Serang,fesbukbantennews.com (7/6/2024) – Judulnya memang provokatif. Seolah-olah Rano Karno di atas angin. Padahal bukan begitu maksudnya. Kehadiran Rano Karno bakal menentukan komposisi pasangan Gubernur – Wakil Gubernur dan koalisi partai politik pengusungnya.

Asumsi ini didasarkan dua hal. Bocoran survey populeritas akhir dan awal tahun, serta hasil Pilgub 2016, antara Rano-Embay Vs Wahidin-Andika; tidak ada Airinnya memang, tapi Andika dan Airin satu kelompok politik paling dominan di Banten yang sering disebut kelompok Rau. Orang sering menyebutnya Dinasti Atut.
Hasil survey tersebut menempatkan Rano Karno diurutan pertama, diikuti Wahidin Halim. Airin sendiri masih kalah populer dibandingkan rekan sekelompoknya, Andika. Sayangnya, keputusan kelompok yang diikuti keputusan Golkar Banten menempatkan Andika sebagai Bakal Calon Bupati Serang.
Dugaan-dugaan Kenapa Airin yang ditempat sebagai Bakal Calon Gubernur Banten, bukan Andika, mangga dicari distatus pesbuk daku yang berjudul “Kenapa Airin?”.
Di Pilgub 2016, Rano-Embay hanya kalah tipis, di bawah 2% saja. Kekalahan yang teramat sangat tidak signifikan. Terlebih dari daerah kemenangan; Rano-Embay menang di 6 kab/kota. Sementara WH-Andika hanya menang di Kab Serang (basis Kelompok Rau) dan Kota Tangerang (basis WH).
Ada alasan-alasan lain, tapi 2 alasan utama tadi, masih menempatkan Rano Karno berpeluang besar jika maju kembali dalam kancah Pilgub Banten 2024. Terlebih Wahidin Halim masih endet-endetan untuk ikut serta. Bahkan kemungkinan, Wahidin Halim tidak mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten.
Ditambah, mantan Walikota Tangerang barusan; Arief Wismansyah ikut kancah Pilgub Banten 2024. Ini mengindikasikan pemilik basis Kota Tangerang, bukan lagi Wahidin, tapi Arief.
Dari awal, basis Rano Karno ada di Kab Tangerang; daerah dengan 2 juta suara lebih (lebih dari 25% suara di Banten). Ditambah sebagai pemeran si Doel Anak Betawi, peran Vote Gather Rano-Karno menyebar merata ke seluruh daerah di Provinsi Banten.
Jika saja Rano Karno berpasangan dengan Arief Wismansyah, maka lumbung suara Tangerang Raya (52% lebih) berpotensi ditangan pasangan ini. Tangsel yang masih dipimpin Ben-Pilar (Pilar juga kelompok Rau), tidak menjamin suara Tangsel ke Airin. Ingat, saat WH-Andika Vs Rano-Embay, Tangsel dimenangkan Rano Karno. Padahal waktu itu Airin Walikotanya.
Seorang kawan membantah, pasangan Rano-Arief keluar dari pakem pilgub yang mewajibkan pasangan Timur (Tangerang Raya) – Barat (Non Tangerang atau lebih tepatnya dari Kelompok Rau).
Daku mengingatkan, suara terbanyak di Pilgub kali ini adalah Milenial-Gen Z. Kelompok ini dikenal tidak lekat dengan isu-isu primordial atau pengkotak-kotakan daerah. Kedua, pakem Timur-Barat itu teori yang dikeluarkan para sepuh; para elit politik; diduga kesepakatan politik para dinasti di Banten untuk membagi daerah kekuasaan. Bukan pakem yang ada di masyarakat.
Isu memotong Rano-Arief tidak mewakili Non Tangerang, bakal mudah dipatahkan dengan beberapa isu lainnya; seperti Tangerang Raya Bersatu, Gubernur Sudah Pasti; Saatnya Tangerang Raya Memimpin; isu 88% PAD Banten dari Tangerang Raya. Sehingga sudah saatnya perwakilan Tangerang Raya memimpin Banten dan sebagainya.
Terlebih pasangan Rano-Arief dapat memanfaatkan momentum kejenuhan masyarakat terhadap Gubernur-Wakil Gubernur Banten yang selalu diisi dari Kelompok Rau. Isu anti dinasti, bisa dipastikan akan menghiasi Pilgub Banten 2024.
Rano-Arief sendiri bakal merepresentasi kelompok yang tidak pernah bersentuhan dengan kelompok Rau (secara terbuka). Dalam arti lain, bukan kelompoknya! Moment yang mirip saat Vera (kelompok Rau) dikalahkan Safrudin di Kota Serang. Keduanya juga jauh dari isu korupsi.
Kelompok Rau juga tidak berdiam diri. Hanya Airin yang dari tahun kemarin sudah roadshow ke masyarakat. Diduga untuk menaikkan populeritasnya. Lalu dikabarkan media, Golkar sudah berkoalisi dengan Demokrat. Diduga untuk mengunci Arief.
Di PDIP Banten, nama Ade Sumardi sudah digadang-gadang jauh hari. Bahkan isu DPD PDIP Banten tidak ingin mengusung Rano, sudah terlontar terlebih dahulu.
Isu gelap lainnya adalah tudingan tak berdasarkan pada PJ Gubernur Al Muktabar yang masuk radar media diduga bakal mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur. Al diduga bakal diusung PDIP Banten. Namun hal ini selalu dibantah Al Muktabar. Yah pak, namanya juga isu politik. Maklum pak, kan bapak yang pegang kunci APBD. Jadi seksi untuk dipergunjingkan.
Tanpa Rano Karno, Pilgub Banten 2024 bakal terasa garing. Rasanya semua sepakat bakal bilang, Pilgub Banten sudah usai sebelum dimulai.
Tanpa Rano Karno, Airin tiada lawan. Komposisi pasangan apapun, baik itu WH-Ade Sumardi, Dimyati-Arief, Andra Soni-Bunda Reka atau dibolak-balik… Semua bakal tertunduk lesu. Teu rame ih!
Pasangan Tak Terduga
Rano Karno – Arief Wismansyah
Pasangan sesuai Pakem
Airin – Andra Soni
Rano Karno – Iti Octavia Jayabaya
Dimyati – Arief Wismansyah
- berdasarkan isu yang beredar