FesbukBantenNews

58 Warga Kota Serang Terjangkit HIV/AIDS , Paling Banyak Gay

Serang,fesbukbantennews.com (31/10/2022) – Koordinator Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Serang, Ahmad Budiman mengatakan, KPA Kota Serang mencatat hingga pertengahan Oktober 2022 sebanyak 58 warga asal Kota Serang positif terjangkit HIV/AIDS. Jumlah tersebut sebagian besar disebabkan dari prilaku seks menyimpang Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) atau gay.

ilustrasi .

Dari 58 kasus yang tercatat, ungkap Ahmad Budiman, yang paling banyak terjangkit pada laki-laki dengan rentan usia 15-25 tahun. “Paling banyak yang terkena itu lelaki, usianya fluktuatif bahkan ada kasus yang 15 tahun,” ujarnya usai menggelar Rapat Keanggotaan KPA Kota Serang di Hotel Puri Kayana, Kota Serang, Selasa (25/10).

Kata dia, data tersebut diperoleh dari mulai bulan Januari hingga Oktober 2022 ditemukan sebanyak 58 kasus. Maraknya kasus yang menimpa pada lelaki dikarenakan tren kasus HIV/AIDS yang ditemukan mulai bergeser ke LSL

“Mungkin tren kasus ini meningkat karena gaya hidup. kalau tahun 1998 sampai 2.000 kebanyakan ditemukan akibat penggunaan narkoba dan jarum suntik,” katanya.

“Kemudian 2005 kasus pada ibu-ibu, makin ke sini banyak ditemukan pada komunitas gay,” tambah Ahmad Budiman.

Untuk itu, dirinya mengajak kepada Pemkot Serang dan organisasi perangkat daerah (OPD) dan mitra kerja untuk sama-sama melakukan penanggulangan HIV/AIDS melalui program. “Kami dorong mereka membuat anggaran dalam membuat program, misalnya Dindikbud melalui sosialisasi di sekolah-sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanuddin mengatakan, berdasarkan data populasi kunci terdapat 967 warga Kota Serang terindikasi memiliki kelainan seks menyimpang seperti gay dan lesbi.

Di Kecamatan Kasemen, tercatat dari tiga puskesmas, sebanyak 207 orang yang terindikasi LSL. Kemudian, wanita penjaja seks komersial (WPS) tidak ditemukan, namun terdapat 12 wanita pria atau waria.

Kemudian, di Kecamatan Taktakan, sebanyak 23 orang terindikasi LSL, 18 WPS, dan nol Waria. Selanjutnya Cipocok Jaya 148 orang terindikasi LSL, 74 WPS dan nol Waria. Untuk di Kecamatan Serang, dari lima puskesmas terdapat 486 LSL, 281 WPSK, dan waria sebanyak 20 orang.

Selanjutnya, Kecamatan Walantaka terdapat 75 orang LSL, dan WPSK sebanyak 55 orang, serta waria 30 orang. Terkahir Kecamatan Curug 28 LSL, WPSK 28, dan waria tidak ada. “Memang paling banyak di kecamatan serang, karena jumlah penduduknya paling banyak, kemudian lingkungan dan didikan,” katanya.

Kata Hasanuddin, banyaknya seks menyimpang diduga akibat faktor lingkungan yang cukup berpengaruh besar terhadap psikologi seseorang hingga masuk menjadi bagian berprilaku seks menyimpang tersebut. “Memang paling banyak. Tapi seharusnya bukan hanya dinkes saja, tapi dari berbagai sektor juga ikut berpartisipasi melakukan penanggulangan,” terangnya.

Kata dia, dibandingkan beberapa tahun sebelumnya sebelumnya, tahun ini menjadi yang paling banyak kasus LSL dan WPS. Terlebih pihaknya sering melakukan penyusuran terhadap kasus dan pada komunitas LSL. (Ed/LLJ).