Putus Sekolah dan Buta Aksara Ancam Warga Kabupaten Lebak Akibat Belajar Online

0
312

Serang,fesbukbantennews.com (15/3/2021) – Coviid -19 yang mengakibatkan siswa belajar secara jarak jauh melalui daring atau online. mengakibatkan ancaman banyak siswa putus sekolah bahkan buta aksara di Kabupaten Lebak.

Bupati Lebak Iti Ocktavia Jayabaya.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Selain karena banyak daerah di Kabupaten Lebak yang blank spot. Juga kekurangan tenaga pengajar yang mengakibatkan ancaman tersebut.

“Dan ini yang kita khawatirkan di Lebak terjadi putus sekolah dan buta aksara nanti kita akan evaluasi ke depan (sekolah tatap muka),” kata Iti kepada wartawan, Senin (15/3/2021).

Iti mengungkapkan, betapa sulitnya para tenaga pendidik di wilayahnya mengajar secara jarak jauh di tengah keterbatasan sinyal internet. Mereka harus mendatangi rumah siswa satu persatu dengan jarak tempuh dan medan yang cukup sulit, mengingat sejumlah akses jalan di pedalaman Lebak rusak.

“Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, ada 52 titik blank spot di wilayahnya. Oleh karenanya, emerlukan waktu yang banyak dan di Lebak juga daerahnya tidak flat, melalui jembatan dan sebagiannya itu mengalami kesulitan, walaupun sekolahnya hanya dua jam,” katanya.

Kondisi ini pun, tegas Itu, diperparah dengan jumlah tenaga pengajar yang terbatas di Kabupaten Lebak. Sebanyak 700 guru pensiun selama 2020, sementara guru yang masuk melalui CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) hanya sebanyak 169 orang.

“Tidak menutup tenaga pengajar yang pensiun itu jadi makanya tadi untuk meminimalisir siswa putus sekolah kita akan buka tatap muka ke depan,” katanya.

Iti mengungkapkan, saat ini Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 bersama Dinas Pendidikan Lebak sedang melakukan pemetaan zona wilayah resiko penyebaran COVID-19 dan mempersiapkan sarana protokol kesehatan sekolah.

” Selanjutnya Gugus tugas Lebak tugasnya mengajukan ke tim gugus tugas pusat nanti akan disurvei kelayakannya,” tukasnya.(LLJ).