Menerawang Pilkada Kabupaten Pandeglang 2015 (oleh : Miftahul FS* )

0
1299

Pandeglang,fesbukbantennews (24/3/2015) – Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan menggelar Pilkada serentak 16 Desember 2015 disambut antusias rakyat yang kini sudah jenuh dengan sepak terjang penguasa Pandeglang. Pilkada Pandeglang yang tinggal hitungan bulan ini menjadi pintu utama menuju kebebasan rakyat atas penguasa yang membelenggu demokrasi.

Miftah FS (ist)
Miftah FS (ist)

Tirani demokrasi menjadi momok yang mewajibkan bagi rakyat untuk bergerak dan berjuang untuk berusaha membebaskan diri dari jerat arogansi rezim Pandeglang saat ini.
Pandeglang merupakan kabupaten yang telah lama berdiri, sudah hampir 141 tahun lamanya. Namun pembangunan di daerah ini sangatlah miris, menjadi kabupaten paling bawah Pendapatan Asli Daerahnya dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Banten. Selain itu juga infrastruktur di pandeglang sangat memprihatinkan jangankan didaerah pelosok, didaerah dekat dengan kabupatenpun tidaklah layak untuk diliat.maka tidak heran apabila beberapa kecamatan menginginkan pemekaran menjadi kabupaten.

Sang penguasa hanya bisa duduk manis sambil memegang alat pancing seraya tak mengerti atau tak memperdulikan nasib rakytanya. Selama menjadi bupati hampir tidak terlihat apa yang telah dikerjakan olehnya. Hanya mutasi besar-saran yang dilakukan untuk menjadikan para timses sebagai kacung pemerintahanya.
Pilkada pandeglang akan berlangsur dalam hitungan bulan kedepan, namun sampai sekarang belum ada sosok yang bisa memimpin pandeglang menuju kejayaanya. Kalaupun ada kebanyakan hanya pencitraan belaka dalam rangka mememenuhi obsesinya menjadi seorang penguasa kota santri ini.
Rakyat mulai gelisah, bagaimanapun mereka tidak ingin masuk dalam jurang yang sama, atau bahkan lebih parah. Karena saya percaya bahwa rakyat pandeglang sudah mulai menghkhawatirkan akan keadaan daerah ini.
yang lebih menyedihkan, hampir semua ketua partai politik di Pandeglang tiarap dan tidak ada yang berani mencalonkan diri sebagai Calon Bupati (Cabup) Pandeglang 2015.

Elite politik justru hanya menjadi penonton dinamika politik sembari lihat-lihat peluang siapa nanti yang berpeluang paling menguntungkan secara pribadi. Wajar bila rakyat menjadi semakin ragu terhadap perubahan pandeglang yang lebih baik karena minim kandidat dan elite politik semua pada tiarap.

Mereka terdiam hanya untuk kepentingan semata, karena ingin melihat siapakah figur yang akan menang menjadi penguasa pandeglang selanjutnya, agar tidak salah pilih dan meraup keuntungan yang besar.
Ini menjadi masalah besar dipandeglang ketika menghadapi pilkada, bagaimana tidak? Rakyat hanya dijadikan politisir dan dihadapkan dengan calon-calon bupati yang hanya populis namaun tidak kredibel. Sehingga ujungnya rakyat menjadi bahan percobaan sang penguasa.
Penulis merupakan Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan Bandung Asal Pandeglang yang sudah bosan melihat elite politik selalu membodohi Rakyatnya.(LLJ)
*Miftahul Farid Sukur, HMI Pandeglang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here