Lebak,fesbukbantennews.com (3/9/2023) – Juhendi atau biasa dipanggil dengan Joe, sarjana lulusan FISIP Untirta Banten ini tinggalkan ibukota untuk membangun kampungnya di Desa Cikadu,Kecamatan Cibeber ,Lebak ,Banten melalui budidaya Gula Aren Cair.

Petani Aren Desa Cikadu ini sangat optimis dengan adanya potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Gula Aren cair. selain praktis dan efektif dalam proses pembuatannya, gula aren kental ini hanya membutuhkan waktu dua jam dibandingkan gula aren cetak atau batok yang membutuhkan waktu hingga empat jam.
Hal tersebut diungkapkan Juhendi petani Aren Desa Cikadu saat sela-sela puncak acara Seren Taun Kesepuhan Desa Cisungsang Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Minggu (27/8/2023).
Dikatakan Juhendi, Gula Aren cairl ini bukan berarti gula aren cetak atau batok yang dicairkan, tetapi Gula Aren ini proses pembuatannya langsung dari pohon aren.
“Gula ini langsung di proses menjadi kental tanpa harus menjadi gula aren cetak atau batok, makanya petani yang memproduksi gula aren kental ini lebih efektif dari segi kecepatan pembuatan hingga biaya produksi yang murah. Kalau gula aren cetak atau batok ukuran 1 kilo membutuhkan waktu 4 jam sedangkan gula aren kental ini hanya membutuhkan waktu 2 jam. Itu jelas lebih menghemat biaya produksi,” ungkapnya.
“dari ukuran kuantitas, Patokannya 6 liter nira akan menjadi 1 kilo gula semut atau gula cetak, sedangkan gula aren kental ini membutuhkan 5 liter,” sambungnya.
Selain itu, dalam memperoleh hasil yang maksimal dalam pembuatan gula aren kental membutuhkan nira atau lahang yang baik, buah aren yang masih di pohon membutuhkan perlakuan khusus yaitu dengan cara di pukul-pukul menggunakan alat pukul seperti palu yang terbuat dari kayu (paningur).
“Setidaknya tandan bunga membutuhkan 5-10 menit dipukul-pukul, ini dilakukan setiap dua kali dalam seminggu dan itubrutin selama 3-4 bulan. Jadi minimal dilakukan 24 kali waktu pemukulan, baru kemudian tandan siap di panen dengan cara dilakukan pemangkasan pada ujung pangkal bunga,” imbuhnya.
Pria yang akrab di sapa Joe ini juga menjelaskan awal pembuatan gula aren kental ini dimulai pada awal tahun 2023 yang sebelumnya melewati selama enam (enam) bulan percobaan. Hingga saat ini produknya baru dijual dipasaran sekitar wilayah Kabupaten Lebak dan belum masuk ke pasaran online.
“Dalam waktu cepat akan dipasarkan di marketplace, untuk saat ini baru kita pasarkan di coffe shop wilayah Kabupaten Lebak, dan untuk pemesanan online baru melalui Direct Messenger (DM) instagram @daripohonaren,” sambungnya.(fun/LLJ).