Mahasiswa dan Masyarakat Serang Utara Kembali Demo Tolak Sodetan Sungai Ciujung

0
408

Serang, fesbukbantennews.com (17/6/2021) – Puluhan mahasiswa dan masyarakat dari Serang Utara tergabung dalam Komunitas Masyarakat Bantaran Sungai (KOMBAT’s), berunjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang, Kamis (17/6/2021). Mereka Menolak pembangunan intake (saluran atau lubang asupan) Sungai Ciujung.

Anton S saat berorasi tolak intake sungai ciujung.

Mereka melakukan aksi teaterikal, dan aksi berlangsung kondusif, walau tidak diterima oleh aparatur terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

Anton, salah satu aktivis lingkungan di Banten saat berorasi mengatakan, masyarakat tak rela jika Sungai Ciujung yang indah akan dirusak dengan rencana intake tetsebut.

Oleh karena itu, lanjut Anton, pihaknya mengajak Pemkab Serang untuk beradu ide mengenai untung ruginya intake tersebut.

“Mari kita adu ide dengan rencana intake ini. Kita beradu ide mengenai untung dan ruginya rencana ini. Jangan sampai mencederai masyarakat, ” kata Anton .

Orator lainnya , Ahmad Muhajir mengatakan, menurut informasi yang diterimanya dalam perencanaan awal pembangunan intake itu tidak ada. Yang ada hanya, kegiatan normalisasi Sungai Ciujung Lama.

“Intake ini, diawal tahun 2017 di BBWS, tidak ada perencanaannya. Jadi Intake ini, yang kami anggap dan seluruh masyarakat juga mengeluhkannya. Karena menghubungkan aliran dua sungai, dari sungai yang sudah tercemar industri dialirkan ke sungai yang baru, yang sedang dikerjakan proyek normalisasinya,” kata Muhajir, Kamis (17/6).

Oleh karena itu, Muhajir berharap pembangunan intake ini segera ditutup, dan normalisasi tetap dilaksanakan. Karena yang menjadi harapan semua masyarakat bantaran adalah normalisasi, khususnya pertanian. Namun dengan adanya intake, masyarakat akan menjerit.

“Masyarakat tadinya berharap, debit air itu nanti yang murni dan tidak tercemar limbah, akan mengalir ke pesawahan.Tapi kalau intake ini dibangun, kami yakin masyarakat akan menjerit,” tuturnya.

Muhajir juga berharap, sebelum terlambat Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, harus menginventarisir permasalahan ini. Agar ada win win solusi (jalan keluar terbaik).

“Ini tuntutan kita. Upaya sudah kita lakukan, sebelum bulan puasa kita aksi ke sana (BBWS), dan ada tanggapan dari pihak Balai, ditutup sementara. Tapi, setelah lebaran tanpa ada sosialisasi, pembangunan intake dibuka kembali,” tambahnya.

Ia memastikan, bersama masyarakat akan menutup paksa aktivitas pembangunan intake tersebut, jika masih dipaksakan terus berjalan. “Kami akan tetap kawal, bagaimana-pun caranya harus ditutup. Kalau-pun nyawa yang kami taruhkan, kami siap,” tukas Muhajir. (LLJ).