Bangkitkan Budaya Membaca, LPTQ Banten Bersama FBn Tebar 1000 Quran

0
507

Serang,fesbukbantennews (10/3/2015) – Untuk membangkitkan kembali budaya gemar membaca Al-Quran, relawan FESBUK BANTEN News (FBn) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Banten menyebar mushah Quran Al-Bantani ke wilayah yang tersebar di Provinsi Banten.

Ketum LPTQ Banten (kiri) secara simbolis kepada relawan memberikan 1000 Quran.(LLJ)
Ketum LPTQ Banten (kiri) secara simbolis kepada relawan memberikan 1000 Quran.(LLJ)

Koordinator dan juga relawan sosial FBN Rdn Rully Agustyawan mengungkapkan, bahwa program ini sudah berjalan tiga tahun di FBN. Dan untuk tahun ketiga ini pemprov Banten dalam hal ini LPTQ memberikan 1000 eks musah Quran Al-Bantani kepada FBN untuk disebarkan ke seluru warga Banten yang membutuhkan.
“Ini adalah untuk ketiga kalinya relawan FBN mengadakan program tebar Quran di Banten. Jika tahun-tahun sebelumnya murni Quran didapatkan dari pembaca FBN. Tahun ini alhamdulillah pemprov banten memberikan bantuan 1000 quran,” kata Rully.

Namun, lanjut Ruly, dalam program yang bertujuan memberantas buta baca Quran ini, relawan FBN juga membagi-bagikan Sajadah dan Mukena. “Semua itu dari pembaca FBn,” terangnya.

Lebih jauh, Rully mengatakan, bahwa diadakan program tebar Quran ini, bermula dari banyaknya masyarakat di Banten yang meminta Quran kepada relawan FBN. “Yang meminta itu sampai saat. Ini dari Kota dan Kabupaten Serang,kabupaten Pandeglang dan Lebak,” jelasnya.

Sementara itu,ketua umum LPTQ yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Banten H Kurdi Matin, memberikan apresiasi kepada relawan yang mengadakan program tebar Quran. Dengan harapan masyarakat Banten kembali bangkit gairahnya untuk kembali membaca Quran.
“Di era globalisasi yang penuh dengan kegiatan menyibukkan, memang sangat sulit menghidupkan kembali tradisi masyarakat muslim di Banten untuk gemar membaca Quran,” ungkapnya.
Padahal, tegas Kurdi, salah satu permasalahan mental masyarakat saat ini, adalah spiritual (agama) yang lemah. ” Maka dengan menghidupkan kembali tradisi membaca al Quran juga membantu pemerintah dalam upaya pemberantasan buta huruf Al Quran. Sehingga Al-Quran bukan hanya pajangan semata di rumah-rumah Warga,” tegasnya.
Sehingga kitab suci tersebut bukan menjadi benda pajangan di rumah, menjadi rumusan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari  “Buta huruf Al Quran yang saya maksud bukan hanya buta membaca, tetapi juga buta memaknai,” tegasnya.(LLJ).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here