FesbukBantenNews

Kapal Nelayan dari Banten Ditemukan di Yogyakarta : 2 Nelayan Selamat, 2 Masih Dicari

Serang,fesbukbantennews.com (14/3/2024) – Kapal nelayan Kapal Motor (KM) Mugi Jaya asal Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang hilang kontak sejak Sabtu (9/3/2024),ditemukan di pantai Kulon Progo Yogyakarta ,13 maret 2024 sekitar pukul 19.00.

dua Nelayan asal Binuangeun Lebak,Banten Acil dan Masita yang selamat dan dirawat di RS Amalia ,Kulon Progo Yogyakarta.(ist).

Kapal nelayan tersebut berisikan empat nelayan seluruhnya warga Wanasalam ,Lebak ,Banten terdampar di Yogyakarta setelah Lego jangkar lantaran kehabisan bahan bakar .

Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir menjelaskan , berdasarkan informasi dari Basarnas Yogyakarta , KM Mugi Jaya ditemukan terdampar di pantai Kulon Progo Yogyakarta ,Jawa Tengah .

Pada hari rabu, 13 maret 2024 sekitar pukul 19.00. KM. Mugi Jaya berada di kulon progo Yogyakarta dengan kronologis kapal mereka kehabisan bahan bakar di daerah kulon progo yogyakarta, jateng dan kapal lego jangkar

“Dan empat nelayan berenang ke pinggir pantai dan diselamatkan sama nelayan sana. Dua berhasil berenang ke pinggir pantai, dua lagi masih dalam pemcarian.
Data yang selamat, Acil dan Masita dan berada di rumah sakit Amalia Temon Kulon Progo yogyakarta. Data yang masih dalam pencarian kansar, yogyakarta, Anggit dan Arba, “Jelas Heru.

Diketahui, kapal nelayan KM Mugi Jaya pada Jumat 8 Maret 2024 sekira pukul 15.30 WIB berangkat melaut dari Binuangeun menuju daerah tangkap sekitaran Pulau Tinjil, dengan jumlah Anak Buah Kapal (ABK) 4 orang yaitu; Arba, Acil, Anggi dan Masita, semuanya warga Desa Wanasalam, Kecamatan Wanasalam.

Kapal nelayan KM Mugi Jaya yang seharusnya perkiraan Sabtu 9 Maret 2024 sekira pukul 16.00 WIB sudah tiba di Binuangeun namun hingga saat ini belum sampai juga.

Anggota Pol Airud Binuangeun, Bripka Yadi membenarkan adanya hilang kontak kapal nelayan KM Mugi Jaya asal Binuangeun tersebut.

“Ya benar, kami berdasarkan laporan pihak keluarga ABK, bahwa KM Mugi Jaya asal Binuangeun melaut dengan titik pemberangkatan dari Binuangeun pada Jum’at 8 Maret 2024 menuju sekitaran Pulau Tinjil, dan seharusnya kembali dan tiba ke Binuangeun pada Sabtu sore 9 Maret 2024, namun kenyataannya tidak datang juga dan hilang kontak,” ujarnya. Selasa (12/3/2024).(LLJ).