Muktamar Al-Khairiyah IX, Jokowi Disentil Soal Ki Syamun

0
174

Cilegon,fesbukbantennews.com (23/10/2015 – Presiden Joko Widodo disentil terkait pengajuan Brigjen KH Syamun sebagai Pahlawan Nasional yang dua tahun beturut-turut pengajuannya ditolak pemerintah pusat. Sentilan tersebut diungkapkan Ketua Panitia Muktamar Al-Khairiyah IX, Ali Mujahidin, saat memberikan sambutannya di depan Jokowi yang menghadiri Muktamar Al-Khairiyah IX di Kampus Alkhairiyah Citangkil, Cilegon, Sabtu (22/10/2016).

Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan di Muktamar Al-Khairiyah IX Cilegon.
Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan di Muktamar Al-Khairiyah IX Cilegon.

“Pengajuan Ki Syamun sebagai Pahlawan Nasional ditolak pemerintah pusat karena diantaranya, katanya Ki Syamun  itu lingkup perjuangannya tidak nasional. Bapak Presiden, kami di Cilegon menghormati Pattimura sebagai Palawan Nasional meski beliau hanya berjuang di Maluku,”  kata Ali.

Kepada presiden, Ali juga mengungkapkan  bahwa keberadaan Al-Khairiyah di seluruh nusantara adalah keberadaan yang real. “Al-Khairiyah itu agak berbeda dengan ormas Islam lainnya mungkin. Jadi Kalau Al-Khairiyah itu Pak Presiden, keberadaan pengurusnya di daerah itu diwakili oleh keberadaan madrasahnya,” kata Ali menegaskan peran Alkhairiyah di bidang pendidikan yang telah digagas Ki Syamun, pendiri Al-Khairiyah, sejak tahun 1905.

Lebih jauh, Ali juga menyampaikan dukungan pihaknya atas kepemimpinan Presiden Jokowi. “Kami komitmen untuk terus mendukung pemerintahan yang Bapak Pesiden pimpin sejak dari awal,” kata Ali.

Jokowi hadir di muktamar Al-Khairiyah didampingi Gubernur Banten Rano arno, yang padahal sudah hadir sehari sebelumnya untuk membuka muktamar. Muktamar Al-Khairiyah akan meminta ratusan cabang Al-khairiyah di 5 provinsi untuk memilih ketua umum yang baru.(ied/LLJ).