera dari Pelabuhan Merak.

“Pas nyampe, turun dari truk. Kita nanya, katanya kalau mau ke Merak mending naek kereta aja ongkosnya murah. Yaudah kita jalan kaki dari Palima ke Stasiun Serang, kita nanya-nanya aja Stasiun (Serang) itu dimana,” kata Ridwan, Senin (21/12/2020) siang di Mapolres Serang Kota.

Sesampainya di Stasiun Serang sekitar pukul 11.00 WIB, dituturkan Ridwan, jika rombongannya baru mengetahui jika keberangkatan Kereta Api menuju Stasiun Merak dijadwalkan pada pukul 13.30 WIB. Sehingga hal itu membuat rombongannya pun terpaksa menunggu di sekitaran Stasiun Serang.

Namun, saat sedang menunggu keberangkatan Kereta Api itulah, tiba-tiba puluhan orang yang diduga masih anak sekolah melakukan penyerangan. Melihat rombongan penyerang membawa senjata tajam, membuat anak-anak sekolah dari Bogor pun lari tunggang langgang menuju ke dalam Stasiun Serang untuk menyelamatkan diri.

“Kita lagi duduk-duduk, lagi nunggu kereta. Tiba-tiba langsung nyerang mereka, teriak bakar, matiin aja matiin aja. Kita lari, ngeliat mereka bawa parang, bawa clurit dan ada yang bawa air keras. Kita coba masuk ke dalam stasiun, itu juga dibantu satpam disitu, tapi pak satpamnya juga malah mau di serang,” ungkapnya.

“Tiga orang teman kita kena bacok, bagian punggung. Udah dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.

Siswa kelas XI itu pun menegaskan, jika kedatangan rombongannya bukan untuk terlibat tawuran. Namun hanya singgah di Kota Serang untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Pelabuhan Merak untuk kemudian menyebrang ke Lampung.

“Sumpah demiallah ga ada niatan tawuran, kita cuma mau jalan-jalan aja. Kalau mau tawuran, ga mungkin kita tangan kosong gini, pasti kita bawa senjata juga. Tapi ini mah kita ga ada yang bawa senjata,” katanya.

Salah seorang ojeg pangkalan Stasiun Serang, Yayan mengungkapkan, jika dirinya tidak mengetahui pasti latar belakang penyerangan yang dilakukan sekelompok remaja terhadap anak sekolah dari Bogor tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi seketika.

“Ga tau motifnya apa, itu anak-anak yang dari Bogor sempat nanya ke saya kereta ke Merak. Terus mereka nunggu di depan, ada yang duduk-duduk, ada yang jajan. Tiba-tiba dari arah Taman Sari datang rombongan pake motor, ada yang bonceng tiga, pada bawa senjata, langsung nyerang mereka (anak-anak Bogor),” ucap Yayan.

Disebutkan Yayan, kelompok penyerang yang notabene masih remaja itu berjumlah hampir 50 orang. Bahkan dengan membabi buta mencoba menyerang anak-anak sekolah dari Bogor hingga masuk ke dalam area Stasiun Serang.

“Langsung aja itu mereka nyerang, ngacung-ngacung parang, clurit, ada yang bawa gergaji juga. Tapi saya lihat ada yang bawa air juga, kayaknya air keras itu. Soalnya ada yang teriak-teriak, siram aja siram,” ujarnya.

“Saya lihat ada yang dibacok pas depan pintu masuk stasiun, jadi lari terus jatuh. Langsung dibacok itu, pake clurit dibagian punggung,” imbuhnya.

Beruntung, kata Yayan, seorang polisi yang kebetulan berada di lokasi kejadian langsung bertindak tegas dengan menembakan pistol ke udara untuk membubarkan massa. Sebab menurutnya, jika hal itu tidak terjadi, besar kemungkinan korban akan lebih banyak lagi.

“Untung ada polisi, langsung buang tembakan. Itu yang nyerang langsung kabur. Kalau ga gitu, bisa lebih parah itu. Soalnya dilerai sama satpam, sama warga juga malah pada mau nyerang mereka,” ujarnya.

Ketiga korban luka bacok pun langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat setelah pihak Stasiun Serang menelpon ambulance. Sementara puluhan anak sekokah dari Bogor pun terpaksa diamankan ke Mapolres Serang Kota untuk menjalani pemeriksaan.

“Langsung dibawa sama ambulance (korban luka). Kayaknya pihak stasiun yang nelpon. Itu anak-anak yang lain juga dibawa tadi sama polisi,” tukasnya.

Sementara, puluhan anak sekolah asal Bogor pun masih diamankan di Mapolres Serang Kota untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas insiden yang terjadi di Stasiun Serang. Termasuk untuk mengetahui motif kelompok remaja yang melakukan penyerangan tersebut.

“Kita amankan 33 orang, kita periksa dulu. Dan kita juga lakukan penyelidikan untuk mengetahui motif bentrokan,” kata Kasatreskrim Polres Serang Kota, AKP Indra Feradinata.(dol/Dhyie/LLJ).