FesbukBantenNews

Bulan: Mei 2022

  • Kasus Pemerasan, Pejabat Bea cukai Soekarno Hatta Ungkap Pelanggaran PT SKK

    Kasus Pemerasan, Pejabat Bea cukai Soekarno Hatta Ungkap Pelanggaran PT SKK

    Serang,fesbukbantennews.com (13/5/2022) – Dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan Perusahaan Jasa Penyimpanan (PJT) dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT SKK sebesar Rp3,5 miliar oleh pejabat bea dan cukai Soekarno Hatta di pengadilan Tipikor PN Serang ,Rabu (11/5/2022) terungkap, bahwa ada pelanggaran yang dilakukan oleh PT SKK.

    Sidang lanjutan kasus Pemerasan bea cukai Soekarno Hatta.

    Keterangan tersebut dimunculkan Rahmat Handoko selaku Kepala Seksi Pabean Bidang Pelayanan pada Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Dan Cukai Type C Soekarno-Hatta,saat jadi saksi.

    Rahmat Handoko mengaku jika saat ini, pihaknya tengah menindaklanjuti hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) PT SKK pada saat kepemimpinan terdakwa Qurnia Ahmad Bukhori.

    “Kami sudah tindaklanjuti (Monev temuan pelanggaran oleh PT SKK), ada beberapa yang ditindaklanjuti, dan ada beberapa yang sedang proses,” kata saksi kepada Majelis Hakim yang diketuai Slamet Widodo, disaksikan JPU, terdakwa dan kuasa hukumnya.

    Rahmat mengungkapkan jika dirinya merupakan pejabat yang baru bergabung di KPU Bea dan Cukai Type C Soekarno-Hatta pada Agustus 2021 lalu.

    “Tahun ini belum dilakukan (Monev). Setelah kejadian belum monitoring dan evaluasi. Dari data yang ada saya belum menjabat. Tidak mengenal pak Qurnia. Pad saat kejadian tidak bertugas di Bandara Soeta,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan secara aturan yang tertuang dalam
    Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 199, PMK 109 dan Peraturan Dirjen nomor 10 2020.

    “Perizinannya, operasionalnya. Jika ada pelanggaran, dalam bentuk nota dinas dari Kepala Bidang ke kepala Kantor. Jika ada yang tidak sesuai, diberikan surat peringatan. Yang menyusun anggota, hasil evaluasi yang dilaporkan. Ada (temuan) saya tidak ingat. Kalau sesuai peraturan jika tidak ditindaklanjuti selama 30 hari dilakukan pembekuan,” jelasnya.

    Ketiganya dihadirkan untuk keterangan kedua terdakwa yaitu, Qurnia Ahmad Bukhori mantan Kepala Bidang Pelayanan Fasilitas Pabean pada KPU Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, serta Vincentius Istiko Murtiadji mantan Kasi Pelayanan Pabean dan Cukai Bandara Soekarno Hatta.

    Selain Rahmat, sidang dengan agenda keterangan saksi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Banten juga menghadirkan
    Hendra Gunawan selaku Kepala Seksi Pabean dan Cukai, serta Sahat Butar-butar, mantan Kasi Pabean dan Cukai 2 pada KPU Bea Dan Cukai Type C Soekarno-Hatta.

    Sementara itu, terdakwa Qurnia Ahmad Bukhori mengatakan meski baru bergabung di Bea dan Cukai Soekarno – Hatta saksi Rahmat memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti hasil temuan monev di PT SKK.

    “Anda sebetulnya memiliki kewajiban memonitor tindak lanjut dari bidang P2 (Pengawasan dan Penindakan terkait nota dinas 1142, nota dinas 1144, nota dina 1454, nota dinas 1935 dan beberapa nota dinas lainya),” katanya.

    Qurnia mengungkapkan beberapa nota dinas untuk PT SKK harus ditindaklanjuti oleh KPU Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, karena dapat menyebabkan kerugian keuangan negara.

    “Berarti pelanggaran-pelanggaran tersebut dilakukan oleh perusahaan (PT SKK). Nah mengapa tidak ditindaklanjuti, atau nanti tanyakan kepada P2 nya. Masih ada beberapa pelanggaran yang perlu ditindaklanjuti Kepala Kantor, padahal berpotensi merugikan keuangan negara,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Qurnia juga mengungkapkan selama ini Dirut PT SKK telah banyak memberikan uang suap kepada sejumlah teman seangkatan Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno – Hatta, untuk menghentikan Monev melalui terdakwa Vincentius Istiko Murtiadji, dan Arief Andrian selaku Kasi Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai.

    “Hasil Monev PT SKK, menemukan adanya indikasi pelanggaran kepabeanan berupa pengeluaran barang impor secara ilegal dan penukaran barang impor di TPS SKK, yang mengakibatkan potensi kerugian negara dari pajak impor dan denda,” ungkapnya.

    Usai mendengarkan keterangan saksi-saksi, sidang selanjutnya ditunda hingga pekan depan dengan agenda saksi lainnya.

  • Erick Tohir Nikmati Rabeg dan Sambel Kutang Bersama Komunitas Bahasa Jawa Serang

    Erick Tohir Nikmati Rabeg dan Sambel Kutang Bersama Komunitas Bahasa Jawa Serang

    Serang,fesbukbantennews.com (13/5/2022)- Menteri BUMN Erick Tohir makan siang bersama Komunitas Bahasa Jawa Serang (BJS) di Cafe Umakite Taktakan, Kota Serang, Rabu (11/5).

    Erick thohir bersama komunitas Bahasa Jawa Serang .

    Sebagai komunitas yang bergerak dalam melestarikan bahasa Jawa Serang dan budaya Serang, komunitas BJS menjamu Erick Thohir makan siang dengan makanan khas Serang.

    Makanan yang disajikan di antaranya rabeg, sate bandeng, sambel kutang (kulit tangkil), bontot, bekakak ayam, dan lain lain.

    Erick datang sekitar pukul 12.15 WIB ke Cafe Umakite dan langsung disambut oleh anggota Komunitas BJS yang memiliki berbagai latar belakang seperti influencer, youtuber, pelaku usaha ekonomi kreatif, dan penulis.

    Sesampainya di lokasi, Erick langsung diperkenalkan dengan sejumlah makanan khas Serang yang telah dihidangkan di meja sambil diperkenalkan kosa kata bahasa Jawa Serang oleh salah satu anggota BJS yakni Rambo Banten.

    Tidak hanya itu, TB Fauzi yang kerap disapa Qizink selaku pendiri BJS juga mengungkapkan kegiatan kegiatan BJS yang tidak hanya melestarikan bahasa namun juga dalam pergerakan sosial dan kebudayaan.

    “Komunitas BJS ini berasal dari komunitas di dunia maya di group Facebook tapi berkegiatan di dunia nyata dengan kegiatan sosial. Kami kerja sama dengan Pokja Relawan Banten sudah memiliki rumah singgah untuk membantu Pasian yang hendak dirujuk ke Jakarta. Tak hanya memfasilitasi, tapi juga mendampingi pasien,” ujar Qizink.

    Qizing memyebut, dalam pelestarian bahasa daerah, Komunitas BJS ikut mendorong agar bahasa Jawa Serang diajarkan di sekolah. Selain itu memperkenalkan Bahasa Jawa Serang melalui berbagai media, seperti buku dan film.

    “Terakhir Komunitas BJS dilibatkan sebagai coach dialect dalam produksi film Yuni. Film Yuni yang sebagian besar dialognya menggunakan bahasa Jawa Serang meraih banyak penghargaan di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu Erick Thohir mengapresiasi gerakan yang dilakukan Komunitas BJS. Pergerakan itu lebih nyata di bandingkan PR (Public relation) promosi.

    “Dan promosi itu orangnya mendapat persepsinya tapi belum tentu hatinya kena. Tapi kalo pergerakan itu biasanya memang tidak secepat sama promosi, tapi hatinya kena dan itu akan terus membesar. Itu yang jadi utama sekarang,” ujarnya.

    “Dan kadang-kadang kita sekarang dengan di dunia sosial media itukan lebih banyak akhirnya promosinya, bukan movement-nya, bukan pergerakannya. Hal-hal ini memang menjadi keseimbangan yang mesti di jaga,”tambahnya.

    Dalam acara, anggota Komunitas BJS Ade Ubaidil menulis novel Yuni yang telah diadaptasi dari film tersebut. Ade Ubaidil menyerahkan langsung buku novelnya kepada Erick Thohir.