Tak Punya Uang Untuk Berobat,Penderita Tumor Dekat Kantor Gubernur Banten Itu Meninggal

0
365

Serang,fesbukbantennews.com ( 7/10/2021) – Tepat usia provinsi Banten 21 tahun, 4 Oktober 2021, Salamah (32 ) penderita tumor warga kampung Andamui Tengah , Sukawana, Kecamatan Curug , kota Serang, sekitar 5 menit dari kantor Gubernur Banten di KP3B, meninggal dunia. Setelah 6 bulan lamanya hanya mampu terbaring.Lantaran tak mempunyai biaya untuk berobat.

Bu Salamah semasa hidup dijenguk relawan dan mahasiswa.

Suaminya, Rohim (39) jangankan membiayai pengobatan istrinya , upah hasil kerja sebagai buruh harian kadang tak mencukupi makan keluarganya.

Salamah meninggal di RS Banten. Salamah didampingi oleh relawan fesbuk Banten news (FBn) dan mahasiswa Untirta yang sedang menjalankan program pengabdian masyarakat dari kampusnya.

Sedianya Salamah akan dibawa ke sebuah rumah sakit di Jakarta , karena di Banten belum bisa menangani penyakit Tumor Ovarium yang sudah dilevel 4. Namun Karena terkendala BPJS , Salamah belum bisa diobati ke Jakarta .

” Kita bawa ke RS Banten karena kondisi Bu Salamah kesehatannya semakin menurun.Begitu BPJS jadi, tak lama lagi ibu Salamah meninggal,” ujar Fajar, relawan FBn.

Fajar menuturkan,alm Salamah sebelum dibawa ke RS Banten hanya mampu terbaring menahan sakit selama 6 bulan.

“Mau berobat tak punya uang, BPJS tidak ada. Dan warga sekitar memberi info ke kami para relawan setelah enam bulan terbaring , “kata dia.

Saat itu, lanjut Fajar, suami istri itu hanya mampu pasrah, menunggu uluran tangan orang yang mau membantu pengobatan. Lantaran kartu BPJS PBI sudah tak aktip lagi. Dan mereka pun tak tahu menahu alasannya.

Rohim suami Salamah menuturkan, awalnya istrinya itu dikuret di RSDP. Dan tak terjadi apa-apa , sang istri beraktivitas seperti biasa.

“Dianggap sudah sembuh karena tak terasa apa apa namun 6 bulan terakhir timbul benjolan dalam perut dan dibawa ke RSUD Banten oleh kader desa kami.Namun pemeriksaan terhenti ditengah jalan karena harus adanya pemeriksaan lab diluar rumah sakit dan memakan biaya yang cukup lumayan besar,”kata Rohim 16 September 2021 lalu.

Salamah, lanjut Rohim, sudah terbaring selama 6 bulan. Dan belum ada pihak pemerintah yang membantunya untuk pengobatan istrinya.

Fajar Pratama, relawan FBn menuturkan, Salamah Didiagnosa menderita tumor Ovarium, setelah melakukan pemerikasaan di RSUD banten sebagai rumah sakit rujukan dari Puskesmas Curug.

“Beliau Berobat menggunakan fasilitas SKTM karena Untuk BPJS PBI yang dibayar oleh APBD tidak aktif. Sebelumnya beliau pernah melakukan pengobatan di RSUDP Serang dan didampingi oleh kader dari Sebuah Organisasi,”ujat Fajar.

Pada Rabu 22 September lalu, lanjut Fajar,pihaknya membawa Salamah ke Sebuah Laboratorium untuk memeriksa penyakitnya.

“Ke lab (laboratorium,red) juga uangnya diberi dari teman yang peduli terhadap pasien tak mampu sebesar Rp600 ribu,” katanya.

Semoga , tegas Fajar, kedepannya masyarakat terutama instansi terkait lebih tanggap dan peduli menanangani pasien tidak mampu.(LLJ).