Mengenal Herpetofauna di Taman Hutan Raya (Tahura) Banten (oleh: Yopi Haryandi*)

Herpetofauna di Tahura Banten.

Pandeglang,fesbukbantennews.com (30/12/2024)- Herpetofauna merupakan kelompok hewan yang terdiri dari amfibi dan reptil. Menurut Kusrini (2023), herpetofauna adalah kelompok hewan melata dengan ciri suhu tubuh yang bergantung pada suhu lingkungan. Keanekaragaman herpetofauna menjadi salah satu indikator penting yang mencerminkan keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem serta kualitas lingkungan di suatu area.Gerbang Tahura ,Carita,Pandeglang,Banten.

Taman Hutan Raya (Tahura) Banten adalah satu-satunya kawasan konservasi di Banten yang dikelola oleh pemerintah daerah dan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. Tahura Banten telah resmi ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Konservasi Taman Hutan Raya Banten melalui Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.3108/Menhut-VII/KUH/2014 yang dikeluarkan pada 25 April 2014. Berdasarkan UU No 32 Tahun 2024 Tahura merupakan salah-satu bagian dari Kawasan Pelestarian Alam yang diperuntukan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan jenis asli, yang tidak invasif dan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.Herpetofauna di Tahura Banten.

Inventarisasi herpetofauna merupakan langkah awal yang penting untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati di Tahura Banten, Dengan demikian, Inventarisasi herpetofauna dapat menjadi dasar dalam upaya konservasi dan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan.

Pengamatan dilakukan di Taman Hutan Raya (Tahura) Banten yang terletak di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan pengamatan dilaksanakan pada tanggal 22-23 Juni 2024 di sekitar area kantor Tahura dan jalur menuju Curug Putri.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Taman Hutan Raya Carita, Pandeglang, Banten dijumpai 7 jenis reptil yaitu Bunglon surai (Bronchocela jubata),  Cekibar (Draco volans), Dendrelaphis formosus (Dendrelaphis formosus), Tokek rumah (Gekko gecko), Kadal hutan bergaris kuning (Sphenomorphus sanctus) , Kadal kebun (Eutropis multifasciata), Biawak air (Varanus salvator). Kemudian jenis amfibi dijumpai sebanyak 2 jenis yaitu Bangkong Batu (Limnonectes macrodon) dan Katak-Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax).

Inventarisasi herpetofauna yang dilakukan di Tahura Banten merupakan penelitian pendahuluan yang terbatas pada keanekaragaman jenis herpetofauna di Tahura Banten. Sehingga perlu adanya penelitian lanjutan seperti penghitungan populasi dan preferensi habitat herpetofauna.

*Penulis : Yopi Haryandi, Dosen Biologi Institut Teknologi Sumatera