USAID PRIORITAS Banten Gelar Rapat Perencanaan Strategis Untuk Tingkatkan Kualitas Guru

0
324

Serang,fesbukbantennews.com (24/2/2016) – USAID PRIORITAS Provinsi Banten menggelar roadshow rapat perencanaan strategis di enam kabupaten/kota yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan yang dimulai dari minggu lalu. Secara umum pertemuan ini bertujuan untuk membantu pemerintah kabupaten/kota menyusun rencana kerja yang lebih terinci, terjadwal, dan terintegrasi dengan rencana kerja yang sudah ada di kabupaten/kota. Pertemuan dihadiri oleh para pengambil kebijakan (stakeholder) dan pelaku di bidang pendidikan.

Peserta Rapat di Kabupaten Pandeglang.
Peserta Rapat di Kabupaten Pandeglang.

Di Kabupaten Serang, Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Cahyono Purawiguna (23/2) yang hadir dan terlibat diskusi, mengatakan bahwa penataan guru perlu ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Ia berpendapat bahwa jumlah guru PNS di Kabupaten Serang masih 35%, sebagian besar masih didominasi oleh guru honorer dan non PNS.

Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru  yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Komponen PKB terdiri atas tiga bagian menurut Pasal 11 ayat C, Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.

Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS mengungkapkan perlunya PKB diselenggarakan untuk memenuhi standar kompetensi. Di Banten sendiri, nilai uji kompetensi guru (UKG) masih di bawah rata-rata nasional. Selain itu, ia menambahkan, “PKB menjamin setiap peserta didik mendapatkan pelayanan yang standar  dan berkualitas dalam pendidikan sehingga dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensinya.” Dia berharap PKB akan menjamin setiap guru punya  kompetensi yang sesuai dengan jenjang profesionalnya.

Tentu PKB menjadi program yang dinantikan karena setiap guru memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir profesi sesuai minat dan keinginannya. PKB dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan profesional masing-masing guru sesuai hasil UKG. Dengan demikian guru dapat meningkatkan kapasitasnya sehingga siswa menerima pendidikan berkualitas yang lebih baik.

Pertemuan ini sekaligus memperkenalkan program buku bacaan berjenjang (B3) dan membangun komitmen bersama antara Dinas Pendidikan, Kemenag, Perpusda, Kepala Sekolah, Guru, Pengawas dan UPTD untuk implementasi program B3. Program B3 melatih kompetensi guru SD/MI di kelas awal untuk mengajari siswa terampil membaca. Pendekatan yang digunakan adalah beragam buku bacaan yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan pemahaman siswa dalam membaca.

Selain menghibahkan buku bacaan berjenjang sebagai stimulan di sekolah mitra dan non mitra, USAID PRIORITAS berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota terkait pelatihan menggunakan buku tersebut. Di Banten, buku bacaan berjenjang akan terdistribusi sebanyak 600 ribu. Secara nasional di tujuh provinsi, USAID PRIORITAS menghibahkan 8 juta buku bacaan berjenjang. Buku bacaan berjenjang dikembangkan oleh Yayasan Literasi Anak Indonesia bekerjasama dengan USAID PRIORITAS.(LLJ)

Pengirim : ana Usaid Prioritas