Serang,fesbukbantennews.com (18/4/2017) – Sifa Hazriah, bayi berusia 7 bulan, menderita Hidrosefalus (kepala yang membesar). Syifa merupakan anak kedua dari pasangan Salim (40 tahun) dan Siti Jumranah (31 tahun), warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.

Gejala hidrosefalus yang diderita Syifa diketahui sejak masih dalam kandungan berusia 9 bulan. Sifa lahir melalui persalinan operasi sesar di RS Kasih Insani Cilegon di usia kehamilannya 11 bulan. Saat terlahir ukuran kepala Sifa lebih besar dari ukuran tubuhnya.
Lambat laun, seiring pertumbuhannya, ukuran kepala itu bertambah besar. Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya Sifa hanya dirawat di rumahnya dan mengandalkan pengobatan alternatif. Pada usia 7 bulan Sifa baru di bawa ke RS Drajat Prawiranegara Serang. Jumranah, Ibunda Sifa mengaku kalau dirinya memang tidak pernah memeriksakan kondisi sifa ke Rumah Sakit, karena keterbatasan biaya.
“Sejak masih dalam kandungan tidak merasa ada kelainan saat hamil. Namun pada usia kehamilannya sudah 9 bulan, di usg oleh bidan desa, ternyata ada kelainan. Kemudian atas saran bidan, saya harus dioperasi, karena takut dan tidak ada biaya akhirnya ditolak,“ kata Jumranah, Selasa 18 April 2017.
Syifa lahir dari keluarga kurang mampu. Sehari-hari, sang ibu hanya mengurusi rumah tangga. Sementara, suaminya Salim, hanya kuli serabutan. Saat lahir, Sifa mempunyai berat 7 kilogram dan hingga berusia 7 bulan beratnya bertambah menjadi 13 kilogram.
Salim dan Jumranah saat ini sedang bingung mencari dana untuk biaya berobat putrinya Sifa. Dia masih bingung apakah jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang diprogramkan pemerintah bisa menanggung pengobatan bayi mereka.
“Kami tak mampu menyediakan biaya yang begitu besar untuk berobat sifa. Buat makan sehari-hari saja sulit. Namun demikian akan terus berusaha untuk mengobati syfa. Kami tak lupa selalu berdoa yang terbaik untuk anak kami dan semoga segala sesuatunya dilancarkan,” Ujar Salim.(fer/LLJ