Bontot Kuliner Sultan Banten, Tercipta Karena Tak Sengaja

0
2330

Serang, fesbukbantennews.com (21/9/2020) – Tanah Banten kaya akan kuliner khas lokal, salah satunya Bontot. Masyarakat Serang mengenal bontot sebagai jajanan murah tapi bikin kangen karena rasanya yang khas mirip cireng tapi lebih padat. Bentuknya lonjong memanjang lebih kurang 20 cm, biasanya disajikan dengan cara dipotong sekitar 1-2 cm ketebalannya lalu digoreng.

Varian bontot meski berbahan dasar sama dari tepung tapioka namun terdiri dari beberapa jenis, yaitu bontot merah dengan campuran terasi, bontot putih dengan aroma khas bawang putih dan ada juga bontot khas produksi daerah Domas, Pontang (Serang Utara) Kabupaten Serang yang berbahan dasar ikan payus. Bontot Domas rasanya lebih digemari karena gurihnya ikan dan merica sangat terasa, soal harga tetap terjangkau meski 3 kali lipat dari bontot biasa.

Menurut cerita orang tua dulu, asal kata Bontot yang memiliki arti ujung atau bungsu pada panganan ini terjadi tidak sengaja.

Karena awalnya adonan yang lonjong tersebut diiris tipis dan dikeringkan untuk membuat kerupuk, tapi karena bagian ujung (bontot) tidak memiliki ukuran diameter yang sama maka bagian ujung ini tidak diiris tapi langsung digoreng, ternyata rasanya enak. Akhirnya adonan tersebut populer dengan nama bontot.

Bontot biasanya disajikan dengan sambal kacang pedas, dan disantap selagi hangat. Pas banget untuk menemani minum teh atau kopi, rasanya zlebbhh!!

Sudah makan bontot hari ini?
Di cafe umakite yang berlokasi di Jl. Kamalaka (belakang Polsek Taktakan) Kota Serang,
bontot adalah salah satu menu favorit yang hadir setiap hari.

Penasaran dengan rasa khas bontot, datang langsung ke umakiteu atau bisa pesan antar.
Cek lokasi Umakite di :
Maps : bi.ly/umakiteserang (AST / RWB)