Hari Badak Sedunia 2024, Srikandi Nusantara Gelar Kemah Konservasi di Ujungkulon Pandeglang

0
544
Hari Badak Sedunia 2024, Srikandi Nusantara Gelar Kemah Konservasi di Ujungkulon Pandeglang .

Pandeglang,fesbukbantennews.com (2/10/2024) – Dalam rangka memperingati Hari Badak sedunia 2024, para perempuan yang tergabung dalam Srikandi Nusantara, menggelar Kemah Konservasi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang,Banten.21-22 September 2024.Hari Badak Sedunia 2024, Srikandi Nusantara Gelar Kemah Konservasi di Ujungkulon Pandeglang
.

Dinny masyita dari Srikandi Nusantara mengatakan, memilih membuat sebuah kegiatan yang lebih edukatif dengan mengadakan kegiatan pengenalan konservasi secara umum dan khususnya konservasi badak kepada anak-anak sekolah di sekitar kawasan.

“Dengam harapan ke depannya mereka
menjadi kader-kader yang memahami pentingnya upaya pelestarian badak jawa dan habitatnya sehingga menjadi ujung tombak konservasi di tengah-tengah masyarakat. Dan menanamkan juga
pemahaman bahwa habitat Badak meliputi banyak hal dan itu pun semua perlu dijaga dan dilestarikan,” jelas Dinny.

Kegiatan bernama kemah konservasi ini,sambungnya, diikuti oleh 70 siswa dari SD dan SMP yang berada di seputaran kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

“Dalam kegiatan ini peserta diperkenalkan dengan konservasi secara umum dan konservasi Badak jawa secara khusus,” kata Dinny.

Dalam kesempatan tersebut,lanjut Dinny, para peserta mendapatkan materi antara lain tentang pengenalan konservasi dan pendidikan limgkungan oleh Achmad Zaini volunteer montana bbtnggp.

“Sementara untuk materi pengenalan konservasi dan pendidikan limgkungan ,oleh Yayus (BTNUK) untuk materi Konservasi
Badak Jawa, dan Dodo (BTNUK) untul materi keanekaragamanhayati,”kata dia.

Selain itu lanjit Dinny, peserta jiga mendapat penambahan materi pengenalan SAR dan kesiapsiagaan oleh Srikandi Nusantara.

“Untuk materi ini anak-anak
mempraktekkan ketika terjadi gempa, apa yang mereka lakukan pertama kali sebelum keluar dan mengikuti arahan untuk jalur evakuasi sehingga nantinya bisa dan terbiasa dengan evakuasi mandiri. Mereka juga dibekali buku Sar Goes To Scholl dari Basarnas,” jelas dia.

Kegiatan tersebut, tukas Dinny, ditutup dengan penanaman pohon Pakan Badak di sekitar pagar kandang badak JRSCA yang ditujukan untuk membantu ketersediaan pangannya ketika badak sudah bisa digiring ke lokasi kandang.

“jenis pakan badak ditanam oleh peserta kemah konservasi seperti bayur, putat, lampeni dan tepus,” tutup Dinny..