Kronologis Putusnya Jembatan Yang Lukai Belasan Siswa SD di Lebak

0
595

Lebak,fesbukbantennews (11/3/2015) – Ambruknya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai di Kecamatan Sajira dengan Desa Pasir Eurih di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, mengancam terisolasinya empat kampung.

Jembatan yang putus di Lebak.(foto:fesbukbantennews.com)
Jembatan yang putus di Lebak.(foto:fesbukbantennews.com)

Jembatan tersebut putus dikarenakan kondisi jembatan yang sudah tua, bahkan kawat sling penahan jembatan sudah karatan dan lantai jembatan yang terbuat dari papan pun sudah banyak yang keropos.

“Jadi kejadiannya pas sekitar jam 7 pagi, pas anak-anak sekolah berangkat,” kata salah satu saksi mata, Neneng (25), saat ditemui dikediamannya yang belokasi di kampung Kaduluhur, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Rabu (11/3)

Menurut Neneng, siswa sekolah yang paling banyak menjadi korban merupakan warga kampung Polad dan Kaduluhur, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.

Saat kejadian, sempat terdengar bunyi dentuman yang cukup keras dan mengagetkan warga sekitar. Sehingga, seluruh warga mendekati lokasi putusnya jembatan gantung tersebut.

“Anak-anak pada teriak, terus ada suara gabruk aja. Bapak-bapak sama ibu-ibu pada lari kesana semua, nolongin,” terangnya.

Karena putusnya jembatan tersebut, mengakibatkan akses dan pereknomian warga terhambat, bahkan empat kampung terancam terisolasi, yaitu kampung Cigarugak, Polad, Kaduluhur, dan Pasir Eurih.

“Jadi posisinya anak sekolah di depan, terus ada motor, terus anak sekolah lagi. Yang naik motor suami istri. Istrinya turun, jalan kaki,” jelasnya.

Jembatan gantung tersebut merupakan akses utama dan satu-satunya warga empat kampung untuk bersekolah dan menjalankan aktifitas perekonomiannya.

“Kalau muter jalan rusak, akses susah, bisa sampe dua jam lebih, itu naek motor, soalnya ga bisa lewat mobil,” tegasnya.(dhyie/LLJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here