FesbukBantenNews

Bulan: September 2021

  • Sara Institute Apresiasi Rencana Kapolri Rekrut 56  Pegawai KPK ke Bareskrim

    Sara Institute Apresiasi Rencana Kapolri Rekrut 56 Pegawai KPK ke Bareskrim

    Serang,fesbukbantennews.com (28/9/2021) – Direktur Eksekutif Sara Institute Muhammad Wildan mengapresiasi inisiatif Kapolri merekrut 56 Pegawai KPK yang tidak lolos tes TWK ASN KPK menjadi ASN Bareskrim.

    Kapolri .

    Saya sangat mengapresiasi terhadap inisiatif Kapolri untuk merekrut 56 Pegawai KPK yang tidak lolos TWK ASN KPK menjadi ASN Bareskrim, ini bukti komitmen Kapolri terhadap pencegahan Korupsi dan pemberantasan korupsi. Seperti kita ketahui bersama 56 pegawai KPK yang tidak lolos Tes wawasan kebangsaan ASN KPK ini orang-orang yang mempunyai pengalaman terhadap pemberantasan korupsi.

    Mudah Mudahan dengan rencana perekrutan 56 orang pegawai KPK yang tidak lolos TWK ASN KPK menjadi ASN Bareskrim ini bisa memperkuat organisasi Polri terhadap pencegahan Korupsi dan pemberantasan tindak pidana korupsi (Tipikor) serta menyudahi polemik yang berlarut-larut terhadap pemecatan 56 pegawai KPK.

    Untuk diketahui, KPK memecat 57 pegawai yang gagal tes TWK pada 30 September 2021. KPK mengklaim kebijakan sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019.

    Mereka yang pecat di antaranya, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, penyidik senior KPK Novel Baswedan, Harun al Rasyid hingga Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi Sujanarko.(LLJ).

    Kiriman dulur FBn: Muhamad Wildan

  • Futsal Kalah dari Sulsel, Banten Gagal Tambah Medali di PON Papua

    Futsal Kalah dari Sulsel, Banten Gagal Tambah Medali di PON Papua

    Papua,fesbukbantennews.com (28/9/2021) – Kontingen Banten gagal menambah perolehan medali. Dua cabang olahraga yang diharapkan bisa menambah medali yakni dayung dan sepatu roda kurang beruntung di laga kemarin.

    Tim futsal Banten. (Okezone).

    Atlet dayung andalan Banten Fajar yang turun di kelas MK1 1.000 meter berada di posisi 6. Sedangkan atlet sepatu roda Afifah yang turun di nomor ITT 500 meter juga kurang beruntung dalam laga final.
    Pelatih Dayung Banten Ahmad Yaman meminta maaf lantaran timnya belum bisa menyumbangkan medali untuk kontingen Banten. Atletnya dan pihaknya telah berjuang maksimal untuk bisa meraih medali.

    “Kami dan Fajar telah berjuang maksimal. Mohon maaf kami belum bisa meraih medali,” katanya dalam WhatsApp.
    Yaman menambahkan kesempatan untuk meraih medali kembali terbuka sebab masih ada satu atlet lagi yakni Arifal yang akan turun di kelas kayak dan kano slalom. Pertandingan cabang olahraga tersebut akan dilaksanakan mulai Jumat (1/10) hingga Minggu (3/10). “Kami fokus latihan dan terus berjuangn maksimal untuk bisa meraih medali di PON Papua. Kami mohon doa dan dukungannya,” tutupnya.

    Sementara itu pelatih sepatu roda Banten Bayu Bimantara juga meminta maaf atletnya belum bisa menambah perolehan medali dari sepatu roda. Namun dirinya optimistis mampu menambah medali lagi sebab pada Kamis (30/9) akan ada laga lagi.

    “Kami telah berusaha maksimal. Saat ini kami akan beristirahat dan mempersiapkan diri untuk laga selanjutnya yang akan digelar Kamis (30/9),” jelasnya.

    Berita lainnya, tim futsal Banten dipastikan gugur di babak penyisihan grup B PON XX Papua 2020. Mereka gagal melaju ke babak perempatfinal setelah dikalahkan Sulawesi Selatan 5-2 pada laga yang berlangsung di gedung olahraga SP2 Timika, Selasa (28/9).

    Pelatih tim futsal Banten Afri Afdallah mengatakan kekalahan itu menyebabkan timnya sudah tidak memiliki peluang lolos ke babak selanjutnya. Banten meraih satu poin dari tiga pertandingan yang sudah dilalui dan hanya menyisakan satu laga melawan Maluku Utara di babak penyisihan. Pada pertandingan sebelumnya, Banten dikalahkan Jawa Barat 4-2 dan bermain imbang 1-1 atas Jawa Timur.

    “Kami baru mengumpulkan satu poin dan menyisakan satu laga melawan Maluku Utara. Kami mohon maaf di PON XX belum bisa mempersembahkan medali,”ungkap Afri.

  • Atlet Panjat Tebing Putri Banten Rajiah Salsabila, Incar Emas

    Atlet Panjat Tebing Putri Banten Rajiah Salsabila, Incar Emas

    Jayapura,fesbukbantennews.com (28/9/2021) – Atlet panjat tebing putri Banten Rajiah Salsabila akan turun pada laga final nomor Speed World Record PON XX Papua, Rabu (29/9). Rajiah diharapkan mampu meraih emas pertama bagi Kontingen Banten.

    Rajiah Syalsabila.

    Kepastian masuk final diperoleh Rajiah usai tampil pada babak kualifikasi yang digelar di Arena Panjat Tebing SP 2 Mimika, Selasa (28/9). Rajiah bahkan mampu menduduki ranking 1 pada kualifikasi yang diikuti 18 peserta itu.

    “Alhamdulillah Rajiah lolos ke final dengan predikat ranking pertama. Mudah-mudahan dia bisa mempertahankan posisi tersebut dan membawa pulang emas ke Banten,” ujar Ronald Shandra, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banten.

    Pada babak kualifikasi, Rajiah berada di puncak dengan catatan waktu 6.95 detik. Tempat kedua diduduki Aries Susanti Rahayu atlet asal Jawa Tengah dengan 7.34 detik dan disusul atlet Bali Desak Made Rita dengan catatan waktu 7.61 detik.

    Selain Rajiah, atlet panjat tebing putra Banten Alamsyah juga lolos ke semifinal nomor Boulder Perorangan. Namun Alamsyah baru akan turun Kamis (30/9) besok.

    Hasil-hasil lain yang ditorehkan Kontingen Banten, Selasa (27/9), cabor sepatu roda gagal menambah perolehan medali di 3 nomor final, yaitu 200 m putri, 500 m putra serta 500 m putri.
    Atlet dayung Banten Fajar Faturahman.juga gagal naik podium di laga final Kano 1000 m karena hanya mampu menempati posisi ke 6.

    Dari nomor beregu, tim baseball putra menang atas Kalimantan Timur.11-1 sekaligus membuka peluang maju ke babak super round. Sementara tim futsal Banten kalah 2-5 dari Sulsel. Kemudian tim softball putra juga menyerah 1-6 dari tuan rumah Papua. Futsal dan softball dipastikan gagal maju ke babak selanjutnya. (*)

  • PON XX Papua, Banten Protes Hasil Muaythai

    PON XX Papua, Banten Protes Hasil Muaythai

    Jayapura,fesbukbantennews.com (28/9/2021) – Kontingen Banten mengajukan nota ptotes kepada panitia cabang olahraga muaythai PON XX Papua. Menyusul kekalahan atlet muaythai andalan Banten Sulaeman atas atlet tuan rumah Abdurahman di kelas 48kg, Selasa (29/9).

    Sulaeman (kaos merah) didampingi Wakil Ketua Kontingen Banten Edi Irianto yang mengajukan protes kepada panitia.

    Pada pertandingan yang digelar di GOR STT GIDI di Sentani, Kabupaten Jayapura, atlet Banten Sulaeman dinyatakan kalah angka atas atlet Papua, Abdurahman.

    Padahal, selama 3 ronde laga, Sulaeman diyakini unggul angka atas lawannya itu. Hal ini dibuktikan dengan video rekaman pertandingan yang dimiliki ofisial Banten.

    “Jangankan kami yang berkutat di muaythai, orang awam yang nonton rekaman laga Sulaeman bakal yakin anak asuhan saya itu yang menang,” keluh Rudi, pelatih muaythai Banten.

    Ia mengaku tak habis pikir jika anak asuhnya kemudian dinyatakan kalah angka meski di tiap ronde selalu unggul.

    Nota protes dilayangkan Wakil Ketua Kontingen Banten Edi Irianto langsung ke meja panitia. Untuk melayangkan protes, panitia mematok biaya Rp 10 juta kepada peserta.

    “Bukan persoalan uangnya, tapi harga diri kita sebagai atlet Banten. Mudah-mudahan ini juga membuka mata para wasit/juri agar ke depannya tidak semena-mena lagi kepada atlet Banten,” papar Edi.

    Ternyata, menurut Edi, protes juga dilancarkan ofisial Sulsel dan Kaltim terhadap hasil pertandingan muaythai. Rencananya, persoalan ini akan dibahas di depan dewan hakim, Rabu (29/9) pagi.

    Selain Sulaeman, Banten juga menurunkan 2 atlet muaythai pada laga hari pertama Selasa (28/9). Di kelas 54kg, Madlani harus mengakui keunggulan atlet Kalimantan Timur, Stephanus Rival. Sedangkan di klas 75 kg, atlet Banten Sandy Hidayat menang KO di ronde 2 atas atlet Sumatera Barat Ryan Nofrizal. (*)

  • Ada Kasus Korupsi Lagi di Banten ! Kejaksaan Tahan Mantan Sekretaris Dindikbud Banten

    Ada Kasus Korupsi Lagi di Banten ! Kejaksaan Tahan Mantan Sekretaris Dindikbud Banten

    Serang,fesbukbantennews.com (27/9/2021) – Belum selesai kasus korupsi masker di lingkungan Dinkes Banten dan korupsi Dana hibah Ponpes di Biro Kesra Banten disidangkan, kini kembali provinsi yang dipimpin WH -Andika disambangi kasus korupsi lainnya. Yakni kasus dugaan studi kelayakan atau feasibility study (FS) fiktif untuk pengadaan lahan gedung unit sekolah baru (USB) SMA/SMK 2018 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdikbud) Provinsi Banten senilai Rp 800 juta.

    Dua tersangka kasus korupsi FS di Dindikbud Banten ditahan Kejati.

    Hal itu seiring ditahannya dua tersangka oleh Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten berinisial AS selaku honorer PUPR dan JW selaku Pejabat Pembuat Komitmen yang juga mantan Sekretaris Dindikbud Provinsi Banten, atas dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pembuatan studi kelayakan di Dindikbud Provinsi Banten tahun 2018.

    Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Banten Ivan Hebron Siahaan mengatakan, kedua tersangka yang ditahan yaitu, berinisial AS selaku honorer PUPR dan JW selaku Pejabat Pembuat Komitmen yang juga mantan Sekretaris Dindikbud Provinsi Banten, atas dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pembuatan studi kelayakan di Dindikbud Provinsi Banten tahun 2018.

    Pantauan wartawan sekitar pukul 18.05 WIB nampak dua orang pria memakai rompi merah keluar dari kantor Kejati Banten.Keduanya keluar dengan dikawal oleh tiga petugas keamanan Kejati Banten.

    Kedua orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi Pembuatan Studi Kelayakan atau Feasibility Study (FS) di Dindikbud Banten pada Tahun 2018.

    Kasi Penerangan dan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi Banten, Ivan Hebron Siahaan mengatakan bahwa pada Tahun anggaran 2018, Dindikbud Provinsi Banten melaksanakan kegiatan pembuatan studi kelayakan/ feasibility study untuk pengadaan lahan.

    “Yang rencananya digunakan untuk pembangunan unit sekolah baru dan juga perluasan sekolah SMAN/SMKN, dengan pagu anggaran Rp 800 juta,” ujarnya kepada awak media, saat ditemui di kantor Kejati Banten, Senin (27/9/2021).

    Ia menerangkan bahwa dalam pelaksananya, ternyata kegiatan tersebut diduga tidak pernah dilakukan.”Akan tetapi anggarannya dicairkan secara fiktif,” jelasnya.

    Ivan membeberkan modus yang dilakukan oleh para tersangka.Pertama, yaitu dengan cara pemecahan paket pekerjaan untuk menghindari pelelangan.
    Kedua, dengan cara meminjam beberapa perusahaan yakni sekitar ada 8 perusahaan konsultan.

    Perusahaan tersebut, sebagai pihak yang seolah-olah melaksanakan pekerjaan. Dengan cara membayar sewa sebesar Rp 5 juta kepada pemilik perusahaan. 

    “Kemudian oleh para tersangka membuat kontrak antara perusahaan-perusahaan yang dimaksud dengan PPK pekerjaan tersebut,” kata dia.

    Lanjutnya, ada pun pekerjaan studi kelayakan yang dimaksud ternyata tidak pernah benar-benar dikerjakan oleh perusahaan yang ditunjuk.

    Akan tetapi langsung dikerjakan sendiri oleh tersangka AS. Kemudian tersangka AS melaporkannya kepada tersangka JS selaku PPK. 

    Setelah melakukan pembayaran atas pekerjaan Jasa Konsultansi Studi Kelayakan/feasibility study (FS) tersebut, atas aksi yang dilakukan para tersangka, Ivan menyebut bahwa kerugian negara yang timbul dari tindak pidana korupsi tersebut.

    “Sesuai dengan hitungan penyidik adalah total loss, sebesar anggaran yang dicairkan yaitu Rp 697.075.972 juta rupiah,” ujarnya.

    Ivan menjelaskan bahwa saat ini, Kajati Banten memberikan atensi lebih dalam pengusutan perkara ini.

    Lantaran output kegiatan FS ini sangat menentukan dalam pengambilan keputusan untuk memilih lahan yang benar-benar feasible.Sehingga diharapkan, pengadaan lahan ke depannya tidak bermasalah baik secara hukum maupun sosial,” kata Ivan.

  • PON XX,  Terbang Layang Banten Gagal Tambah Medali

    PON XX, Terbang Layang Banten Gagal Tambah Medali

    Timika,fesbukbantennews.com (27/9/2021) – Dari final cabor terbang layang yang digelar di Lanud TNI AU Yohanis Kapiyau, Mimika, Kontingen Banten gagal.menambah medali.

    Atlet terbang layang bamten.

    Pada final nomor Precision Landing (ketepatan mendarat) Single Seater Putra dan Putri, Banten gagal meraih podium. Dua atlet Banten Adam Bilawa dan Dwi Novianti masih tertinggal dari lawan-lawannya.

    “Harapan kami selanjutnya untuk mperoleh medali ada di nomor Duration Flight Putra dan Putri Single Seater serta Precision Landing Dual Seater Putra dan Putri,” harap Agus Susanto, Manajer Terbang Layang Banten.

    Hasil dari cabor beregu yang digelar Senin (27/9), tim futsal Banten bermain imbang 1-1 kontra Jawa Timur. Di laga selanjutnya, Selasa (28/9), Banten akan berjumpa Sulawesi Selatan.

    Dari baseball, Banten berhasil menang besar 18 – 0 atas Kalteng. Ini adalah kemenangan pertama bagi Banten setelah takluk di 2 laga sebelumnya dari Jabar dan DKI Jakarta.

    Sedangkan dari softball, tim putra Banten kembali menelan kekalahan. Kali ini Banten dipecundangi Lampung dengan skor 1-12. Tim Cricket putri Banten juga tumbang 59 – 111 dari lawannya Kalimantan Tengah.

    Hari ini, ada harapan lagi untuk Kontingen Banten meraih medali dari cabor Dayung yang digelar di Teluk Youtefa, Jayapura. Pada nomor final Kano 1000 m, atlet Banten atas nama Fajar Faturahman akan bersaing dengan lawan-lawannya.

    Dua atlet wushu Banten juga akan bertarung hari ini, yaitu Sulaiman di klas 48 kg dan Sandi Hidayat di klas 75 kg. Sulaiman akan berhadapan dengan Abdurahman dari Papua sedangkan Sandi bertemu Ryan Novrizal dari Sumatera Barat. (*)

  • LMP Cinangka Salurkan Bantuan 2000 Ribu Bibit

    LMP Cinangka Salurkan Bantuan 2000 Ribu Bibit

    Serang, fesbukbantennews.com (27/9/2021) – Laskar Merah Putih (LMP) Markas Anak Cabang (MAC) Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang menyalurkan sebanyak 500 ribu bibit tanaman kepada masyarakat.

    Ketua LMP Cinangka Menanam pohon di Bulakan.

    Ratusan ribu bibit itu disalurkan di Kampung Kadu Mulya, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Senin (27/9/2021). Bantuan itu berasal dari PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

    Ketua LMP Cinangka Sahrudin mengatakan, bibit yang diberikan berupa bibit mahoni, melinjo, mangga, dan bibit sukun. Bantuan itu disalurkan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan.

    Ia mengatakan, bantuan itu merupakan bentuk kepedulian LMP kepada masyarakat. Ia berharap dengan diberikannya bantuan itu dapat membantu masyarakat. “Semoga ini dapat bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.

    Selain membantu masyarakat, bibit itu juga akan menambah populasi pohon di wilayah setempat. Sehingga, pohon itu dapat menjadi penyeimbang ekosistem alam.

    Dan Sahrudin sebagai ketua Mac Cinangka menyampaikan terimakasih kepada PT KTI yang sudah mempercayakan LMP untuk menyalurkan bantuan tersebut. Ia berharap sinergitas dengan LMP terus terjalin untuk membantu masyarakat.(bro/LLJ).

  • PON XX, Banten Raih Medali Pertama Dari Sepatu Roda

    PON XX, Banten Raih Medali Pertama Dari Sepatu Roda

    Jayapura,fesbukbantennews.com (27/9/2021) – Kontingen Banten merebut medali pertama pada PON XX Papua 2021 melalui cabang olahraga (cabor) sepatu roda.

    PON XX, Banten Raih Medali Pertama Dari Sepatu Roda

    Pada pertandingan cabor sepatu roda di Klemen Tinal Roller Sport Arena, Sentani, Jayapura, Senin (27/9), atlet putri Banten Saskia Rahma memperoleh medali perunggu dari nomor individual time trial 100 meter putri.

    Saskia, atlet asal Kota Tangerang Selatan, mencatatkan waktu 00.10.423 detik dan hanya berbeda tipis dengan catatan waktu peraih emas dan perunggu.

    Medali emas diraih atlet Papua Ghea Ivana Kusuma dengan catatan waktu 00.10.170 detik. Sedangkan medali perak jatuh ke tangan Rifa Moza Rizqia dari Kalimantan Timur dengan catatan waktu 00.10.286 detik.

    Masih dari sepatu roda, atlet putra Hafiz Izudin juga turun di partai final nomor 400 m individual time trial. Sayang, Hafid gagal naik podium dan hanya berada di urutan ke 6. (*)

  • Banten Berharap Emas Hari Ini dari Sepatu Roda dan Terbang Layang

    Banten Berharap Emas Hari Ini dari Sepatu Roda dan Terbang Layang

    Jayapura,fesbukbantennews.com (26/9/2021) – Kontingen Banten berharap dapat meraih medali emas pertamanya hari ini dari perhelatan PON XX Papua. Pasalnya, Senin (27/9) ini, ada 2 cabang olahraga yang menggelar partai final, yaitu sepatu roda dan terbang layang.

    Atlet Sepatu Roda Banten.

    Di Klemen Tinal Roller Sport Arena, Sentani, Jayapura, akan digelar 2 partai final yaitu Individual Time Trial (ITT) 100 m Putri dan ITT 400 m Putra.

    Di nomor final ITT 100 m putri, Banten akan menurunkan atlet putrinya Saskia Rahma. Sedangkan di final nomor ITT 400 m putra akan turun Hafiz Izudin membela panji-panji Banten Cemerlang.

    Menurut pelatih sepatu roda Banten Bayu Bimantoro, kedua atlet asuhannya sudah siap tampil di partai final. Kepastian ini didasari hasil latihan keduanya selama ini.

    “Namun kami harus akui bahwa saingan terberat datang dari tuan rumah Papua. Mudah-mudahan saja kita masih bisa berada di kelompok tiga besar. Mohon doanya dari masyarakat Banten,” kata Bayu yang juga PNS di Dispora Banten.

    Partai final lainnya adalah cabor Terbang Layang nomor Ketepatan Mendarat Single Seater Putra, di Lanud TNI AU Yohanis Kapiyau Mimika. Sebenarnya, laga final nomor ini sudah selesai Minggu (26/9). Tapi, penilaian akumulasi nilai para peserta masih belum selesai dilakukan panitia. Di nomor ini, Banten menurunkan atletnya, Adam Bilawa.

    Menurut Manajer Terbang Layang Banten Mayor Agus Susanto, atlet andalan Banten ini mampu masuk ke sasaran lomba. Hanya saja, hitungan pastinya masih harus menunggu keputusan juri dan panitia.

    “Adam secara umum bisa masuk sasaran. Tapi hasil-hasil atlet lainnya kita belum tahu. Saya akan laporkan Senin besok pada kesempatan pertama,” ujar Agus.

    Selain cabor yang menggelar partai final, Banten juga akan menurunkan atlet-atlet terbaiknya di cabor seperti baseball, futsal, panjat tebing, gantole, cricket dan muaythai.

    Ketua KONI Banten Rumiah Kartoredjo mengaku tak lelah memohon doa dari segenap masyarakat Banten agar atlet-atlet kebanggaan Tanah Jawara diberikan kekuatan dan kesabaran dalam bertanding.

    “Utamanya, mohon doakan mereka mampu meraih hasil terbaik yaitu membawa pulang medali,” kata Rumiah

  • Tak Punya Uang untuk Berobat, Penderita Tumor Dekat Kantor Gubernur Banten Pasrah

    Tak Punya Uang untuk Berobat, Penderita Tumor Dekat Kantor Gubernur Banten Pasrah

    Serang,fesbukbantennews.com ( 24/9/2021) – Salamah (32 ) warga kampung Andamui Tengah , Sukawana, Kecamatan Curug , kota Serang, sekitar 5 menit dari kantor Gubernur Banten di KP3B,hanya mampu pasrah terbaring selama 6 bulan. Lantaran tak mempunyai biaya untuk berobat. Suaminya, Rohim (39) jangankan membiayai pengobatan istrinya , upah hasil kerja sebagai buruh harian kadang tak mencukupi makan keluarganya.

    Salamah saat dikunjungi relawan dan mahasiswa Untirta .

    Suami istri itu hanya mampu pasrah, menunggu uluran tangan orang yang mau membantu pengobatan. Lantaran kartu BPJS PBI sudah tak aktip lagi. Dan mereka pun tak tahu menahu alasannya.

    Rohim suami Salamah menuturkan, awalnya istrinya itu dikuret di RSDP. Dan dirasa tak terjadi apa-apa , sang istri beraktivitas seperti biasa.

    “Dianggap sudah sembuh karena tak terasa apa apa namun 6 bulan terakhir timbul benjolan dalam perut dan dibawa ke RSUD Banten oleh kader desa kami.Namun pemeriksaan terhenti ditengah jalan karena harus adanya pemeriksaan lab diluar rumah sakit dan memakan biaya yang cukup lumayan besar,”kata Rohim 16 September 2021 lalu.

    Salamah, lanjut Rohim, sudah terbaring selama 6 bulan. Dan belum ada pihak pemerintah yang membantunya untuk pengobatan istrinya.

    Salamah didampingi relawan di RSUD Banten.

    Saat ini, Salamah didampingi oleh relawan fesbuk Banten news (FBn) dan mahasiswa Untirta yang sedang menjalankan program pengabdian masyarakat dari kampusnya.

    Fajar Pratama, relawan FBn menuturkan, Salamah Didiagnosa menderita tumor Ovarium, setelah melakukan pemerikasaan di RSUD banten sebagai rumah sakit rujukan dari Puskesmas Curug.

    “Beliau Berobat menggunakan fasilitas SKTM karena Untuk BPJS PBI yang dibayar oleh APBD tidak aktif. Sebelumnya beliau pernah melakukan pengobatan di RSUDP Serang dan didampingi oleh kader dari Sebuah Organisasi,”ujat Fajar.

    Pada Rabu 22 September lalu, lanjut Fajar,pihaknya membawa Salamah ke Sebuah Laboratorium untuk memeriksa penyakitnya.

    “Ke lab (laboratorium,red) juga uangnya diberi dari teman yang peduli terhadap pasien tak mampu sebesar Rp600 ribu. Nanti pekan depan kita bisa ketahui,langkah apa yang mesti dilakukan pihak RSUD Banten terhadap Salamah,” katanya.

    Apapun keputusan dokter, jika memang harus dirujuk ke Jakarta, tegas Fajar, relawan akan berusaha mendampingi salamah.

    Dia juga berharap kartu BPJD bisa diaktifkan, supaya memudahkan proses pengobatan.

    “Dan jika ada dermawan yang mau membantu biaya untuk pengobatan,kami sangat terbuka. Karena segala kebutuhan obat perlu biaya. Apalagi tanpa BPJS, ada BPJS pun banyak obat yang harus dibeli sendiri,” tukasnya.(LLJ).