Cara Mahasiswa IPA dan Teknik Mesin Untirta Mengupas Makna Berkah di Bulan Ramadhan

0
328

Pandeglang,fesbukbantennews.com (1/7/2016) – Bagaimanakah sosok mahasiswa ideal dalam persepsi masyarakat saat ini? Mahasiswa yang mampu lulus cepat-kah? Mahasiswa yang mampu menyabet IPK tinggi di setiap semesternya-kah? Mahasiswa yang lulus menyandang gelar Cumlaude secepat kilat-kah? Atau malah mahasiswa berbaju besi yang selalu digadang-gadangkan sebagai seorang aktivis dengan aksi mengatasnamakan demokrasi? Diluar daripada itu, beberapa pergerakan organisasi mahasiswa kini sudah mulai mengupas makna lain dibalik gagahnya warna-warni jas almamater yang mereka kenakan.

Kegiatan pengajaran di majlis talim yang merupakan tempat kegiatan warga kampung pamengker. (Foto oleh Iktyasari)
Kegiatan pengajaran di majlis talim yang merupakan tempat kegiatan warga kampung pamengker. (Foto oleh Iktyasari)

Mahasiswa Indonesia memang dituntut untuk melakukan tugas penting yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Isi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga berikut berwujud pada implementasi yang harus dilakukan di lapangan. Tiada lain, jawabannya telah jelas tertuang, Pengabdian pada Masyarakat.

Gerakan pengabdian masyarakat adalah suatu usaha pemberdayaan segala elemen di masyarakat. Mahasiswa Pendidikan IPA dan Pendidikan Teknik Mesin berhasil mengemas Bulan Ramadhan 1437 H secara terpadu dengan Masyarakat kampung Pamengker RT 001 dan 002 RW 003 yang terletak pada kaki Gunung Pulosari tepatnya di kecamatan Pulosari, kabupaten Pandeglang-Banten.

Menurut Asri Indah Permatasari, “Pemilihan lokasi Pengabdian pada Masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah, kampung Pamengker kami pandang layak untuk menjadi objek pengabdian mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA dan Pendidikan Teknik Mesin dikarenakan kampung Pamengker dengan segala kearifannya yang masih amat sangat bergantung pada Gunung Pulosari, yakni didominasi oleh keberagaman sumber daya alam; pertanian. Akan amat baik jika setelah mahasiswa masuk dan mengenal lebih segala potensi yang ada, selain dapat megimplementasikan ilmunya di bidang pengajaran, mahasiswa juga mampu meningkatkan hasil alam sekitar.” Dengan pemerolehan restu dan perijinan yang cukup mudah oleh aparatur desa setempat, maka terpilihlah kampung Pamengker di Kecamatan Pulosari sebagai target desa Pengabdian mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA dan Pendidikan Teknik Mesin UNTIRTA. “Setelah diketahui bahwa pada musim ini, seluruh warga Kecamatan Pulosari yang sedang menyambut panen raya serentak, bijih Melinjo, Cengkih, hingga Labu Siam berkarung-karung diangkutnya setiap hari oleh setiap ayah dan pemuda kampung Pamengker dari ketinggian Gunung Pulosari. Maka akan semakin meluaslah cakupan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang akan diselenggarakan tersebut.” Lanjut Asri.

Dengan tujuan pengabdian pada masyarakat, sekitar empat puluh sembilan orang berbalut title mahasiswa merangkul kurang lebih 125 kepala keluarga selama lima hari empat malam. Memang terbilang singkat, namun tidak sama sekali berarti pengabdian pada masyarakat ini tidak mendapat esensi nya. Dengan fokus terhadap Pendidikan, Kesehatan dan Pembangunan di kampung tersebut, mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA dan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin mampu membuktikan bahwa dengan berbekal dana himpunan yang hanya swadaya dari seluruh panitia, segala keterbatasan dan waktu yang bertempat pada bulan Ramadhan ini, kegiatan tetap bisa dijalankan dengan baik.

Kegiatan Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM) merupakan salah satu program kerja dari Lembaga Semi Otonom Jurusan Pendidikan IPA dan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNTIRTA tahun kepengurusan 2016. Pengabidan pada Masyarakat dengan tema “Mewujudkan Peran Mahasiswa dalam Pengentasan Kesenjangan Sosial melalui Pengabdian pada Masyarakat” ini dilaksanakan sebagai bentuk sederhana pengabdian para mahasiswa kepada masyarakat yang berusaha untuk mengembangkan sumber daya masyarakat agar lebih baik. Selain itu juga, guna mengenal dan menggali potensi yang ada di daerah desa yang diabdi, serta dapat mengupayakan terwujudnya desa kaki gunung yang erat dengan konteks ketertinggalan.

Persiapan kegiatan Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM) telah dilakukan selama kurang lebih 4 minggu sebelum pelaksanaan pada hari-H. Pesiapan dilaksankan dengan kemasan empat kali rapat koordinasi hingga sinkronisaasi yang bertempat di Ruang Perkuliahan C 11 kampus FKIP Untirta Ciwaru dimulai dari agenda pembentukan kepanitiaan, keperluan logistik dan administrasi, serta surat-menyurat yang dibutuhkan untuk legalisasi pelaksanaan kegiatan hingga fiksasi rundown acara Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM).
Pelaksanaan Kegiatan Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM) dilaksanakan pada tanggal 01 s.d 05 Juni 2016 dengan terdiri dari beberapa kegiatan inti dan penunjang. Kegiatan inti yaitu terdiri dari bimbingan belajar bagi anak-anak, perlombaan bernuansa khasanah islami Ramadhan, serta beberapa penyuluhan bagi masyarakat yang terdiri dari penyuluhan pendidikan, hingga pemeriksaan dan pemerian pengobatan gratis oleh tenaga kesehatan instansi terkait.

Hari pertama, Minggu 19 Juni 2016, para panitia melakukan opening ceremony meliputi pembukaan oleh kepala jurusan LSO Pendidikan IPA yang kemudian diwakilkan oleh Ibu Vica Dian Aprelia Resti, M.Pd. selaku dosen jurusan Pendidikan IPA yang turut membuka kegiatan Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM). Setelah dilakukan opening ceremony, peserta bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi. Sesampainya di kampung tujuan, seluruh panitia membersihkan dan menata basecamp yang disediakan secara cuma-cuma buah dari sambutan hangat ketua RW setempat, bapak Anwar. Pengabdian hari pertama diawali dengan kegiatan home visit yaitu mengunjungi setiap rumah, bersiaturahmi, serta ramah tamah dengan seluruh masyarakat yang dikawal oleh Vivit Nurhikmah selaku ketua pelaksana kegiatan Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM) dengan menanyakan langsung kepada masyarakat keluhan nya dan mengumpulkan data langsung dari seluruh elemen masyarakat. Karena dengan terjun langsung ke setiap rumah mahasiswa akan mendapatkan hasil yang objektif dari lapangan, yang kemudian akan menjadi pembahasan dan pertimbangan untuk melakukan serangkaian kegiatan penyesuaian rundown yang telah ada dengan masyarakat kampung Pamengker sendiri. Kegiatan disambung hingga waktu berbuka dan terawih pun tiba.
Hari kedua, pada Senin 20 Juni 2016 mulai berjalan agenda bimbingan belajar untuk anak-anak lingkungan kampung Pamengker, bertempat di Majlis Ta’lim yang merupakan tempat berkumpu segala kegiatan warga kampung Pamengker. Kegiatan pengajaran ini menjadi fokus utama pada kegiatan pengabdian Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM). Kegiatan pengajaran dipimpin oleh Hayati Nufus selaku koordinator seksi bidang pendidikan menurut Hayati Nufus, “Pendidikan merupakan bagian penting di setiap desa di Indonesia, kenapa penting? Karena pendidikan mampu meningkatkan kesejahteraan desa, pendidikan mampu merubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya apatis terhadap potensi sumber daya alam menjadi peduli, sehingga terefleksikan dengan sikap bijaksana terhadap potensi yang ada tersebut.”

Melakukan pengajaran pada masyarakat dengan keilmuan pendidikan yang dimiliki mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini menjadi tugas penting bagaimana mahasiswa mampu mentransfer ilmu yang didapat di bangku kuliah hingga mampu disalurkan kembali pada masyarakat luas. Pengajaran awalnya terkendala oleh waktu, karena musim panen cengkeh yang sedang terjadi membuat anak-anak ikut ke hutan untuk memungut cengkeh embantu orang tuanya, akan tetapi kegiatan pengajaran tetap berhasil dilakukan dengan inisiatif mengubah jadwal yang digeser ke siang hari, agar tidak mengganggu anak-anak kampung Pamengker dalam aktivitasnya.
Sore harinya, pukul 16.00 ketika anak-anak kampung Pamengker dalam antusias mengikuti serangkaian kegiatan Pesantren Kilat, yang menjadi fokus kedua kami ialah menggelar penyuluhan Pendidikan yang dikhususkan bagi seluruh orang tua masyarakat kampung Pamengker sebagai follow up dari serangkaian kegiatan pembelajaran yang diterima anak-anak. Penyuluhan Pendidikan tersebut diisi oleh seorang narasumber yang sangat mumpuni, Dr. Suroso Mukti Leksono, M.Si. selaku Wakil Dekan bidang Akademik FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Hari Ketiga, Selasa 21 Juni 2016 yakni digelarnya kegiatan penyuluhan Kesehatan, panitia SIMM berhasil mengundang tenaga kesehatan dari puskesmas Kecamatan Pulosari untuk datang dan melakukan pemeriksaan serta pengobatan gratis. Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh masyarakat, karena sulitnya masyarakat untuk mendapatkan kesehatan maka kesempatan adanya pemeriksaan dan pengobatan kesehatan secara gratis tersebut dihadiri hampir seluruh warga dari 125 kepala keluarga yang ada seluruhnya.

Menurut Imam Surya Kusumah selaku koordinator humas, “Awalnya kegiatan kesehatan ini akan bekerjassamaa dengan dinas kesehatan, namun karena ada faktor lain maka dinkes tidak bisa melakukan kegiatan ini namun dinkes memberikan obat generik, panitia tidak habis akal dengan meminta puskesmas kecamatan pulosari sebagai tenaga kesehatan dan pemberian obat terhadap masyarakat akhirnya kegiatan pemeriksaan ini mampu terlaksana” lanjut imam, “kegiatan kesehatan ini sangat ditunggu masyarakat karena bagi mereka mahasiswa mampu mengadvokasi masalah kesehatan ke puskesmas” kegiatan yang dilakukan pada pagi hari ini membuat warga harus menyempatkan waktunya sebelum pergi berkebun karena tidak mau menyia-nyiakan kesempatan baik ini.

Hari keempat, Rabu 22 Juni 2016. Kegiatan berikutnya adalah melakukan kerja bakti dan gotong royong bersama seluruh masyarakat kampung Pamengker melakukan pembangunan yang sederhana, seperti gapura kampung dan papan penunjuk arah. Kampung pamengker yang ternyata mempunyai tempat wisata seperti Curug Sawer dan akses menuju Gunung Pulosari ini ternyata masih sangat sedikit diketahui orang, panitia simm berinisiatif untuk membuat papan penunjuk arah dengan menggunakan plat agar orang-orang bisa mengetahui ada tempat wisata ini, menurut Ahmad Burhanudin, “Pembuatan papan penunjuk arah ini inisiatif panitia, karena memang kami ketahui bahwa tempat wisata ini menjadi omset bagi kampung pamengker yang akan dijadikan kas untuk pembangunan. Pembuatan penunjuk arah menggunakan logam ini karena akan bertahan lama dibandingkan dengan kayu sehingga orang-orang kan mengetahui ada tempat wisata di daerah kampung pamengker ini.” Pembuatan papan penunjuk arah yang sederhana ini diharapkan dapat membantu walau tidak banyak.

Tidak lepas dari kegiatan bakti sosial pada umumnya, panitia Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM) juga menyalurkan donasi dan bahan pengajaran berupa papan tulis dan buku, serta baju layak pakai kepada masyarakat ini dilakukan pada malam harinya. Panitia yang jauh-jauh hari telah menggalang kegiatan sosial dengan pengumpulan baju layak pakai dan buku-buku pelajaran sekolah ini untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat kampung Pamengker. Kegiatan ini dilakukan dengan mulai mengumpulkan data masyarakat setempat yang dibantu oleh ketua RW 03, bapak Anwar.

Menurut Iim Maulana, “Pemberian baju layak pakai ini bukan maksud merendahkan masyarakat kampung pamengker namun hanya menyalurkan amanah dari orang lain yang ingin beramal dan berbagi di bulan yang berkah ini” tidak sampai di situ kegiatan pemberian alquran kepada masjid di lingkungan pamengker juga dilakukan oleh panitia SIMM yang diwakili oleh Amin Hasan, selaku koordinator LSO Jurusan Pendidikan IPA.

Menurut Amin, “Pemberian alquran yang didonasikan oleh LPTQ provinsi kepada masjid setempat kampung Pamengker ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.”

Kegiatan terakhir malam ini ditutup dengan pemutaran film edukasi dan video dokumenter, serta dimeriahkan dengan pembagian hadiah-hadiah bagi masyarakat kampung Pamengker, mengingat sebelumnya telah diadakan lomba-lomba bertajuk nuansa Ramadhan oleh seluruh panitia SIMM, lomba yang ditujukan kepada anak-anak dan ibu-ibu kampung Pamengker ini diharapkan dapat memberi kesan yang manis, tidak lupa panitia memberikan rak buku yang akan diletakan di majlis talim agar buku-buku yang ada di majlis tidak berserakan kembali dan tahapan kedepannya bisa terus bermanfaat.

Alhamdulilah, perjalanan serangkaian kegiatan Saatnya IPA dan Mesin Mengabdi (SIMM) yang berlangsung dari tanggal 19-23 Juni 2016 telah terselenggara dengan lancar.

Masyarakat kampung pamengker pun berharap akan terus datang mahasiswa ke kampung-kampung agar dapat membantu masyarakat dalam hal pendidikan hingga pembangunan yang lebih baik. Harapan dari kegiatan ini tentunya bisa memberikan pengalaman berharga yang baru bagi seluruh mahasiswa Pendidikan IPA dan Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, agar selain belajar di kampus, merekapun dapat bermasyarakat dengan baik melalui pengabdian ini.

Segenap panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat kampung Pmaengker yang telah menyambut baik mahasiswa di desanya lima hari terakhir, dan juga kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten dalam pengadaan obat-obatan gratis, Puskesmas Kecamatan Pulosari guna pengadaan alat kesehatan berikut tenaga kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan, serta dukungan baik secara moril maupun materiil dari beberapa dosen –magister hingga doctor- asal masing-masing jurusan yang selalu mendukung serta bekerjasama pada serangkaian kegiatan ini hingga turut mengisi penyuluhan dan sosialisasi Kependidikan berikut Pengembangan Sumber Daya Alam dalam rangka ikut menyukseskan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini, dengan tujuan terbentuknya masyarakat pembelajar yang dinamis dan kreatif, sehingga siap dan mampu mengantisipasi dampak progressifisme masyarakat daerah terpencil kearah yang lebih baik sesuai dengan nilai sosial budaya serta kearifan lokal yang berlaku. (LLJ)

Penulis, Imam Surya Kusumah dan Asri Indah Permatasari