Serang, fesbukbantennews.com (8/10/2020) – Puluhan pelajar dari berbagai sekolah di kota dan Kabupaten Serang terpaksa diamankan aparat Polda Banten untuk didata dimintai keterangan terkait rencana keberangkatannya mengikuti aksi unjukrasa tolak UU Cipta Kerja ke Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Mereka para pelajar tidak mengetahui isu demonstrasi di Jakarta, yang akan mereka ikuti. Para siswa itu juga belum pernah ke Ibu Kota dan buta daerah metropolitan itu.
Peserta paling kecil bernama Hf, masih berusia 12 tahun dan pelajar SMP di Kota Serang, “Di ajak teman, enggak tahu ikut demo (menolak UU Omnibus Law). Saya kan enggak tahu, katanya ikut aja. Orang tua enggak tahu. Kata teman kalau enggak ikut di ancem, kalau enggak ikut awas aja kalau ketemu katanya,” kata Hf (12),
Begitupun yang dikatakan oleh MS (17), pelajar di SMK Ciruas, Kabupaten Serang itu mengaku hanya ikut-ikutan demonstrasi ke Jakarta, tanpa tahu isu dan tujuannya, “Ikut-ikutan, ikut teman. Enggak tahu demo apa, ikut aja dari pada dirumah,” kata MS (17), ditempat yang sama, Kamis (08/10/2020).
Kemudian Rk (16), siswa Kelas I SMK di Ibu Kota Banten juga ikut-ikutan berangkat ke Jakarta, namun keburu tertangkap pihak kepolisian. Sehingga niatnya pun gagal ditengah jalan. Warga Sawah Luhur, Kota Serang itu mengaku di ajak orang tidak dikenal, untuk demonstrasi, “Di ajak orang enggak kenal, ayo ikut demo, di ajak di Sawah Luhur. Orangnya banyakan, jalan kaki. Ketemu di jalan,” kata Rk, di Mapolda Banten, Kamis (08/10/2020).
Kemudian ada lagi Aj (15), siswa SMK Pelayaran yang baru menginjak kelas I. Dia mengaku sebenarnya takut, namun karena di ajak demonstrasi oleh temannya, dia pun ikut, “Di ajak teman, di ajak untuk demo. Di ajak pakau omongan. Kelas I SMK. Tinggal di Cipocok. Sebenarnya takut, cuma ikut-ikutan aja,” kata Aj (15), ditempat yang sama, Kamis (08/10/2020).(dhye/LLJ).