Cilegon,fesbukbantennews (10/3/2015) – Dalam beberapa bulan terakhir, di Cilegon elpiji ukuran 3 kilogram selain sulit didapat,juga mengalami kenaikan harga. Hal tersebut membuat masyarakat resah dan berharap pemerintah menormalkan harga elpiji 3 Kg.
Lilis, warga Gedong Baya, Cilegon mengaku kesulitan mencari elpiji ukuran tiga kilogram di pengecer yang dekat rumah. Setelah di cari dan mendapatkan tabung elpiji, harganya juga menjadi mahal.
“Harganya di tingkat pengecer mencapai Rp24 ribu dan lebih mahal dari harga sebelumnya yang sebesar Rp17 ribu,” katanya.
Dia juga mengatakan, untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, harus mencari di sejumlah pengecer yang jaraknya jauh dari rumah. Beberapa pengecer elpiji yang dekat rumah, mengaku kehabisan stok elpiji 3 kilogram.
Kosongnya elpiji tiga kilogram membuatnya harus berhemat menggunakan gas. Sebab, dikhawatirkan elpiji semakin langka.
“Kalo ga di hemat, bagaimana bisa masak untuk kebutuhan keluarga,” katanya.
Yakub, warga Jombang mengatakan, selain langka, pembelian tabung gas juga dibatasi. Pembatasan juga dilakukan oleh penyalur resmi gas elpiji. Kabarnya, ditingkat pengecer, pasokan gas juga dibatasi.
“Saya pernah bertanya ke pengecer, katanya pasokan dari agen dibatasi sehingga langka,” katanya.
Untuk itu, kata Yakub, pihaknya berharap agar pasokan gas tiga kilogram bisa kembali normal. Kelangkaan pasokan, berimbas pada tingginya harga gas tiga kilogram. Mahal dan langkanya gas 3 kilogram, tentu membuat masyarakat pengguna gas 3 kilogram kesulitan mencarinya. (Abu rayyan/LLJ).
