KBM Faperta Untirta Banten Gelar Aksi Solidaritas Konflik NYIA Kulon Progo

0
234

Serang,fesbukbantennews.com (15/12/2017)- Konflik pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo yang meninggalkan bekas luka dan ketidakberdayaan rakyat Kulon Progo, menyikapi hal tersebut KBM Faperta (Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Pertanian) Untirta melakukan aksi solidaritas “Menolak Pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)”.

KBM Faperta Untirta Banten Gelar Aksi Solidaritas Konflik NYIA Kulon Progo.

Pembangunan NYIA sebagai kota Bandara (Aero City) diprediksi membutuhkan minimal lahan seluas 637 ha yang menghilangkan 300 ha lahan pertanian produktif, tersebar di enam desa, Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo.

Dampak dari pembangunan NYIA, mengakibatkan 148.000 Petani Kulon Progo harus meninggalkan mata pencahariannya, terkhusus dalam sektor pertanian. Namun bukan keadilan yang didapat melainkan intimidasi dan ancaman yang terus menerus diterima oleh para petani.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), bandara NYIA tidak masuk dalam RTRW D.I.Yogyakart pun halnya yang tertuang dalam UU No. 2 Tahun 2010 pasal 23, menjelaskan bahwa pembangunan prasarana transportasi udara hanya difokuskan pada pengembangan bandara Adi Sucipto melalui keterpaduan fungsi transportasi darat antar bandara.

Hal ini yang mendasari aksi solidaritas di berbagai daerah termasuk “Aksi Solidaritas yang dilakukan oleh KBM Faperta Untirta, Serang-Banten, berangkat dari kesadaran dan kepentingan rakyat, terkhusus masyarakat di Kulon Progo, yang sampai dengan hari ini masih merasakan penderitaan-penderitaan dengan Mega proyek NYIA.

Aksi solidaritas yang dilakukan KBM Faperta Untirta, untuk menyuarakan apa yang sedang dirasakan oleh masyarakat Kulon Progo, Aksi Solidaritas ini dilaksanakan hari kamis pada tanggak 14 Desember 2017 di area Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtaysa dimulai dengan pendirian posko solidaritas di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM A) pada pukul 09.00 WIB.

Berlanjut dengan aksi longmarch mengelilingi kampus oleh seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian Untirta Serang-Banten, dengan rangkaian orasi, serta himbauan, seruan aksi solidaritas untuk seluruh mahasiswa Untirta, hal ini dilakukan untuk mensemestakan terkait “konflik masyarakat dengan pembangunan Mega proyek NYIA di Kulon Progo”.

Kegiatan mengelilingi kampus dalam aksi solidaritas, seruan aksi dalam mensemestakaan apa yang dirasakan masyarakat Kulon Progo saat ini, berakhir pada pukul 12.30 WIB, namun posko solidaritas dalam penggalangan dana, masih tetap dibuka sampai dengan pukul 17.20 WIB di depan PKM A, kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten.

Posko solidaritas ini diperuntukkan sebagai panggung orasi mahasiswa dan penggalangan dana untuk memberi dukungan secara materi untuk masyarakat Kulon Progo yang terkena dampak dari konflik NYIA di Kulon Progo. Dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan langsung oleh KBM Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terhadap masyarakat Kulon Progo.

Derita yang saat ini dirasakan oleh masyarakat di Kulon Progo merupakan bukti bahwa masih banyak konflik-konflik yang dialami oleh rakyat saat ini, sehingga KBM Faperta Untirta melakukan aksi solidaritas untuk Rakyat Kulon Progo.

(MRC/Rdn/LLJ)