Polres Serang Kota Amankan 20 Kilogram Proyektil Peluru dari Tukang Rongsok

0
282

Serang, fesbukbantennews.com (24/5/2019) – Sebanyak 20 kilogram proyektil kosong dari sebuah mobil colt diesel milik warga Kecamatan Kasemen, Kota Serang , diamankan aparat Polres Serang Kota dalam razia pengamanan antisipasi pergerakan massa People Power saar razia kendaraan di Pintu Tol Serang Timur, Rabu (23/5) malam.

Ilustrasi .(google).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, razia pememuan ratusan selongsong yang laksanakan pada pukul 22.05 itu bermula saat polisi memberhentikan mobil bak terbuka dengan nomor polisi A 8212 AF dikemudikan Islahi (34) asal Kelurahan Masjid Priyai, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Saat dilakukan pemeriksaan, polisi mencurigai sebuah karung berisi timah. Sewaktu digeledah ditemukan ratusan proyektil kosong tercampur dengan timah. Guna dilakukan penyelidikan barang bukti dan pemiliknya langsung digelandang ke Mapolres Serang Kota.

Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi mengatakan berdasarkan keterangan yang diperoleh pemilik selongsong peluru itu didapat dari tempat rongsok di daerah Kelapa Dua, Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang.

“Ditemukan proyektil peluru tapi sudah tidak aktif 20 kilo dalam karung,” katanya,  Kamis (23/5).

Menurut Firman, 20 kilogram proyektil kosong itu rencananya akan dijual ke penampungan di wilayah Kota Serang untuk kembali dilebur. Namun untuk sementara waktu proyektil tersebut diamankan guna dilakukan pendalaman.

“Yang bersangkutan mengaku telah menjalankan usaha tersebut selama satu bulan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Firman menegaskan 20 kilogram selongsong tersebut tidak ada kaitannya dengan aksi People Power di Jakarta. Meski begitu pihaknya akan terus melakukan razia guna memastikan wilayah Kota Serang aman dan kondusif.

“Sudah tidak ada amunisinya. Tidak ada indikasi ke Jakarta. Akan kita dalami ke Mapolres periksa dulu hasilnya nanti kita konfirmasi lagi. Sampai saat ini penjagaan masih aman. Kita harapkan sampai tanggal 28,”  ungkapnya.

Sementara itu, pemilik proyektil Islahi mengaku baru pertama kali mendapatkan proyektil. Biasanya dirinya hanya menerima besi tua dan timah. Barang tersebut didapat dari Joni warga Kelapa Dua, Kota Serang yang dibelinya dengan harha Rp9 ribu perkilogramnya.

“Dari lapak rongsok kelapa dua serang. Biasanya besi. Biasanya timah. Campur sama timah juga mau di lebur, semuanya 20 kilogram campur dengan timah,,” katanya. (Adh/ LLJ).