FesbukBantenNews

Bulan: September 2021

  • Buku Terbitan Untirta:Foto Sultan Mataram Dianggap Sultan Ageng Tirtayasa, Kepentingan Proyek ?

    Buku Terbitan Untirta:Foto Sultan Mataram Dianggap Sultan Ageng Tirtayasa, Kepentingan Proyek ?

    Serang,fesbukbantennews.com (24/9/2021) – Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Untirta baru saja meluncurkan buku berjudul ‘Membumikan Nilai-nilai Jawara di Untirta’ yang diterbitkan oleh CV. Media Karya Publishing.

    Sebelah kiri sebenarnya adalah foto Sultan Mataram .

    Buku ini diluncurkan pada kegiatan Seminar Revolusi Mental di Untirta yang dilaksanakan daring pada Rabu, 22 September 2021.

    Buku ini diluncurkan agar nilai Jujur, Adil, Wibawa, Amanah Religius dan Akuntabel (JAWARA), bisa semakin melekat di kalangan Akademik Untirta.

    Ketua IKAPI Banten, Andi Suhud mengungkapkan ada hal mendasar yang menggelitik untuk disimak. Yaitu di dalam buku ada foto Sultan Agung Mataram yang dianggap sebagai Sultan Ageng Tirtayasa.

    Buku membumikan nilai-nilai Jawara Untirta.

    “Sayangnya dalam buku tersebut, ada hal yang sangat mendasar. Hal itu tidak lain adalah foto Sultan Agung Mataram yang dianggap sebagai Sultan Ageng Tirtayasa, ” ungkap Andi Suhud, Kamis 23 September 2021.

    Menurut Andi, kejadian ini terus berulang dan bagi sebagian masyarakat Banten, terutama yang terikat dengan keluarga Kesultanan Banten merasa resah.

    “Untirta sebagai lembaga yang memakai nama Sultan Banten yang populer ini patut dipertanyakan soal keseriusan melakukan penelitian terkait Sultan Ageng Tirtayasa, ” tutur Andi Suhud.

    Ketua IKAPI Banten Andi S Trisnahadi.

    “IKAPI sangat menyayangkan dengan status Untirta sebagai kampus nomor satu di Banten menerbitkan buku bukan dari Untirta Press. Padahal Untirta Press adalah lembaga penerbit milik Untirta sendiri, dan telah memiliki penulis dan editor yang disertifikasi oleh BNSP, sehingga kekeliruan bisa diminimalisir ” ungkap Andi Suhud Ketua IKAPI Banten saat dikonfirmasi.

    Firman Venayaksa dari Untirta Press mengomentari soal buku ini di akun Facebook pribadinya Menurutnya, buku membumikan nilai-nilai jawara yang diterbitkan oleh CV. Media Karya Publis membuatnya keheranan.

    “Perasaan di Untirta itu ada penerbit Untirta Press atau ini kah cara terkeren untuk revolusi mental (proyek), ” tulis fiman pada status Facebook pribadinya @firman vaneyaksa.

    “Masalahnya Untirta Press bukan yg menerbitkan buku tsb. Jadi saya tdk paham prosesnya, ” ungkap Firman saat dikonfirmasi.

    Sementara itu, Wakil Rektor II Untirta Kurnia Nugraha mengatakan bahwa idealnya yang menerbitkan buku membumikan nilai-nilai Jawara adala Untirta press.

    “Idealnya memang bila menggunakan Untirta press adalah wujud bangga akan milik dan karya sendiri, ” kata Kurnia pada kolom komentar @firman venayaksa, saat dikutip, pada 23 September 2021.(ast/LLJ).

  • BRIN Sosialisasikan alat Deteksi Tsunami InaBuoy ke Masyarakat Pesisir Banten

    BRIN Sosialisasikan alat Deteksi Tsunami InaBuoy ke Masyarakat Pesisir Banten

    Serang,fesbukbantennews.com (24/9/2021) – Guna mengurangi risiko vandalisme terhadap fungsi dan keberadaan serta manfaat infrastruktur teknologi deteksi dini tsunami, Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang semula bernama Badan Pengkajian dan
    Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan sosialisasi ke masyarakat pesisir Provinsi Banten di Gedung Pertemuan UPT PPN. Karangantu,Kota Serang, Kamis (23/9/2021).

    Sosialisasi alat Deteksi Tsunami InaBuoy ke Masyarakat Pesisir Banten

    Akhmadi puguh Raharjo perekayasa madya BRIN mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi para masyarakat pesisir sebagai upaya untuk mengurangi risiko vandalisme terhadap fungsi dan keberadaan InaBuoy.

    “Para nelayan dan masyarakat pesisir diminta ikut serta menjaga dan melindungi InaBuoy yang dimiliki oleh BRIN, mengingat mereka yang banyak berlayar di wilayah perairan selat Sunda . Dimana di selat Sunda tersebut kita memasang Inabuoy dan juga kita pasang di daerah gunung anak Krakatau,” ujar Puguh.

    Puguh menjelaskan , pihaknya sudah mulai mengembangkan sistem deteksi dini bencana tsunami yang dikenal dengan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dari tahun 2006, berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 21/KEP/MENKO/KESRA/IX/2006 tentang penunjukan lembaga pemerintah sebagai focal point dan pembentukan tim pengembangan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia, serta pengembangan kabel bawah laut Cable Based Tsunameter (CBT) untuk meningkatkan akurasi, presisi dan keandalan deteksi dini tsunami.

    “Saat ini, InaBuoy BPPT sudah dilengkapi dengan AIS Global dan Argos, yang berfungsi untuk memudahkan dalam mengidentifikasi atau melacak lokasi InaBuoy selain itu Buoy ini penting sebagai peringatan dini, agar penduduk di wilayah yang berpotensi terkena tsunami memiliki waktu untuk dapat dievakuasi ke shelter terdekat,” jelasnya.

    Sementara itu ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sabrawijaya mengatakan kegiatan seperti ini penting dilakukan guna mensosialisasikan InaBuoy khususnya milik BRIN agar nelayan dan para awak ABK mengetahui dan mengenai alat ini sehingga ikut menjaga aset negara yang mempunyai fungsi dalam mengantisipasi bencana tsunami.
     
    “Acara sosialisasi diharapkan dapat dilakukan secara maksimal guna meningkatkan sistem keamanan InaBuoy dari para pelaku perusakan,” kata Sabra.

    Masyarakat,jelas Sabra, dihimbau agar menjaga bersama, karena ini alat yang dibangun negara agar kita tetap selamat dari bencana.

    Sebagai informasi, InaBuoy merupakan barang milik negara yang dilindungi Undang-Undang. Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 2009, disebutkan bahwa setiap orang yang merusak, memindahkan, atau melakukan kegiatan yang dapat mengganggu fungsi sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam pasal 62  dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).(LLJ).

  • PON XX, Softball dan Baseball Banten Kurang Beruntung

    PON XX, Softball dan Baseball Banten Kurang Beruntung

    Jayapura,fesbukbantennews.com (23/9/2021) – Tim putra softball dan baseball Banten terpaksa harus mengakui keunggulan lawan-lawannya pada pertandingan Kamis (23/9). Tim softball putra menyerah 6-10 dari Papua Barat. Sedangkan tim baseball putra kalah 1-9 dari Jawa Barat.

    Tim terbang layang Banten.

    Pada laga keduanya, di Lapangan Universitas Cenderawasih, tim softball Banten sebenarnya sempat unggul 5-1 hingga inning kedua.

    “Sayang, para pemain kita terlalu terburu buru ingin menang. Akibatnya, banyak lemparan yang kesannya dipaksakan,” papar Steven, pelatih Banten.

    Diakuinya, para pemain tampil agak percaya diri karena sudah merasa unggul jauh dari lawan. Hal ini malahan jadi bumerang bagi tim asuhannya.

    Banten kembali akan bertanding melawan tuan rumah Papua, Sabtu (25/9), di tempat yang sama. Steven mengaku akan memberikan arahan kepada timnya untuk memenangi laga demi menjaga asa ke babak 4 besar.

    Kekalahan juga dialami tim baseball Banten dari Jawa Barat dengan skor 1-9. Seperti dikatakan asisten pelatih Banten Jersey, para pemainnya kurang bisa menyerang di laga perdananya ini.

    “Kita selalu dapat memukul jauh bola tapi kurang beruntung karena bola selalu jatuh ke tangan lawan,” ujar Jersey.

    Padahal Banten lebih dulu unggul 1-0 di laga yang berlangsung di Universitas Cendrawasih itu. Namun Jersey tetap yakin peluang Banten maju ke Super Round tetap terbuka lebar.

    Pada Kamis (23/9) Banten juga menurunkan atletnya di cabor Terbang Layang yang berlangsung di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika. Atlet andalan Banten Adam Bilawan turun di nomor Single Seater Ketepatan Mendarat.

    Adam mampu mencapai titik landing dengan sempurna di ronde 1. Adam masih harus turun dan bersaing dengan 5 peserta lainnya di ronde kedua, Jumat (24/9).

    Adam jadi andalan Banten setelah sebelumnya pernah meraih emas di PON 2012 lalu di Riau. (*)

  • Cabuli Bocah SD di Ruang Kelas, Pemuda Grogol Cilegon Dihukum 10 Tahun Penjara

    Cabuli Bocah SD di Ruang Kelas, Pemuda Grogol Cilegon Dihukum 10 Tahun Penjara

    Serang, fesbukbantennnews.com (23/9/2021) – AF (19) pemuda warga Kecamatan Grogol, Cilegon ,Banten,oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Serang dihukum 10 tahun penjara. Karena terbukti mencabuli seorang anak perempuan yang berusia 10 tahun, ZX.

    ilustrasi .(japos).

    Dalam sidang yang dipimpin hakim Rika dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yudha P, terdakwa yang didampingi pengacara Renaldy, dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan,memaksa anak dibawah umur untuk melakukan persetubuhan.

    “Menghukum terdakwa dengan hukuman pidana penjara selama sepuluh tahun, subsider tiga bulan kurungan, “kata Hakim.

    Putusan yang diberikan majelis hakim tersebut 2 tahun lebih ringan dari tuntutan JPU yang menuntut terdakwa dengan tuntutan 12 tahun penjara.

    Menyikapi putusan tersebut , baik JPU maupun rerdakwa menyatakan pikir-pikir.

    Untuk diketahui, pencabulan yang dilakukan pemuda pengangguran tersebut dilakukan berulangkali dalam kurun waktu Juli 2020 hingga Maret 2021.

    Bahkan terdakwa melakukannya bukan hanya di ruang kelas SD saat sekolah libur. Bahkan melakukannya di kamar ibu terdakwa. Dengan cara memaksa dan mengancam akan memukul terdakwa jika tak mau melayani nafsunya. (LLJ).

  • Tokoh dan Akademisi Usulkan Nama Jalan di Pandeglang Gunakan Nama Pejuang Asli Daerah

    Tokoh dan Akademisi Usulkan Nama Jalan di Pandeglang Gunakan Nama Pejuang Asli Daerah

    Pandeglang, fesbukbantennews.com (22/9/2021) – Sejumlah tokoh masyarakat dan akademisi meminta kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten untuk menamakan Jalan-jalan di Kabupaten Pandeglang dengan nama tokoh, ulama dan para pejuang yang sudah ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

    Ilustrasi.(Kiki).

    Pemberian nama jalan raya dengan nama para tokoh, ulama dan pejuang ini, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa para pendahulu yang sudah berjuang demi Pandeglang dan Indonesia.

    “Selain itu, pemberian nama jalan raya di Pandeglang ini, juga untuk memberikan kebanggaan kepada generasi muda Pandeglang yang kemudian menjadi inspirasi para pemuda untuk melakukan hal-hal besar yang positif demi kemajuan daerah,”ungkap KH Hamdi Maani, saat dihubungi wartawan, pada selasa (22/9).

    Hamdi Maani menjelaskan bahwa, Kabupaten Pandeglang banyak memiliki tokoh besar, seperti ulama dan para pejuang yang sangat berpengaruh pada masa perebutan kemerdekaan republik indonesia. Namun, hanya sedikit generasi muda yang tahu bahwa.

    “Maka dengan menamakan jalan dengan nama para tokoh dan pejuang, generasi muda bisa mengetahui sejarah besar yang pernah terjadi di tanah jawara ini. Tapi memang Pemerintah perlu menginventarisir tokoh-tokoh atau ulama yang ikut berjuang dalam kemerdekaan indonesia,”imbuhnya.

    Sementara itu, Akademisi dari Pengurus Besar Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat, Khusnul Mubaroq sangat menyambut baik dengan usulan dari Tokoh masyarakat tersebut.

    “Tentu kami sangat mengapresiasi dengan usulan pemberian nama jalan tersebut, karena Kabupaten Pandeglang mempunyai segudang tokoh dan para ulama yang sangat disegani pada masanya dan ini akan menjadi pengingat para generasi setelahnya akan kerja keras dan perjuangan para pendahulu untuk kemajuan bangsa,”ungkapnya.

    Khusnul menambahkan, sudah sepatutnya masyarakat dan generasi muda mengetahui sejarah besar dan tokoh pejuang yang lahir dan pernah berkontribusi di daerah untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

    “Berdasarkan data serta informasi yang saya dapat, banyak cerita dan tokoh besar asal Pandeglang yang sangat berpengaruh pada jamannya dan ini perlu diperkenalkan kepada generasi muda, salah satunya dengan pemberian nama jalan tersebut, sehingga masyarakat dan generasi muda akan bangga dengan daerahnya,” imbuhnya. (Kiki/LLJ).

  • Ke PON XX Papua Biaya Hasil Patungan, Peselancar Banten Tunjukan Prestasi

    Ke PON XX Papua Biaya Hasil Patungan, Peselancar Banten Tunjukan Prestasi

    Papua, fesbukbantennews.com (22/9/2021) – Meski berangkat ke Papua untuk mengikuti PON XX biayanya hasil patungan, atlet selancar ombak dari provinsi Banten Latif Arakasa ,berhasil menunjukan prestasinya. Raih posisi kedua pada Rabu (22/9/2021),Latif berhak masuk semi final.

    Atlet dan official selancar ombak provinsi Banten.

    “Yang berangkat itu 1 atlit atas nama Latif Arakasa, 1 pelatih dan 1 official, kami di papua selama 5 hari mulai 21 september sampe 25 September nanti,” Pengurus Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Provinsi Banten yang juga official atlet selancar , Doni Agusty , Rabu (22/9/2021).

    Doni menambahkan, Latif Arakasa mengikuti 2 cabang yakni Nomor cabang Man Shortboard (papan pendek putera) & Nomor Cabang Aerial (mengudara). 

    “Alhamdulillah di nomor cabang Aerial (mengudara) Latif Arakasa atlit selancar dari Banten masuk semi final, sementara untuk man shortboard (Papan pendek putera) besok memasuki Round 3, do’akan semoga Latif Arakasa lolos jadi juara,” pintanya.

    Dony juga mengungkapkan, pihaknya mengaku kecewa atas tidak adanya suport dari pemerintah provinsi banten dan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Banten, terhadap atlit selancar Latif Arakasa yang bertarung diajang PON ke XX Papua. 

    “Kami dari PSOI provinsi banten sangat kecewa kepada pemerintah provinsi banten yang sama sekali tidak memberi dukungan untuk atlit selancar banten yang turun di PON Papua tahun ini,” kata Dony.

    Lanjut Doni, meski demikian PSOI tak patah arang, Latif Arakasa tetap berangkat ke PON Papua dengan tetap membawa bendera provinsi banten ke ajang bergengsi tingkat nasiona itu, atas biaya hasil patungan dari para pengurus PSOI Banten.

    Padahal sebelumnya Doni menyatakan, dirinya beserta tim sudah berupaya, baik ke pemerintah provinsi maupun KONI Banten, namun hasilnya nihil. Hingga hari pemberangkatan tak ada satupun kabar baik yang diterimanya berkaitan dengan bantuan finansial, baik dari pemprov banten maupun KONI Banten untuk keperluan akomodasi maupun transportasi pemberangkatan atlit dan official menuju PON Papua.

    Doni berharap, kedepan pemerintah Banten maupun KONI Banten bisa lebih sensitif lagi demi kemajuan olahraga di Provinsi Banten.

    “jangan terlalu kaku lah ya, ini demi mengharumkan nama daerah lho, kalau bukan pemerintah daerahnya dan organisasi keolahragaanya dalam hal ini KONI, siapa lagi?,” Katanya.

    Perlu diketahui, dalam PON XX Papua ada 13 Provinsi yang mengikuti pertandingan selancar ombak. Aceh, Sumbar,Sumut, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Papua Barat & Papua.. (la/LLJ).

  • Atlet Triathlon Banten Raih Juara di PON XX Papua

    Atlet Triathlon Banten Raih Juara di PON XX Papua

    Jayapura,fesbukbantennews.com (22/9/2021) – Banten sudah berhasil meraih medali di PON XX Papua, yaitu di cabang olahraga (cabor) Triathlon. Namun hasil cabor ini tidak memengaruhi perolehan medali karena baru kategori cabor eksebisi.

    Enam atlet cabor triathlon Banten yang turun di pertandingan pertama Rabu (22/9), di Pantai Holtekam, Jayapura.

    Pada pertandingan final Rabu (22/9), di Pantai Holtekam Jayapura, Banten berhasil meraih 1 perak dan 2 perunggu.

    Perak diraih dari Nomor Aquathlon Putra atas nama Muhammad Fadhlan yang diikuti rekannya Ramadhan Ilham dengan raihan perunggu. Sedangkan medali emas jatuh ke tangan Mardian Aloysius Reckyardo dari Jawa Tengah.

    Satu perunggu lain untuk Banten diraih Pilon Nubatonis Sedilta dari Nomor Duathlon Putra. Emas untuk nomor ini diraih Ronald Bintang (Jatim) dan perak direbut Jauhari Johan (Sumsel).

    Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Banten mengirim 8 atlet ke PON XX, yang terdiri dari 6 putra dan 2 putri. Mereka adalah Fadhlan Muhamad Fadhilah, Ilham Ramadhan, dan Jersey Beales (putri) di nomor Aquathlon, Pilon Nubantonis, Tara Kumari (putri) di nomor Duathlon, Dwiangga Radja Kusumo, Farrell Ezrabaswara, dan Wirhandoyo di nomor Triathlon.

    Mereka didampingi para pelatih yaitu Sumargono Oky Rohmat dan Vincent serta Tim Manajer Echwan “Rhodex” Fahrudi. (*)

  • Jelang PON XX/2020,  Cabor Balap Motor Banten Pede Sumbang Medali

    Jelang PON XX/2020, Cabor Balap Motor Banten Pede Sumbang Medali

    Serang, fesbukbantennews.com (22/9/2021) – Dua pebalap Banten yang akan tampil di nomor road race Reynaldi Pradana dan Doohan Akbaruzaman siap menyumbangkan medali pada penampilan di PON XX/2020 Papua. Ajang balap motor riad race sendiri akan dilangsungkan di Arena Balap Motor Tanah Miring, Merauke mulai, 6 Oktober 2021.

    Jelang PON XX/2020, Cabor Balap Motor
    Banten Pede Sumbang Medali.

    Kesiapan keduanya meraih medali tidak lepas dari hasil yang diraih selama ini terutama di beberapa kejuaraan nasional seperti One Prix 2021. Keduanya selalu berada di posisi tiga besar, bahkan Rere, sapaan Reynaldi Pradana, sempat meraih juara di One Prix kelas utama OP1, Juni lalu.

    “Kami siap meraih medali emas di PON nanti, kami sudah siap tempur menghadapi PON. Baik tampil sebagai individu maupun tim kami akan berusaha mempersembahkan yang terbaik yakni medali emas,” ucap Rere.

    Ditambahkan Doohan, secara teknik, fisik dan strategi mereka sudah cukup siap bersaing dengan pebalap provinsi lain untuk merebut medali. Saat ini mereka hanya tinggal menyiapkan mental bertanding agar bisa keluar sebagai juara.
    “Semua sudah siap, kami tinggal bertanding saja. Karena kami sudah melakukan persiapan yang cukup baik, kami tinggal berusaha dan berdoa agar hasil terbaik kami raih,” kata Doohan.

    Soal persaingan di PON, Rere dan Doohan menyatakan pesaing mereka adalah pebalap tuan rumah yang sudah melakukan adaptasi lebih dulu dengan sirkuit tempat pertandingan digelar. Hanya saja keduanya yakin bisa menaklukkan sirkuit Tanah Miring karena mereka sudah melihat dari beberapa rekaman video yang terdapat di medsos.

    “Sirkuitnya termasuk tidak sulit, saya yakin tidak butuh waktu lama untuk adaptasi. Dengan waktu kedatangan yang cukup kami bisa cepat beradaptasi dengan sirkuit disana,” ucap Rere seraya mengungkap tim balap motor Banten akan terbang ke Papua pada 2 Oktober 2021.

    Pada kesempatan pamitan kepada pengurus KONI Kabupaten Tangerang, Rabu (22/9) sebagai daerah asal kedua pebalap, H. M Komarudin Ketua Umum KONI Kabupaten Tangerang meminta kedua pebalap untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan antar sesama atlet.

    “Bawa nama baik Provinsi Banten, khususnya Kabupaten Tangerang dengan meraih prestasi. Kami turut mendoakan agar apa yang menjadi cita-cita dan harapan kita bisa terwujud dengan prestasi cabor balap motor,” tukas Komarudin. (apw)

  • Softball Banten Menang WO Atas Kaltim,  Baseball Tidak Takut

    Softball Banten Menang WO Atas Kaltim, Baseball Tidak Takut

    Jayapura,fesbukbantennews.com (22/9/2021) – Tim putra Banten tanpa mengeluarkan keringat dinyatakan menang WO atas Kalimantan Timur di laga perdana cabor softball PON XX, di lapangan Universitas Cenderawasih, Rabu (22/9). Kaltim mundur di menit-menit akhir dan tidak berangkat ke Papua.

    Tim Softball Banten merayakan WO.

    Menurut Manajer Softball Putra Banten Andri Maulana, tim putra Kaltim tidak jadi bertanding di PON karena tidak diberangkatkan oleh KONI Kaltim.

    “Sepertinya KONI Kaltim hanya memberangkatkan cabor yang menempati urutan 3 besar di kualifikasi PON untuk berangkt ke Papua. Sedangkan tim putra Kaltim hanya menduduki posisi 5 besar di kualifikasi 2019 lalu, ” papar Andri.

    Kemenangan tanpa bertanding ini diyakini Andri bisa menaikkan kepercayaan diri para pemainnya yang akan berhadapan dengan Papua Barat, Kamis (23/9), di tempat yamg sama.

    “Mudah-mudahan saja mental pemain terangkat. Kita juga diuntungkan karena pemain tidak mengeluarkan keringat hingga fisik kita terjaga,” katanya lagi.

    Sementara itu, tim baseball putra Banten juga akan turun bertanding Kamis (23/9) melawan Jawa Barat. Di laga perdana ini, Banten berjanji akan tampil all-out.

    Hal itu dikatakan asisten manajer tim baseball putra Banten Lisa Setiadarma, saat dihubungi Rabu (22/9).

    Kata Lisa, di atas kertas Jabar memang lebih bagus komposisi pemainnya. Sebab, mereka kembali diperkuat para pemain senior. Awalnya, tim Jabar hanya berisi pemain -pemain junior.

    “Komposisi tim Jabar saat ini berbeda dengan tahun 2019 saat kualifikasi PON. Para pemain senior ditarik kembali masuk tim, ” ujar Lisa.

    Namun, Lisa mengaku tim Banten tidak ciut dengan upaya Jabar ini. Apalagi, menurut Lisa, salah satu alasan Jabar memanggil pemain senior karena ketar-ketir dengan kekuatan tim Banten yang berisi anak-anak muda.

    Tim “Young Guns” Banten diyakini mampu meladeni permainan para pemain senior Jabar di laga perdana ini.

    “Kami mohon doa dari segenap pecinta olahraga di Banten agar tim softball kita bisa berbuat yang terbaik, ” katanya lagi.

    Menurut Lisa, selain Jabar, peserta cabor softball PON yang tidak boleh dianggap sebelah mata adalah DKI Jakarta dan Lampung. (*)

  • Spanduk di Sempu : Nuhun WH – Andika Pendidikan dan Kesehatan Masih Mahal

    Spanduk di Sempu : Nuhun WH – Andika Pendidikan dan Kesehatan Masih Mahal

    Serang,fesbukbantennews.com (22/9/2021) – Spanduk bernuansa satire bertebaran di sejumlah titik di Kota Serang mulai Selasa, 21 September 2021 malam. Berdasarkan pengamatan, spanduk itu muncul pasca kepulangan Presiden Jokowi usai kunjungan kerja ke sejumlah kota di Provinsi Banten, kemarin.

    Spanduk di Sempu : Nuhun WH – Andika Pendidikan dan Kesehatan Masih Mahal.

    Spanduk dimaksud terpasang di Perempatan Palima, Perempatan Boru, JPO Ciceri, depan Giant Sempu, dan Jalan Jenderal Sudirman.

    Namun, keesokan harinya, Rabu 22 September 2021, dari lima spanduk, hanya dua yang masih tersisa, yakni spanduk bertuliskan “Terima Kasih WH Andika, Korupsi Makin Marak” yang terpasang di JPO Ciceri. Dan spanduk “Nuhun WH Andika Pendidikan dan Kesehatan Masih Mahal” di depan Giant Sempu. Sementara 3 spanduk lainnya raib.

    Indra Maulana, seorang warga Kota Serang, mengaku melihat spanduk di depan Giant Sempu ketika dirinya melintas menaiki motor.

    “Mungkin itu spanduk maksudnya kritik terhadap pemerintah. Tapi spanduk itu tidak ada identitas lembaganya,” kata Indra, kemarin.

    Haerudin, pengemudi ojek yang biasa mangkal di Perempatan Palima mengaku melihat sejumlah orang memasang spanduk itu. Namun ketika dirinya kembali lagi keesokan harinya, spanduk tersebut sudah tidak ada.

    “Saya lihat Selasa malam ada yang pasang spanduk. Tapi saya tidak kenal siapa mereka. Sepertinya mahasiswa. Mereka tidak pakai atribut apapun. Saat Rabu siang, spanduk itu sudah tidak ada lagi. Mungkin sudah dicopot Satpol PP,” katanya.(e/LLJ).