Serang,FESBUK BANTEN News (2/3/2015)- Setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium naik Rp 200 per liter, sekarang giliran elpiji nonsubsidi 12 kilo ikut-ikutan naik sebesar Rp 5 ribu per tabung, kenaikan tersebut diberlakukan mulai Minggu kemarin.
Sebelumnya harga elpiji 12 kilo per tabungnya Rp 129.000, sekarang menjadi Rp 134.000 per tabungnya di agen resmi gas LPG yang berada di Kidang Kota Serang.
“Saya bayar seperti biasa Rp129.000, tapi dikasih tahu penjualnya, bahwa harga elpiji sudah naik menjadi Rp134.000 per tabung. Saya kaget sekali karena ikut-ikutan naik kaya BBM,” kata Zainal (35), (2/3/2015).
Bukan hanya harga yang dikeluhkan, warga juga megakui, kerap menemukan tabung yang sudah tidak penuh lagi, terlebih ketika membeli di pedagang eceran yang bukan merupakan agen resmi gas LPG.
Hal ini menurut pengakuan warga, di duga akibat ulah oknum pihak-pihak tertentu yang di duga mengurangi isi tabung sedemikian rupa, untuk meraup keuntungan yang lebih besar, hal ini selain illegal, tentu saja merugikan konsumen, ditambah lagi dengan harga yang mahal.
‘’Harga sudah naik, isi gas 12 Kg tersebut isinya ada yang hanya setengah, kami sangat berharap kepada pihak Pemerintah, untuk memperketat pengwasan, dan menindak oknum yang tidak bertanggung jawab, agar masyarakat tidak tertipu lagi,” tambah Zainal.
Demikian juga di ungkapkan Rahayu (24), pedagang nasi uduk dan gorengan. Ia mengatakan, kenaikan harga gas ini dirasa sudah membebani masyarakat, terlebih yang membutuhkan elpiji untuk usaha, misalnya usaha kuliner.
Dengan naiknya harga elpiji maka otomatis biaya produksi juga akan meningkat.
‘’Sementara untuk menaikkan harga jual makanan, saya masih cukup berat melakukannya karena takut daya beli masyarakat menurun. Kami para pedagang juga menyayangkan ulah pihak tak bertanggung jawab yang mengurangi isi gas, untuk keuntungan pribadinya,” katanya.(man/LLJ)
