FesbukBantenNews

Bulan: Oktober 2021

  • Soal Tindakan Beruntun Refresif, POROS Mahasiswa Laporkan Kapolda Banten ke Mabes Polri

    Soal Tindakan Beruntun Refresif, POROS Mahasiswa Laporkan Kapolda Banten ke Mabes Polri

    Jakarta,fesbukbantennews.com (18/10/2021) – Mahasiswa yang tergabung dalam POROS Mahasiswa Banten melaporkan Kapolda Banten Irjen. Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho Atas tindakan refresif dan penyalahan prosedur saat pengamanan massa aksi demonstrasi di Provinsi Banten yang terus berulang kali terjadi.

    Surat Tanda Terima Laporan Poros Mahasiswa Banten di Mabes Polri.

    Melalui nomor surat SPSP2/3726/X/2021/Bagyanduan Kapolda Banten Irjen. Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho resmi dilaporkan atas tindakan represif dan penyalahan prosedur saat pengamanan massa aksi demonstrasi di Provinsi Banten yang terus berulang.

    Ketua Umum Pengurus Pusat POROS Mahasiswa Banten Mukhlas mengatakan, tindakan represif anggota kepolisian jajaran wilayah Polda Banten dalam menyikapi massa yang melakukan demonstasi di Tangerang bukan bukan peristiwa tunggal. Berdasarkan hasil catatan Poros Mahasiswa Banten mencatat, Pada tanggal 13 September 2021, terjadi aksi serupa yakni anggota kepolisian melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa yang sedang melakukan unjuk rasa mengenai Anggaran Perjalanan Dinas di DPRD Pandeglang, kemudian tindakan di luar Standar Operasional Prosedur (SOP) PROTAP NO 1 Tahun 2010 menyikapi massa yang berdemonstasi terjadi saat Aksi yang digelar menyambut HUT ke-21 Provinsi Banten, pada tanggal 4 Oktober 2021.

    ”Aksi aparat kepolisian melakukan smackdown di Tangerang bukan peristiwa tunggal, kami mencatat dalam waktu triwulan kebelakang tercatat tiga kali Pada tanggal 13 September 2021, terjadi aksi serupa yakni anggota kepolisian melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa yang sedang melakukan unjuk rasa mengenai Anggaran Perjalan Dinas di DPRD Pandeglang, kemudian tindakan di luar Standar Operasional Prosedur (SOP) PROTAP NO 1 Tahun 2010 menyikapi massa yang berdemonstasi terjadi saat Aksi yang digelar menyambut HUT ke-21 Provinsi Banten, pada tanggal 4 Oktober 2021”,- Ucap Mukhlas (18/10)

    Mukhlas menilai, terkait tindakan represif anggota kepolisian jajaran wilayah Kapolda Banten sudah sepatutnya Kadiv Propam Mabes Polri melakukan pemanggilan dan memeriksa Irjen. Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho atas tindakan represif dan penyalahan prosedur saat pengamanan massa aksi demonstrasi di Provinsi Banten.

    Menurutnya, semangat visi PRESISI dalam tubuh Kepolisan Republik Indonesia harus menjadi acuan untuk seluruh anggota kepolisian di daerah, lebih lagi jika mengacu pada aturan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Perkap 20 Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Republik Indonesia jelas telah melanggar.diantaranya, pasal 4 huruf f, pasal 6.

    “kalau disandingkan denggan semangat dan visi misi PRESISI tentu bertentangan. Dan jika mengacu pada peraturan dan uu yang berlaku jelas ya, Kapolda Banten juga harus diperiksa oleh propam Mabes Polri, lebih lagi tindakan represif anggota kepolisian di wilayah banten kejadiannya terus menerus dan beruntun”, -tungkas Mukhlas,

    Mukhlas berharap, propam segera melakukan panggilan terhadap Kapolda Banten Irjen. Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho agar kejadian seperti arogansi aparat dalam pengamanan massa aksi tidak terulang lagi di daerah. Dan semanggat visi PRESISI juga todak hanya jadi slogan.(Kiki/LLJ).

  • Pastikan Berjalan Baik, WH-Andika Pantau Langsung Hasil Pembangunan

    Pastikan Berjalan Baik, WH-Andika Pantau Langsung Hasil Pembangunan

    Pandeglang, fesbukbantennews.com (18/10/2021) – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy turun langsung ke lapangan, guna memantau secara langsung hasil pembangunan selama kepemimpinannya, khususnya yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Rabu (13/10/2021). Kunjungan tersebut dilakukan, guna memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan baik dan manfaatnya dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.

    WH-Andika meninjau RTLH Korban Tsunami di Pandeglang .

    Turut serta dalam kunjungan tersebut, Plt Sekda Banten Muhtarom, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. WH – Andika melihat langsung kondisi terkini hasil pembangunan.
    Peninjauan diawali dengan perjalanan dari Tanjung Lesung, Panimbang menuju Sumur. Ruas jalan ini, merupakan kewenangan Provinsi Banten dan kondisinya saat ini sudah mantap. Ruas jalan tersebut ruas jalan yang terkena musibah tsunami akhir tahun 2019 lalu. Ditengah perjalanan, WH-Andika melaksanakan penanaman pohon di Bumi Perkemahan Cikujang yang berlokasi di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

    Selanjutnya, di Taman Edukasi Sumur, orang nomor satu dan dua di Provinsi Banten itu juga melaksanakan seremoni peninjauan dan peresmian proyek infrastruktur Pemprov Banten. Dalam kesempatan itu, Gubernur WH juga menyerahkan bantuan rumah melalui Program Hunian Tetap (Huntap) untuk korban tsunami dan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan untuk masjid dan musala serta pembagian paket sembako untuk masyarakat yang membutuhkan.

    Camat Sumur A Suherudin, mengatakan untuk Program Hunian Tetap dan Penanganan RTLH di wilayah Kecamatan Sumur terdata 197 unit rumah. Dalam kesempatan itu, WH – Andika meninjau hasil pembangunan Program Hunian Tetap (Huntap) untuk korban tsunami dan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

    Selanjutnya, Gubernur WH beserta rombongan juga meninjau jembatan warna-warni yang oleh masyarakat lebih dikenal sebagai jembatan pelangi.

    Jembatan ini sebagai tanda jembatan yang dibangun oleh Pemprov Banten di ruas jalan Tanjung Lesung – Sumur. Menurut Gubernur WH, jembatan pelangi dibangun untuk mendukung standar jalan mantap Provinsi Banten, sekaligus menjadi penanda pengguna jalan sudah memasuki wilayah Provinsi Banten.
    Selanjutnya rombongan juga meninjau kondisi ruas jalan Ciseukeut – Sobang – Tela. Kemudian ruas jalan Munjul – Picung. Pada peninjauan ini, Gubernur WH juga melakukan dialog dengan masyarakat sekaligus membagikan paket bantuan sembako serta listrik desa di lapangan Desa Kolelet, Kecamatan Picung, Pandeglang.

    Di sela-sela kunjungan tersebut dilaksanakan peresmian pemberian bantuan listrik dari Pemprov Banten untuk 4 ribu warga Kabupaten Pandeglang. Dan, pada setiap titik pemberhentian WH – Andika melaksanakan pembagian paket sembako masing-masing sebanyal 250 paket.

    Dari hasil pemantauan di lapangan, Gubernur dan Wakil Gubernur melihat bahwa pembangunan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten seperti jalan dan jembatan semuanya mulus mulai dari Tanjung Lesung, Cimanggu, Sumur, Cigeulis, Panimbang, Munjul, Picung, Sobang, Saketi, semuanya sudah dibeton.
    Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan, masyarakat harus selalu dihadirkan dan diberikan jalan-jalan yang bagus untuk kelancaran aktivitas rakyat dalam melakukan kegiatan.

    “Pemprov Banten selalu hadir dan ada di tengah masyarakat. Sudah kita buktikan bahwa mulai dari Tanjung Lesung sampai Sumur, jalan yang dibangun Pemprov Banten bagus,” ungkap Gubernur WH saat melakukan Peresmian dan Peninjauan Proyek Infrastruktur Provinsi Banten di Taman Edukasi Sumur Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Rabu (13/10/2021).

    “Jangan sakiti rakyat dengan jalan-jalan yang rusak. Rakyat harus dihadirkan, harus diberikan jalan yang bagus. Sehingga rakyat bisa melakukan aktivitas, perekonomian, pariwisata dan lain sebagainya. Oleh karena itu, saya minta jalan yang kita lewati tadi harus baik seumur hidup,” tambahnya.

    Masih menurut Gubernur WH, Pemprov Banten selalu berupaya meningkatkan akses layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Banten. Saat ini Pemprov Banten sudah membangun dan menggratiskan sekolah serta beberapa rumah sakit yang berada di bawah kewenangan Pemprov Banten.

    “Tahun ini Pemprov Banten membangun sekolah, termasuk menggratiskan biaya sekolah, menaikkan gaji guru honor dari Rp 300 ribu menjadi Rp 3 juta, serta menaikkan tunjangan Kepala Sekolah. Saya ingin, 10 tahun lagi terlahir generasi pelajar yang terdidik dan mampu bersaing,” tambahnya.
    Untuk kesehatan, lanjut Gubernur WH, Pemprov Banten juga membangun rumah sakit. RSUD Banten saat ini membangun gedung 8 lantai dengan laboratorium.

    “Lalu kita bangun juga Rumah Sakit Labuan dan Rumah Sakit Cilograng. Ini juga bentuk-bentuk perhatian Pemerintah kepada masyarakat,” tambah Gubernur WH.

    “Pemprov Banten juga punya komitmen untuk penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,” tegasnya.

    Bidang energi, Pemprov Banten sudah memberikan bantuan listrik melalui program listrik desa (lisdes) untuk masyarakat Provinsi Banten, dukungan kepada Bupati dan Walikota terkait pembangunan jalan lingkungan, serta bantuan untuk pesantren di wilayah Provinsi Banten.

    Usai meninjau ruas jalan Picung – Munjul, Gubernur bertemu Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pendopo Bupati Pandeglang. Saat itu, Gubernur WH mengatakan, Pemprov Banten dan Pemkab Pandeglang sepakat untuk mencegah berdirinya bangunan di atas saluran air/drainase demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Dalam kesempatan itu Gubenur WH menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten masing-masing memiliki kewenangan terhadap penanganan jalan.

    “Kewenangan itu untuk melakukan koordinasi agar pembangunan tidak terganggu untuk terwujudnya jalan mantap jalan Nasional, jalan Provinsi , dan jalan Kabupaten/Kota,” ujar Gubenur WH.

    Terkait dengan bantuan Huntap dan RTLH, Gubernur WH berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten. Bantuan ini ditujukan kepada korban tsunami dan masyarakat pra-sejahtera dari sisi hunian atau rumahnya.

    “Semoga rumah ini menjadi rumah yang berkah bagi penghuninya, selalu diberikan keselamatan dan kelancaran usaha bagi para penghuninya,” kata Gubernur WH.

    Dikatakan, rumah bantuan tersebut dibangun dengan standar rumah yang layak huni. Berlantai keramik, berdinding batu bata, beratapkan genting, ada ruang tamu, kamar tidur, dapur, kamar mandi (MCK), serta ada saluran aliran listrik.
    Mengakhiri perjalanan, Andika dengan didampingi Irna meresmikan pemberian bantuan listrik dari Pemprov Banten untuk 4 ribu warga Kabupaten Pandeglang. Kegiatan itu juga ditandai dengan pemberian 250 paket sembako dan peresmian jalan lingkungan di Desa Cadasari.

    “Hari ini saya mendampingi Pak Gubernur meninjau sejumlah pembangunan infrastruktur di Pandeglang. Alhamdulillah pembangunan yang menjadi kewenangan kami seperti jalan dan jembatan semuanya mulus mulai dari Tanjung Lesung, Cimanggu, Sumur, Cigeulis, Panimbang, Munjul, Picung, Sobang, Saketi, semuanya sudah dibeton,” kata Andika dalam sambutannya dalam acara yang dihadiri warga setempat tersebut.

    Diungkapkan Andika, selain bantuan listrik untuk 4 ribu rumah, di Kabupaten Pandeglang sampai dengan tahun 2021 ini Pemprov Banten juga telah merealisasikan bantuan renovasi rumah layak huni sebanyak 393 unit dan pembangunan jalan lingkungan di sebanyak 99 titik.

    “Hari ini Alhamdulillah di sini dan di setiap lokasi kunjungan kerja kami, Pemprov Banten juga dapat memberikan bantuan masing-masing 250 paket sembako untuk warga yang kurang mampu,” imbuhnya.

    Dikatakan Andika, apa yang dilakukannya bersama Gubernur Wahidin Halim dalam melakukan pembangunan di Provinsi Banten tidak lain sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat Banten yang sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab mereka.

    Kepada warga di sejumlah titik yang disinggahi, Wahidin mengatakan dirinya bersama Andika berupaya keras memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Banten. Selain pembangunan jalan, Wahidin juga menyatakan telah membangun sejumlah gedung sekolah menengah tingkat atas dan sekaligus menggratiskan biaya sekolahnya.

    Masyarakat penerima bantuan sangat menyambut baik upaya Pemprov Banten tersebut. Secara khusus penerima bantuan rumah Busro mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemprov Banten.

    “Terima kasih kepada Bapak Gubernur, Bapak Wakil Gubernur, dan Pemprov Banten. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam memimpin Provinsi Banten. Amin,” ungkapnya.

    Busro yang berprofesi sebagai nelayan mengaku rumahnya yang terletak di pinggir pantai hancur diterjang tsunami pada akhir tahun 2018. Dengan adanya rumah bantuan tersebut, dirinya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sewa rumah sebesar Rp 200 ribu setiap bulannya.
    Sebagai informasi, sejak tahun 2017 hingga 2020 Pemprov Banten telah melaksanakan Program Penanganan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) sebanyak 1.951 unit rumah.

    Pada tahun 2017, telah ditangani sebanyak 93 RTLH. Pada tahun 2018, telah ditangani sebanyak 1,242 RTLH. Pada tahun 2019, telah ditangani sebanyak 110 RTLH. Pada Tahun 2020, telah ditangani sebanyak 506 RTLH. (ADV-Biro Adpim)

  • 4 Bus Rombongan Ziarah ke Banten Lama Tabrakan Beruntun di Tol, 1 Tewas, 19 Dilarikan ke RS 

    4 Bus Rombongan Ziarah ke Banten Lama Tabrakan Beruntun di Tol, 1 Tewas, 19 Dilarikan ke RS 

    Serang,fesbukbantennews.com (16/10/2021) – Kecelakaan beruntun yang melibatkan 4 kendaraan bus pariwisata PO Komara yang mengangkut rombongan ziarah dari Binong, Curug, Kabupaten Tangerang.

    petugas tol sedang membersihkan lokasi tabrakan beruntun .

    Kecelakaan terjadi di Tol Tangerang-Merak di sekitar rest area KM 68 arah Merak, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Sabtu (16/10/2021). 

    Dalam kecelakan di jalan bebas hambatan tersebut, satu penumpang meninggal dunia di lokasi kejadian dan dilarikan ke RSUD dr Drajat Prawiranegara.

    Sementara 19 korban luka-luka dilarikan ke RS Sari Asih di Kota Serang.

    “Satu penumpang meninggal dunia, sedangkan 19 penumpang mengalami luka-luka. Penyebab kecelakan masih diselidiki petugas Sie Lakalantas Polda Banten,” ungkap Direktur Lalulintas Polda Banten, Kombes Pol Rudy Purnomo kepada wartawan

    Sebelum mengalami musibah, 4 bus pariwisata meluncur beriringan dari arah Tangerang pada lajut cepat.

    Entah karena apa, setiba di lokasi bus A 7516 ZM yang dikemudikan Saprudin (43), mengurangi kecepatan sehingga dirabrak bus A 7517 ZM yang dikemudikan Andi Supriadi (43).

    Karena tidak menjaga jarak dua kendaraan bus yang ada dibelakang yaitu A 7535 ZA dan A 7516 ZA turut saling bertabrakan.

    Dua kendaraan bus yang berada ditengah rusak berak pada bagian depan dan belakang.

    “Dalam musibah itu, pengemudi kendaraan bus A 7535 ZA atas nama H Sunoto warga Kampung Tonjong, Desa Ranca Ilat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang meninggal dunia,” terang Dirlantas.

    Menurut Rudy Purnomo, kondisi H Sunoto meninggal dunia karena terjepit bagian kendaraan.

    Para korban baik yang meninggal dunia langsung dievakuasi petugas PT Marga Mandalasakti bersama PJR Korlantas.

    “Untuk penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan namun diduga para pengumudi bus PO Komara ini tidak dalam posisi jarak yang aman sehingga tidak dapat menghindar satu sama lainnya dari kecelakaan,” kata Dirlantas.

    Informasi dihimpun rombongan ziarah dari sebuah pondok pesantren di Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

    Mereka mengikuti perjalanan ziarah ke Serang, Banten. (jimat/LLJ)..

  • Hari ini,  Banten Dihantam 4 Kali Gempa Beruntun

    Hari ini, Banten Dihantam 4 Kali Gempa Beruntun

    Serang,fesbukbantennnews.com (16/10/2021) – Sejak Sabtu,16 Oktober 2021 dinihari hingga pukul 05.55 wib, provinsi Banten dihantam empat kali gempa dengan kekuatan sedang hinga besar. Titik gempa itu sendiri terjadi di kawasan Sumur ,Pandeglang ,Banten.

    gempa beruntun sebnyak empat kali di Banten 16 Oktober 2021.

    Berdasarkan data yang dikutip dari laman BKMG , gempa yang terjadi pertama Magnitudo :3.4, pukul 02:23:25 WIB, Lok:6.64 LS – 104.50 BT (119 km BaratLaut SUMUR-BANTEN), Kedlmn: 10 Km ::BMKG

    Kedua dengan magnitudo 4,6 pada pukul 03:34:06 WIB,Lok: 6.78 LS – 104.30 BT (142 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedlmn: 7 Km ::BMKG.

    Ketiga , Gempa Mag:2.6, 04:58:51 WIB, Lok:6.72 LS – 104.47 BT (123 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedlmn: 10 Km ::BMKG.

    Dan keempat , dengan magnitudo 3,65.pada pukul 05.52 wib.

    Hingga berita ini diturunkan, tidak ada informasi adanya kerusakan di lokasi sekitar gempa.(LLJ).

  • Arab Pegon, Warisan Leluhur Nusantara Sejak Ratusan Tahun Lalu

    Arab Pegon, Warisan Leluhur Nusantara Sejak Ratusan Tahun Lalu

    Serang, fesbukbantennews.com, (16/10/2021) – Arab Pegon adalah huruf Arab yang dimodifikasi sebagai menuliskan bahasa Jawa juga Bahasa Sunda. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berfaedah menyimpang. Karena bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab diasumsikan sesuatu yang tidak lazim.

    Para Nara sumber webinar aksara Pegon dengan tema Napak Tilas Aksara Pegon di Banten di Cafe Umakite, Kota Serang,Sabtu (16/10/2021).

    Arab pegon sendiri sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Indonesia.Ketika agama islam makin meluas penganutnya di nusantara, penggunaan aksara arab yang merupakan aksara dasar pada kitab suci agama islam, Al Qur’an, kemudian diterapkan oleh beberapa ulama besar nusantara untuk digunakan sebagai sarana menuliskan bahasa-bahasa asli nusantara, seperti bahasa sunda, jawa dan madura, dll, untuk berbagai keperluan saat itu.

    “Arab Pegon adalah warisan leluhur Nusantara sejak ratusan tahun lalu. Dan dengan melestarikan arab Pegon sama dengan menjadi benteng penjaga budaya, ” kata peneliti Arab Pegon Nusantara ,dosen UNUSIA Jakarta ,Ahmad Ginanjar Syaban, dalam acara webinar aksara Pegon dengan tema Napak Tilas Aksara Pegon di Banten di Cafe Umakite, Kota Serang,Sabtu (16/10/2021).

    Aksara pegon sendiri,lanjut Ginanjar, itu sebenarnya bukan hal asing dan baru bagi kita bangsa Indonesia ini karena itu adalah aksara yang dipakai untuk menuliskan bahasa bahasa kita di masa silam ratusan tahun dan dipakai oleh suku-suku bangsa.

    “Pegon itu aksara yang yang kosmopolit artinya orang bahasa melayu ditulis aksara Arab menjadi Jawa lalu bahasa Sunda, Jawa, Madura ditulis dalam aksara Arab jadinya Pegon gitu itu sudah sejak lama sekali ratusan tahun silam cuman kemudian memang ketika zaman berubah setelah kemerdekaan.perlahan-lahan aksara ini itu mulai terpinggirkan lalu diganti oleh aksara latin yang kita pakai,” ujar dia.

    Meski demikian, jelas dia, aksara Pegon masih lestari dan jumlahnya juga masih terhitung sangat banyak dibandingkan dengan aksara Jawa.

    Sementara, H Makky , pengurus Kesultanan Banten mengaku miris melihat kondisi upaya pelestarian Arab Pegon di Provinsi Banten.Padahal kesultanan Banten mengunakan Arab Pegon dalam literasimya.

    ” secara otomatis Arab Pegon akan hilang tergerus zaman. Harapan saya sangat ingin pemerintah ikut campur fokus terhadap Arab Pegon dan memfasilitasi orang-orang yang berjuang agar Arab Pegon ini diakui unesco,”ujar dia.

    Sedangkan, Santri Madarijul Ulum Kota Serang, Solihan mendesak pemerintah Kota Serang dan Pemprov Banten supaya kalimat atau tulisan di tempat wisata, ziarah dan pemerintahan menggunakan tulisan Arab Pegon.

    “Kami juga berharap Arab Pegon dimasukan mata pelajaran mulok di sekolah-sekolah. Supaya Arab Pegon tetap lestari,ujar dia.

    Untuk diketahui, ketika agama islam makin meluas penganutnya di nusantara, penggunaan aksara arab yang merupakan aksara dasar pada kitab suci agama islam, Al Qur’an, kemudian diterapkan oleh beberapa ulama besar nusantara untuk digunakan sebagai sarana menuliskan bahasa-bahasa asli nusantara, seperti bahasa sunda, jawa dan madura, dll, untuk berbagai keperluan saat itu.

    Peninggalan tersebut masih tersimpan di berbagai lembaga pesantren dan pihak-pihak yang banyak menggunakannya waktu itu.

    Namun karena banyak kosakata dari bahasa-bahasa nusantara yang cukup rumit untuk ditulis menggunakan aksara arab asli-nya, maka diciptakan modifikasi-nya untuk penyesuaian, hingga terciptakanlah aksara arab baru di nusantara yang waktu itu bisa dianggap menyimpang, kemudian cipta karya aksara baru (penyesuaian dari aksara arab) yang dalam literasi jawa dan kerabatnya itu disebut sebagai Aksara Pegon.

    Salah satu naskah legendaris, yakni Babad Diponegoro yang berisi kisah hidup Pangeran Diponegoro (hidup pada tahun 1785 – 1855), dimana naskah aslinya ditulis oleh beliau sendiri, dituturkannya dengan menggunakan aksara pegon.

    Seperti kita ketahui, Babad Diponegoro sudah ditetapkan sebagai Memori Dunia oleh UNESCO pada tahun 2013.
    Meskipun aksara arab saat ini sudah bisa digunakan sebagai salah satu sarana tata tulis pada platform digital, beberapa penyesuaian-nya yang ada di Aksara Pegon belum termasuk disitu, karena memang ada beberapa varian aksara-nya yang demikian spesifik, bahkan tidak dikenal oleh umumnya masyarakat timur tengah yang terbiasa menggunakan aksara arab. (LLJ).

  • Erick Thohir Intstruksikan BUMN Bantu Warga Baduy Yang Alami Musibah Kebakaran

    Erick Thohir Intstruksikan BUMN Bantu Warga Baduy Yang Alami Musibah Kebakaran

    Lebak,fesbukbantennews.com (16/10/2021) – Pasca terjadinya kebakaran, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengintrusikan agar sejumlah BUMN membantu warga Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Rabu kemarin (13/10).

    Bantuan BUMN untuk warga Baduy.

    Menanggapi intruksi tersebut, Satgas Bencana BUMN Banten (Angkasa Pura II dan WIKA) langsung memberikan bantuan.

    Penyerahan bantuan dilakukan oleh Tim Relawan beranggotakan 11 Anggota (Community Development Center, Dokter, Airport Rescue and Fire Fighting, serta Airport Security). Penyerahan bantuan itu juga berkolaborasi dengan Relawan Banten Berakhlak.

    Relawan Banten Berakhlak Muhammad Arif Kirdiat yang selama ini banyak terlibat membantu warga Baduy menyampaikan apresiasi terhadap respons cepat Erick Thohir dan pihak BUMN dalam membantu warga Baduy.

    Arif berharap bantuan itu dapat mengurangi beban yang dihadapi warga Baduy pascakebakaran.

    “Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas atensi cepat Pak Erick dan BUMN dalam membantu warga Baduy di Lebak, Banten,” kata Arif kepada awak media, Sabtu (16/10/2021).

    Sementara itu, bantuan yang diberikan langsung diterima oleh sejumlah tokoh adat Baduy.

    Mursyid, salah satu pemangku adat Baduy, mengatakan bantuan yang diberikan BUMN akan sangat membantu bagi warga Baduy. “Kami sangat berterimakasih kepada BUMN, khususnya Bapak Erick Thohir yang telah memberikan bantuan, ini dapat mengurangi beban kami,” ujar Mursyid.

    Selain itu, Erick Thohir juga dipastikan akan mengunjungi warga Baduy yang baru saja mengalami musibah kebakaran. Kehadiran Erick untuk menyerap aspirasi dan memastikan proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat.

    Adapun bantuan yang telah diberikan BUMN kepada warga Baduy berupa 100 paket nutrisi dan vitamin, 25 paket alat masak, 84 set pakaian adat, unit genset (2800 watt) dan juga 5 unit senter.

    Diketahui belasan rumah warga Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kebakaran pada Rabu siang, 13 Oktober 2021. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    “Kami bergerak melakukan evakuasi bagi warga Baduy yang terdampak kebakaran,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak.

    Akibat peristiwa kebakaran itu tercatat 16 unit rumah warga hangus terbakar dan 45 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.

    Selain itu satu unit leuit atau rumah pangan juga hangus terbakar.

    Menurut BPBD, kebakaran terjadi di Kampung Cihuni kawasan Baduy Dalam, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. BPBD Lebak berupaya memadam api kendati upaya menuju lokasi yang tidak mudah.

  • Banten Peringkat 14 dari Target 10 Besar di PON Papua, Ketua KONI : Bukan Gagal Tapi Kurang Beruntung

    Banten Peringkat 14 dari Target 10 Besar di PON Papua, Ketua KONI : Bukan Gagal Tapi Kurang Beruntung

    Serang,fesbukbantennews.com (16/10/2021) – Hasil yang dicapai Kontingen Banten di PON XX Papua dinilai bukan sebagai kegagalan. Kontingen Banten diyakini hanya kurang beruntung di Bumi Cenderawasih.

    Ketua Umum Koni Banten (Tengah) .

    Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Banten Rumiah Kartoredjo menyikapi raihan 10 emas, 15 perak dan 26 perunggu serta bercokol di posisi 14 klasemen akhir perolehan medali.

    Menurut Rumiah, apa yang diperoleh Kontingen Banten di Papua tak jauh berbeda dengan hasil di PON 2016 Jawa Barat. Dilihat dari klasemen, Banten hanya turun 1 strip, dari posisi 13 ke urutan 14. Sedangkan dari raihan emas, Banten hanya kehilangan 1 emas, dari 11 keping menjadi 10 keping.

    “Sementara, perunggu kita tetap jumlahnya. Yang justru melonjak tinggi adalah raihan perak, dari 10 di Jabar menjadi 15 di Papua. Sesungguhnya dari perak-perak inilah yang kurang beruntung menjadi emas,” paparnya.

    Ditambahkan, kurang beruntungnya beberapa atlet Banten yang meraih perak bisa dilihat dari cabang olahraga panjat tebing, binaraga dan judo.

    Atlet panjat tebing putri Banten Rajiah Salsabilla terpeleset saat tampil di final kontra atlet Bali. Padahal Rajiah sudah memimpin dan dipastikan juara karena sempat memecahkan rekor nasional di babak semifinal nomor Speed World Record itu. Sayang, kaki kanannya salah pijak. Rajiah pun harus puas dengan perak.

    Contoh lain adalah binaragawan Banten Tjie Rachmad Wijaya yang harus puas dengan perak klas +85kg. Ofisial Banten dan beberapa provinsi lainnya melakukan aksi protes karena peraih emas dari Aceh berat badannya di bawah 85kg. Bukti berat badan atlet Aceh tak memenuhi syarat sempat viral. Sayang, semua bukti dan protes yang diajukan dimentahkan dewan hakim.

    Lalu ada pejudo Banten Amanah Istiqomah di klas 52kg yang harus takluk dari lawannya Maryam Maharani dari DKI Jakarta akibat cedera lutut paska operasi. Padahal, Amanah kerap unggul dari Maryam sejak bertemu di kategori pelajar.

    “Faktor-faktor non teknis inilah yang saya maksud dengan istilah kurang beruntung bagi atlet-atlet kita. Saya sedih kalau lihat perjuangan mereka harus kandas karena hal-hal seperti itu, ” tutur purnawirawan Polri berusia 69 tahun ini.

    Namun, Rumiah tetap angkat topi dan menghargai semua jerih payah dan perjuangan para atlet Banten untuk mengejar prestasi terbaik mereka. Ia juga berharap para atlet dan pelatih harus tetap semangat menatap masa depan. Pasalnya, Banten masih memerlukan mereka di multi event selanjutnya, yaitu PON XXI di Aceh dan Sumut tahun 2022.

    Atlet, pelatih dan ofisial diminta harus optimis bahwa kelak cita-cita masuk jajaran elit olahraga nasional pasti akan tercapai oleh atlet-atlet Banten.

    “Tak lupa, saya juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua atlet, pelatih dan ofisial yang telah berjuang dengan maksimal. Saya juga mohon maaf bila selama ini belum bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kalian, ” pungkas Rumiah yang akan mengakhiri jabatannya akhir 2021 ini.

    Seperti diketahui, awalnya Banten ditarget masuk jajaran 10 besar oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. Banten diharapkan mampu memperbaiki posisi dari urutan 13 di PON XIX Jawa Barat 2016 dan masuk posisi elit 10 besar di PON XX Papua 2021.

  • Cegah Perundungan di Sekolah, LPA Banten Deklarasikan Program anti Perundungan

    Cegah Perundungan di Sekolah, LPA Banten Deklarasikan Program anti Perundungan

    Tangerang, fesbukbantennews.com (14/10/2021) – Untuk mencegah terjadinya perundungan yang terjadi di kalangan siswa dan di lingkungan sekolah, SMK PGRI 1 Kota Tangerang, jum’at (15/10) mengadakan Program Roots Anti Perundungan dalam kegiatan kegiatan Roots Day sebagai acara puncak Ajang Kreatifitas Agen/Duta Perubahan dengan menggandeng LPA Provinsi Banten dan Polres Metro tangerang Kota di halaman SMK PGRI 1 Tangerang, Komplek Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang.

    Deklarasikan Program anti Perundungan.

    Kegiatan yang berlangsung di dalam lingkungan sekolah SMK PGRI 1 Kota Tangerang ini diikuti oleh seluruh dewan guru, LPA Provinsi Banten, Polres Metro Tangerang Kota, dan 30 siswa yang terpilih melalui proses seleksi dari sejumlah 600 (enam ratus) siswa.

    “Para siswa yang menjadi Agen Perubahan ini merupakan siswa-siswi terpilih sebanyak 30 dari 600 siswa-siswi di SMK PGRI 1 Kota Tangerang, dengan proses pemilihan melalui voting oleh seluruh siswa yang diminta untuk memilih teman-temannya sendiri yang memiliki kepedulian dan komunikasi yang baik dengan teman-teman yang lain,” papar Agus Hermawan, Wakil Kepala bidang kesiswaan.

    LPA Provinsi Banten yang didaulat untuk membuka kegiatan Deklarasi Anti Perundungan mengapresiasi program yang diadakan oleh SMK PGRI 1 Tangerang yang akan menjadi salah satu program unggulan dan bisa di duplikasi oleh sekolah-sekolah lain di 8 Kabupaten Kota di Provinsi Banten.

    “Kami sangat mengapresiasi agenda deklarasi Anti Perundungan yang diadakan oleh SMK PGRI 1 Tangerang, ini adalah salah satu program preventif yang perlu ditiru dan diduplikasi oleh sekolah lain dalam mengantisipasi kejadian-kejadian kekerasan di kalangan siswa, terutama peristiwa perundungan yang rentan terjadi di dalam ruang pendidikan. Dalam rentang waktu 2 tahun terakhir, ada kasus-kasus perundungan yang didampingi langsung oleh LPA Provinsi Banten, dan ini adalah bentuk partisipasi sekolah dalam mencegah kejadian serupa terjadi dalam lingkungan pendidikan,” jelas Hendry Gunawan, Ketua LPA Provinsi Banten.

    Dalam kegiatan yang di awali dengan tanda tangan bersama deklarasi anti perundungan oleh seluruh civitas akademika SMK PGRI 1 Kota Tangerang diakhiri dengan kegiatan Flash Mob Anti Perundungan oleh seluruh peserta, termasuk di dalamnya para siswa agen perubahan, dewan guru, Ketua LPA Provinsi Banten, dan Polres Metro Tangerang Kota.(Heinz/LLJ).

  • Dikira Uang, Komplotan Pecah Kaca Mobil di Kota Serang Dapat Popok Bayi

    Dikira Uang, Komplotan Pecah Kaca Mobil di Kota Serang Dapat Popok Bayi

    Serang,fesbukbantennews.com (15/10/2021) – MW (34) warga Banyuasri, Provinsi Sumatera Selatan, pelaku pecah kaca di Jalan KH Fatah Hasan, Ciceri, Kota Serang,jadi bulan-bulanan massa.Lantaran saat melakukan aksinya memecahkan kaca mobil ketahuan pemiliknya,Jumat (15/10/2021) jelang Jumatan.

    Salah satu tersangka saat diamankan warga .(istimewa)

    Bahkan selain babak belur dan ditinggal kabur dua rekannya, tersangka hanya mendapatkan bungkusan popok bayi yang dikira uang.

    Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea mengatakan penangkapan pelaku pecah kaca, bermula saat korban Fida Aulia (28) warga Perumahan Puri Anggrek, Kelurahan Kalodran, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, mengambil uang di bank.

    “Korban pulang dari bank membawa uang kemudian pulang menggunakan mobil honda jazz hitam,” katanya, saat ekpose di Mapolres Serang Kota.

    Maruli menambahkan pelaku yang dibantu dua temannya, membuntuti korban menggunakan sepeda motor. Sebelumnya, pelaku telah menggembosi mobil korban.

    “Saat korban berhenti dan hendak mengecek ban, pelaku langsung memecahkan kaca mobil, dan mengambil bungkusan yang disangka berisi uang,” tambahnya.

    Padahal, Maruli menjelaskan bungkusan yang diduga berisi uang, merupakan bungkusan berisi pampers.

    “Bungkusan itu berisi pampers, uang korban disimpan di dasbor mobil,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Maruli mengungkapkan korban yang mengetahui kejadian itu, langsung menangkap pelaku.

    “Kebetulan ada anggota kami yang sedang melaksanakan Jumat berkah, membantu korban untuk mengamankan pelaku,” ungkapnya.

    Dalam pemeriksaan, Maruli menambahkan pelaku baru seminggu tinggal di Kecamatan Kramatwatu.

    “Dia sengaja tinggal disini untuk mengintai korban. Dia dan dua temannya sudah tiga kali melakukan pecah kaca,” tandasnya.

    Pelaku, MW membenarkan jika dirinya dan komplotannya sudah tiga kali melakukan kejahatan di wilayah hukum Kota Serang.

    “Dua kali di Kramatwatu tapi gagal, kali ini berhasil (langsung tertangkap),” tambahnya.

    Sementara itu, korban Fida mengatakan sejak ban mobilnya pecah, dirinya sudah curiga telah diintai pelaku pecah kaca.

    “Pas tau kempes saya paksa nyari tempat ramai. Setelah ketemu tempat ramai baru berhenti nyari tambal ban,” katanya.

    Fida menambahkan baru beberapa menit turun, dirinya mendengar suar pecahan kaca di mobilnya.

    “Langsung saya kejar, dan pelaku separuh badannya masih di dalam mobil. Langsung saya tarik dan saya fighting,” kata pria yang berprofesi sebagai pengacara ini. (Ad/LLJ).

  • Moeldoko Bagi Uang dan Ponsel Sebelum KLB Illegal, Demokrat: Pengacara Penggugat Tidak Bisa Membantah

    Moeldoko Bagi Uang dan Ponsel Sebelum KLB Illegal, Demokrat: Pengacara Penggugat Tidak Bisa Membantah

    Serang,fesbukbantennews.com (15/10/2021) – Dalam sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Saksi Fakta Partai Demokrat menyebut adanya pembagian uang dan ponsel oleh KSP Moeldoko, sebelum para peserta Konggres Luar Biasa (KLB) illegal berangkat ke Deli Serdang, Kamis (14/10).

    Kuasa Hukum DPP Partai Demokrat Mehbob menjelaskan bahwa peserta KLB illegal Deli Serdang berangkat ke lokasi dengan dua cara. Bagi mereka yang bukan Ketua DPC langsung berangkat ke lokasi. Namun, bagi mereka yang berstatus Ketua DPC terlebih dahulu transit di Jakarta, dan bertemu dengan KSP Moeldoko.

    “Kalau untuk Ketua DPC, menurut keterangan saksi, setelah mereka bertemu Pak Moeldoko, mereka diberikan uang sebesar Rp 25 juta dan 1 buah handphone. Jadi kalau Pak Moeldoko selama ini bilang tidak terlibat, itu jelas terlibat, dan di persidangan tadi fakta-fakta itu terungkap,” ungkap Mehbob.

    Uang sebesar Rp 25 juta itu, kata Mehbob, merupakan downpayment. Karena, setiap ketua DPC tersebut diberikan lagi Rp 75 juta setelah KLB illegal Deli Serdang selesai. Jadi totalnya Rp 100 juta untuk setiap orang.

    “Saat kami mengajukan saksi fakta, lawyer dari pihak penggugat tidak berani memberikan pertanyaan atau bantahan. Jadi secara tidak langsung, dia mengakui fakta itu terjadi,” tegas Mehbob.

    Selain menghadiri KLB Deli Serdang karena diiming-imingi sejumlah uang, Saksi Fakta mengakui bahwa dirinya tetap bisa menjadi peserta KLB illegal Deli Serdang meskipun tidak memiliki surat mandat.

    “Yang bersangkutan tidak mendapat surat mandat, surat tugas karena bukan person yang berhak hadir di Kongres. Dia datang ke KLB bersama 9 orang kader lainnya. Mereka bukan ketua DPC, tapi diberi jaket, diberi namecard peserta kongres yang memiliki hak suara,” jelas Heru.

    Saksi fakta juga menjelaskan bahwa KLB Deli Serdang dilaksanakan dalam tempo sekitar 1,5 jam. Dimulai dari pembukaan pada jam 13.30 WIB, pembacaan tata tertib, kemudian langsung pemilihan ketua umum. Pada pukul 14.30, agenda KLB Deli Serdang ditunda untuk mendengarkan pidato Moeldoko pada malam hari. Tidak ada pembahasan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga, dan pembentukan Mahkamah Partai.

    Menurut Heru, hal ini membuktikan bahwa Surat Keterangan Tidak Ada Sengketa yang dilampirkan untuk mendaftar perubahan kepengurusan hasil KLB Deli Serdang ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), diterbitkan oleh Mahkamah Partai yang tidak sah.

    Lanjut Heru, hal ini terkonfirmasi oleh keterangan Saksi Fakta lainnya, Saudara Jansen Sitindaon, yang mengatakan bahwa Mahkamah Partai yang sah hari ini adalah Mahkamah Partai hasil Kongres V Partai Demokrat pada Maret 2020. Jansen adalah anggota Mahkamah Partai yang namanya sudah terdaftar dan disahkan oleh Kemenkumham.

    “Hari ini DPP Partai Demokrat membuktikan dengan sangat baik melalui saksinya bahwa apa yang dituduhkan oleh pihak KLB Deli Serdang semuanya sudah terbantahkan. Sudah benar Kemenkumham menolak keabsahan kepengurusan hasil KLB Ilegal Deli Sedang,”pungkas Hinca Pandjaitan, Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.(Zaky/LLJ).